Setelah kejadian itu, ruangan kembali hening dan ketiga orang itu sama tenggelam dalam diam dan berkutat dengan dunia mereka masing masing. Wayo mencoba membuka pembicaraan namun tetap sama saja suasana kembali hening dan kaku.
Sosok lain yang ada dalam rumah itu menatap puas akan apa yang sudah terjadi. Perlahan mahkluk kasat mata itu berjalan mendekati tubuh Beam dan memiring miringkan kepalanya kekanan dan kekiri. Matanya menatap Beam penuh kebencian, bibirnya melebar menampilkan senyum mengerikan sedangkan kedua tangannya mulai dia arahkan ke leher beam dan bersiap mencekik sosok yang sedang terlelap dalam dunianya.
"aku minta maaf" ucap Forth sambil berjalan masuk ke dalam kamar membuat May menghentikan aksinya dan menatap Forth sedih, dia mengalihkan kegiatannya dan berjalan pelan mendekati Forth.
"P'forth.... Aku mencintaimu, aku tidak akan membiarkan siapapun merebutmu dariku, P'forth hanya milik May...." Ucap may pelan dan sanggup membuat Forth merinding dan sesegera mungkin mendekati beam dan membetulkan selimut yang sebenarnya sama sekali tidak berubah posisi sejak awal.
Phana yang masih belum bisa menenangkan dirinya hanya bisa menghela nafas beratnya, wayo menyodorkan segelas air yang hanya di tanggapi anggukan dari Phana.
May yang kesal karena rencananya untuk membuat Forth dan Phana berkelahi gagal, memilih pergi namun dengan sebuah senyuman licik di wajahnya.
Hampir satu jam ruangan itu hening, wayo mulai mencari kesibukan sendir dengan menatap TV yang layarnya sudah retak. Masih jelas diingatannya sosok May yang muncul di layar itu.
"sebentar aku akan menelfon Paul" Phana merogoh ponselnya dan segera mencari kontak Paul
" he em................" saut wayo sambil menatap Forth yang dengan setia menjaga Beam nya
" sial.... HP nya tidak aktif"
" apa? Mana mungkin..... P'Paul kan tidak pernah mematikan telponnya"
"PHANA................. FORTH..............."
" P'Pha itu kan suara P'august"
" ya, biar aku yang buka pintunya"
" aku ikut" mereka berdua berjalan ke depan membuka pintu dan mendapati 3 orang yang berdiri di depan rumah
" kalian ada apa ke sini?" tanya Phana kaget
" Phana.........." Auguts hanya diam dan menangis
" ada apa Phi?" Tanya wayo shock
" masuk saja dulu" Phana menarik August masuk beserta kedua temannya
" mana Paul? Dan ceritakan ada apa sebenarnya kenapa kau sampai terluka begini?" tanya Phana sambil menatap semua orang yang ada di ruangan itu tajam
" maaf phana, tadi mobil ku kecelakaan dan dia meninggal, aku minta maaf, tapi sungguh tadi di mobil aku melihat May, dia membuatku kehilangan konsentrasi dan...." Augus memutus penjelasannya dan menunduk sedih
" APA? JA-JADI P'PAUL?" wayo yang tidak percaya kalau dokter yang baru beberapa saat lalu ada di sini sudah meninggal hanya bisa membekap mulutnya dan menahan nafasnya dalam
" wayo tenang, aku bisa menjelaskannya" august bangkit dari duduknya dan mencoba menenangkan wayo yang hampir menangis, Forth buru buru keluar kamar setelah mendengar wayo tadi berteriak.
" kenapa harus P'paul yang jadi korban" wayo makin menjadi dan akhirnya dia menangis dalam pelukan phana
"siapa meninggal?" Tanya Forth yang akhirnya dia menemukan jawabannya sendiri saat melihat August yang penuh luka di wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Who You??
HorrorKalau aku tidak bisa memilikinya, kau juga tidak akan aku biarkan bersenang senang memilikinya, aku mencintainya, kau hanya PENGGANGGU!!