Part 22

102 7 1
                                    


Setelah kejadian tersebut Queena di bawa oleh Deriel ke rumah sakit terdekat

"Quen lo bertahan ya, lo harus tahan rasa sakit di kaki lo itu"ucap Deriel karna khawatir melihat kaki Queena yang mengalir banyak darah

"Tapi ini sakit banget Riel, gue udah ngga tahan lagi, ayo ngebut Riel"ucap Queena karna tidak bisa lagi menahan rasa sakit di kakinya

"Lo yang sabar ya Quen"ucap Deriel

Setelah 10 menit kemudian Queena dan Deriel sampai di rumah sakit tersebut
Queena lansung dibawa ke UGD oleh perawat disana

"Anda tunggu disini dulu ya, biar kami yang meriksa pasien "ucap dokter dan menutup pintu ruangan tersebut

"Baik dok"jawab Deriel dengan pasrah padahal sebenernya ingin melihat Queena yang berada di dalam sambil menahan rasa sakit

"Dokter, kenapa ini sakit banget"rintih Queena

"Kamu tenang dulu ya, buat saya periksa sebentar kaki kamu"ucap dokter tersebut sambil menenangkan Queena

"Bunda... Ayah.... Kaki Nana sakit banget"rintih Queena

20 menit kemudian dokterpun keluar dari ruangat tersebut
"Gimana keadaan Queena dok?" Tanya Deriel lansung panik

"Anda siapanya pasien kalo boleh saya tahu? "Tanya dokter tersebut

"Saya abangnya pasien dok" jawab Deriel

"Oo gitu, pasien harus dirawat inap, saya takut kaki pasien semakin parah dan infeksi kalo di biarkan

"Baiklah dok, dokter lakukan apa yang terbaik buat Queena berapapun biayanya bakal saya bayar dok"ucap Deriel masih sedikit panik dan khawatir dengan keadaan Queena

Setelah 3 jam Queena meminum obat tidur agar tidak terlalu merasakan sakit dikakinya, akhirnya Queena terbangun

"Kkhhmm... Gue dimana? "Gumam Queena

"Quen lo udah sadar? Syukur kalo gitu, lo lagi di rumah sakit dan kata dokter lo harus di rawat inap takutnya luka dikaki lo itu makin parah dan infeksi, jadi gue takut lo kenapa kenapa jadi gue iyain aja kata dokter tadi"jelas Deriel dan merasa sedikit lega dengan keadaan Queena yang lumayan membaik

"Oiya Riel, apa Rendi udah ngehubungin gue? "Pertanyaan kedua dari Queena

"Kenapa itu yang lo tanya Quen, lo ngga boleh mikirin tentang Rendi dulu, lo harus mikirin kesehatan lo, gue ngga mau lo mikirin dia saat itu itu akan buat lo semakin banyak fikiran Quen"ucap Deriel dan lansung emosi ketika mendengar pertanyaan tentang Rendi yang di tanyakan oleh Queena

Apa segitu cintanya lo sama Rendi sehingga, dalam saat lo kesakitan begini lo masih mikirin dia? Yang ada disamping lo saat lo kesusahan itu sekarang gue, kenapa lo harus mikirin Rendi
-batin Deriel

"Gue cuman nanya apa Rendi udah ngehubungin gue atau belom, cuman itu kok, kenapa lo lansung sewot gitu"ucap Queena dengan nada sedikit keras

"Oke, maafin gu, sekarang please Qyen lo harus mikirin kesehatan lo dulu gue ngga mau lo kenapa kenapa"ucap Deriel

"Oiya, orang tua lo belom gue kasih tau masalahnya gue ngga tau berapa nomor hpnya"sambung Deriel

"Jangan, lo jangan kasih tau orang tua gue dulu, kalo sampe dia tau gue kayak gini sekarang, dia pasti khawatir banget sama gue"larang Queena karna dia tidak mau keluarga nya menjadi pecah juga akibat kelakuan Qilla

"Oiya, maaf ya Quen tadi ada notif di hp lo jadi gue buka hp lo terus liatin pesan, katanya orang tua lo mau pergi katanya ada urusan kantor ayah lo"ucap Deriel yang tak sengaja mengecek handphone Queena

"Ya syukur kalo gitu orang tua gue sekarang lagi ngga ada di rumah"ucap Queena

"Oiya Riel lo ngga pulang sekarang kan udah malam, ntar orang tua lo nyariin lagi"ucap Queena lagi

"Gue udah minta izin sama nyokap bokap gue,udahlah Quen sekarang lo istirahat ya, gue juga mau istirahat"ucap Deriel

"Iya, Riel makasih ya lo udah banyak nolongin gue"ucap Queena

"Santai aja kali gue kan abang lo"ucap Deriel dengan santai

.
.
.

Jam sudah menunjukan pukul 5 dini hari, Deriel hari ini harus pergi ke sekolah dan mau tidak mau Deriel harus meninggalkan Queena sendirian di rumah sakit
Sebelum pergi Deriel meninggalkan surat untuk Queena, dalam surat tersebut Deriel minta izin untuk pergi sekolah dan akan kembali setelah pulang sekolah

Akhirnya setelah menulis surat tersebut Deriel lansung pergi meninggalkan Queena sendirian di rumah sakit walaupun sebenarnya Deriel tidak tega melihat Queena sendirian di rumah sakit

.
.
.

Sekarang Deriel sudah berada di sekolahnya, sebelum pergi ke kelasnya Deriel menuju kelas Queena dulu untuk mengantarkan surat izin Queena setelah itu baru dia pergi ke kelasnya

"Juno, lo ketua kelas IPA XI 2 kan? Ini surat izin dari Queena"ucap Deriel tanpa bicara panjang lebar dan lansung memberikan surat izin Queena

"Emang Queena kenapa Riel? "Tanya Juno kepada Deriel

"Queena lagi di rawat di rumah sakit, karna semalem ada kecelakaan yang menimpa Queena, dan yang lebih parahnya kecelakaan itu terjadi karna Cinta yang buta, karna Cinta seseorang itu mampu membuat sodara sendiri terluka"jelas Deriel sambil melirik Qilla yang baru saja sampai di kelas tersebut
Dan semua murid yang sudah sampai ikut melihat ke arah Qilla

"Apa lo liat liat"ketus Qilla tanpa merasa bersalah

Deriel tidak mengiyakan ucapan Qilla tersebut dan lansung keluar dari jelas tersebut tanpa basa basi

"Reina, lo tau ngga, si Queena sekarang lagi sakit, terus di rawat "ucap Shinta menyampaikan informasi yang dia dengar tadi dari Deriel

"Apa?! Queena di rawat? Emang dia sakit apa? "Ucap Fira karna kaget mendengar informasi dari Shinta

"Gue ngga tau pasti Queena sakit apa, tapi setau gue tadi Deriel kesini nganterin surat izin Queena "jelas Shinta

"Pasti sekarang Queena kesepian dan butuh temen"ucap Reina tanpa sadar

"Jadi lo masih anggap Queena sahabat kita Reina? "Ucap Shinta tak percaya Reina mengatakan hal itu

"Ya masih lah, gue ngga sejahat itu kok"ucap Reina

"Yaudah, nanti kita mampir beli buah sama bunga terus kita ikutin Deriel sepulang sekolah nanti"ide dari Fira

"Oke"ucap Reina dan Shinta serentak

.
.
.
.
.

Maaf ya guys udah dua hari aku ngga update 😊
Tapi kalian jangan pernah bosen ya nungguin update dari aku
Dan jangan lupa juga selalu ngasih vote and comment 😚

Childhood friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang