1

89 12 1
                                    

Hari ini gue sama temen-temen gue punya janji sama genknya widiya. Mereka selalu nyari ribut sama kita dan hari ini kita bakalan kasih pelajaran buat dia

"Ayo hel, lo harus semangat" kata marsha memberi semangat pada rachel

Rachel mengepalkan tangannya lalu menatap ke arah widiya dengan datar

Didepan mereka, vanka yg selaku genknya widiya terus mengompori temannya agar emosinya lebih naik

"Wid, lo harus mukul tengkuknya rachel biar dia tobat!" teriak vanka menyemangati.

"Iya wid, lo gak boleh kalah dari rachel" tambah lita

Widiya hanya tersenyum miring dengan perkataan temannya,"kalian tenang aja, rachel pasti KALAH!" Katanya terakhir terlihat meremehkan rahel

Rahel yg mendengar perkataan widiya langsung geram dibuatnya, "APA LO BILANG!!" Rahel langsung berjalan kearah widiya lalu-

'Bbuukk'

Rahel langsung memukul bagian bawah mata widiya sehingga menjadi berwarna membiru akibat ulah rahel. Widiya juga tidak mau kalah, ia menendang kaki rahel agar rahel agak menjauh darinya. Rahel terus memukul widiya dengan kuatnya, membuat para siswa dan siswi sekolah terkumpul dan berteriak menyemangati mereka

"Hel!!pukul terus hel!!"pekik feli dengan antusiasnya

"Terus hel!! Widiya pasti kalah hel!" Tambah fia

Vanka geram dengan fia yg sedari tadi berteriak disebelahnya dan terus memberi semangat pada rachel

"Eeh fia, diem lo. Rachel pasti kalah sama widiya. Rahel itu lemah ngak kaya widiya" ejek vanka

"Diem lo vanka!!"

"Kenapa!!mulut-mulut gue npa lo yg sewot" pekiknya

"Nyari masalah lo yah". Fia berlari kearah vanka lalu ia melayangkan pukulannya pada vanka

"Ayo hel, fi!!" Terus!!fi tarik terus rambutnya vanka kalo perlu ampe botak" teriak marsha

"Iya, pukul terus fighting!!!"teriak feli terus menyemangati

'Pritttttttt'

Semua terdiam saat sebuah peluit berbunyi dari arah belakang mereka. Rahel, fia, widiya dan juga vanka langsung berhenti berkelahi.nafas mereka terengah-engah Bisa dilihat wajah widiya penuh dengan memar dan juga sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah kental. Sama halnya dengan vanka, wajah memerah dan penuh bekas cakaran yg sebabkan oleh kuku fia.

***

Akhirnya urusan mereka berakhir diruang BK. Di dalam ruang ini, mereka tengah menghadap kepala sekolah yg adalah ayah dari rahel. Ayah rahel memang sudah biasa mengurus anaknya yg sering berkelahi dengan widiya dan teman-temannya.

"Kalian semua diskors selama 3 hari!! "Ucap kepala sekolah itu yakni ayah dari rachel

"Hhaaa" kaget mereka semua bersamaan

"Tapi dady- "

"Tak ada tapi-tapian rahel!"

"Sekarang kalian semua keluar dari sini." Ucap kepsek pada akhirnya. Semua berjalan keluar dari ruangan, "kecuali rahel!!" Lanjutnya membuat rahel kembali masuk kedalam ruang BK dengan wajah malas.
---

"Aku belum puas memukul wajahnya itu" geram fia

"Sudahlah fia, hampir seluruh wajah vanka penuh dengan cakaranmu."ucap marsha lalu tertawa.

HATERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang