Part 13

142 6 1
                                    

Akhirnya bel pulang pun berbunyi, Queena yang sedari tadi di dalam kelas hanya melamun dan tidak mendengarkan guru menerangkan
Mendengar bel pulang sudah bunyi, Queena pun lansung membereskan peralatan sekolah yang berserakan di atas mejanya, dan memasukkan nya ke dalam tas

"Quen, pulang bareng aku ya"Tawar Rendi kepada Queena

"Gue mau pulang sendiri, gue ngga mau pulang sama orang yang munafik! "Jawabnya dengan kasar dan pas mengenai hati Rendi

"Quen denger penjelasan aku Quen"pinta Rendi

Queena tidak mendengarkan perkataan Rendi dan lansung meninggalkan Rendi di dalam kelas

"Queena! "Panggil seseorang

Queena pun melihat kebelakang karna merasa ada yang memanggilnya

"Deriel"jawabnya

"Pulang bareng kuy? "Ajak Deriel pada Queena

Tanpa mikir panjang Queena pun lansung menjawab

"Kuy lah"jawabnya

Rendi pun menahan emosinya
karna melihat orang yang dia sayangi pulang bersama lelaki lain yang tidak dia kenal

Gue tau gue salah tapi tolong denger penjelasan gue, itu semua jebakan Quen, gue ngga rela kalo lo pulang bareng dia,kenapa pas gue ngajak lo pulang bareng lo ngga mau,gue di jebak Quen
-btin Rendi

"Btw,tumben lo ngajak gue pulang bareng?"tanya Queena karna penasaran

"Ngga tau pengen pulang bareng lo aja kan udah lama kita ngga pulang bareng"jawab Dariel

"Lo kangen ya sama gue"goda Queena

"Bangetttt"jawab Deriel dengan centil

"Nih pake helm nya"ucap Dariel dan memberikan helm kepada Queena

"Yaudah kuy jalan"ucap Queena

Di sepanjang perjalanan Queena hanya diam sambil memikirkan yang terjadi dengannya dan Rendi

Kenapa lo kayak gini sih Ren, gue udah percaya banget sama lo, gue berharap lo jadi yang terakhir buat gue, tapi kenapa semuanya jadi begini, gue sebenernya ngga tega ninggalin lo tadi Ren tapi ini kayaknya yang terbaik buat gue, lo, dan... Qilla
-batin Queena

Tiba tiba cairan bening itu keluar lagi dan Queena berusaha menutupi itu dari Deriel

Tapi sayangnya Deriel dari tadi sudah memperhatikan Queena dari spion motornya

"Ngga usah tutupin dari gue Quen, gue tau lo lagi sedih, biar li tenang gue mau bawa lo ke tempat yang Indah"ucap Deriel kepada Queena karna Deriel termasuk lelaki yang peka

"Lo mau bawa gue kemana emangnya?"tanya Queena dengan lemah

"Lo ikut aja gue"ucap Deriel

Setelah 10 menit kemudian akhirnya Deriel dan Queena sampai ke tempat tujuan yang di maksud oleh Deriel

"Kita duduk di sebelah sana ya"ajak Deriel kepada Queena

"Iya Riel"ucap Queena

"Lo duduk sini dulu gue mau beli minum bentar"ujar Rendi pada Queena

Queena tidak menjawab dia hanya diam

Kenapa disaat seperti ini hanya Deriel yang ngerti sama perasaan gue, saat gue butuh sahabat gue mereka semua pergi ninggalin gue demi sahabat barunya, gue engga iri tapi gue mau mereka semua kayak dulu sama gue
-batin Queena

Tanpa Queena sadari cairan bening itu sudah mengalir deras di pipinya, dan Deriel melihat itu

"Quen, lo gapapa kan? "Tanya Deriel

"Gue gapapa, cuman lagi mikirin sesuatu"jawab Queena tersedu sedu

"Lo boleh curhat sama gue dan lo boleh peluk gue, anggap aja sekarang gue jadi abang lo, sini lo cerita sama gue semuanya dan jangan ada yang lo tutupin"ucap Deriel dengan tulus

"Riel, kenapa pas gue butuh sahabat gue saat gue banyak masalah mereka ngga ada Riel? Dan kenapa saat gue lagi sedih mereka malah seneng seneng bareng sahabat barunya?, gue tau kalo Qilla itu sodara gue tapi kenapa kayaknya dia mau jatuhin gue?, kenapa dia mau ngerusak hubungan gue sama Rendi?, dan sekarang hubungan gue itu udah hancur Riel"tangisan Queena semakin menjadi jadi "dan baru nyampe di sekolah gue liat foto Rendi sama Qilla lagi pelukan, gue sedih Riel, gue hancur"tangisan itu semakin pecah

"Apa ini karma buat gue, karna udah ninggalin lo demi cowok lain? "Sambungnya

"Ssttt"Deriel melekatkan telunjuknya di bibir Queena "lo ngga boleh ngomong kayak gitu, lo ngga usah masukin hubungan kita yang dulu di permasalahan lo saat ini, lo ngga boleh mikir kalo ini karma, yang dulu biar kan berlalu, sekarang kalo lo emang sayang sama Rendi, lo kejar dia dan perjuangkan Cinta kalian"nasehat Deriel

Tiba tiba Deriel memeluk tubuh Queena yang mungil tersebut dan Queenapun terhanyut di pelukan Deriel
Queena merasakan hangat pelukan Deriel dan merasakan detak jantung Deriel sangat kencang
Dan Queena pun menangis menjadi jadi di pelukan Deriel

"Riel, makasih lo udah ngertiin gue, gue bangga sama lo walaupun gue udah pernah buat lo rasain sakit, tapi makasih cuman lo yang bisa ngertiin gue sekarang, please jangan tinggalin gue saat ini, gue sangat butuh dukungan dari lo"ucap Queena di pelukan Deriel yang membuatnya tubuhnya yang dingin menjadi hangat

"Iya lo tenang aja gue bakal bantuin lo"Ucap Deriel

.
.
.
.
.

Akhirnya Queena pun sampai dirumahnya di antar oleh Deriel

"Kamu darimana Na? "Tanya bundanya

"Nana dari rumah temen bun"jawab Queena dengan berbohong pada bundanya

"Yaudah kita makan malam yuk sayang"ajak ayahnya

"Ngga pa, Nana mau lansung tidur, Nana capek banget"jawab Queena

Setelah itu Queena lansung pergi ke lantai dua menuju kamarnya

"Lo udah putus ya sama Rendi? "Tanya Qilla dengan nada mencemooh

"Bukan urusan lo"jawab Queena dan lansung masuk kamarnya lalu mengunci kamarnya

Queena bertanya tanya kepada dirinya sendiri kenapa Qilla sekarang ada di rumahnya

Setelah itu Queena mendengar kalo hp nya bergetar dan Queena mengambil hp nya di dalam tasnya

"Hallo.. Deriel? "
"Iya Quen, besok gue jemput lo ya? "
"Oke, gue tunggu di rumah ya"
"Oke sip"
"Jam setengah tujuh gue udah nyampe di rumah lo"
"Oke Deriel"
"Yaudah istirahat sana biar besok ngga kecapean"

Tuttt... Tuttt.... Tuttt....

Sambungan mereka pun terputus

.
.
.
.
.

Maaf lo guys udah dua hari gue ngga update soalnya ada acar keluarga gitu loh azekkkkk 🙏😂
Jangan lupa vote terus ya setiap partnya 😚

Childhood friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang