6

32 4 0
                                    

Bel sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Dan sedari tadi marsha berdiri didepan pagar sekolah, ia sedang menunggu seseorang.

Brumm..

Tak lama suara motor yang sangat di hafal marsha bergema. Itu motor devan. Dengan segera marsha langsung menghalang jalan devan agar ia berhenti. Merasa jalan nya dihalangi, devan langsung membunyikan klakson motor agar marsha menjauh dari jalannya.

"Van!! Pliss dengerin gue dulu" mohon marsha namun tetap tak di dengar juga oleh devan.dia sudah terlajur saki hati dengan ucap marsha tadi dikoridor.

"Minggir nggak loh!"ucap devana sedikit kasar dan mulai mengas-gas motornya.tapi marsha tidak mau minggir dari motornya.

"SHAA, loh mau cari mati yah"teriak kesya dan langsung menarik marsha menjauh dari motor devana.dan itu merupakan kesempatan bagi devana itu untuk pergi.

Brumm...

Ngengg..

"DEVAAA"Teriak marsha yang sudah frustasi

"Ngapain loh halang-halangi jalan devan?loh mau ditabrak apa sama dia!"ucap kesya bertubi-tubi

"Gue cuma mau minta maaf sama dia"

"Bukan gitu caranya" lagi lagi marsha hanya diam tak menggubris perkataan kesya.

Tanpa mereka sadar, ada beberapa orang yang sedang menatap perbincangan mereka berdua.

"Ini kesempatan lo buat deketin devan"

"Tenang aja. Marsha pasti bakalan putus sama devan!"
.
.
.

"Devan kemana?"

"Gatau tuh, nggak biasanya dia pulang secepat ini. biasa dia kewarung bunda dulu baru pulang"ucap Andro panjang lebar

"Aldi coba kamu telepon dulu devan"
Sedari tadi aldi terus menelfon nomor devan, namun tak diangkat. Saat dikelas, devan terlihat tak konsen saat sedang belajar. Bahkan devan hanya berdiam diri tanpa seperti orang lagi patah hati, apa mungkin dia lagi bertengkar sama marsha yah.

"gimana Al, diangkat nggak sama devan?"ucap mario dengan penasaran

"Nggak aktif nomer nya"

Mereka semakin khawatir dengan devan. Atau mungkin ia sedang bersama marsha? Entalah, intinya devan tak tau dimana. Akhirnya mereka memutuskan untuk bertanya pada marsha, siapa tau devan bersama marsha.

Mereka pun memutuskan untuk menghampiri marsha bersama teman teman nya yang sedang berdiri didepan pagar sekolah.

"Sha, devan mana?" tanya rio to the point.

Marsha hanya menggeleng tak tau. Ia tak ingin menceritakan masalah nya pada teman teman devan.

"Fia? lo jawab yang jujur, marsha sama devan pasti ada masalah kan?" tanya aldi yang berali menatap fia. Sedangkan fia terlihat ragu untuk menjawab.

"Gini Al, mereka berdua berantem cuma karena marsha marah saat liat devan dikasih minum sama lita." jelas fia dan mendapat anggukan oleh teman teman devan.

"Gue jadi khawatir sama devan" ucap fari tiba-tiba membuat rahel langsung menatap nya

"Positif thinking dong yank"

"Yah tapi kalo devan lagi bawah motor terus pikiran nya kemana mana itu ngak baik" jawab fari. Semua setuju akan perkataan nya

"Udah deh, mending kita pulang aja. Dari pada kita diem disini?" ajak joyan

HATERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang