bab 1

14.8K 1.2K 60
                                    


*

*

Naruto hanya bisa menangis, menatap kertas di genggamannya. Sebuah surat resmi yang di keluarkan oleh rimah sakit ternama di Konoha.

" ma'afkan aku "

Pria berkuncir nanas dibelakangnya mengeratkan pelukan di perutnya. Pria itu menenggelamkan wajahnya di tengkuk pria mungil di depannya. Bibirnya sejak tadi tak henti mrnggumamkan kata ma'af.

Pria pirang itu menghapus kasar air matanya, ia mencoba melepas pelukan erat proa dibelakangnya. Tapi sayang, pelukan itu terlalu erat. Apalagi pria di belakangnya seperti tak ingin melepaskan tubuhnya.

Ia mengelus lengan kekar yang melingkar di perutnya.

" shika "

Walau dengan nada serak, iq mencoba membujuk pria di belakangnya.

" tidak....tidak....tidak "

Sedangkan pria berkuncir itu malah menggeleng dan mengeratkan pelukannya.

" dengarkan aku "

Pria pirang itu berbalik, setelah berhasil melepas pelukan maut pria itu. Meraih kedua sisi wajah itu dengan kedua telapak tangannya.

Menghadapkan wajah yang sama sembabnya itu untuk menatap kearahnya. Kedua jempol tangan itu mengelus pipi pria berkuncir itu.

" apa kau ...... Ha'ah... Apa kau mencintai ku ?"

Pria berkuncir itu mengangguk mantap. Matanya tak lepas menatap pria pirang kecintaannya.

" sangat... Aku sangat mencintaimu "

Pria pirang itu tersenyum teduh, tapi tetap saja pria berkuncir itu bisa melihat senyum miris penuh luka di bibir merah itu.

" apa kau mau mendengarkan aku ?"

Pria berkuncir itu kembali menggeleng.... Tidak tidak, bukan ini yang dia inginkan. Di pegangnya kedua telapak tangan yang masih di wajahnya itu dengan tangannya.

" aku mohon.... Jangan tinggalkan aku "

Ujar pria itu memelas, manik kuaci itu menatap mata safire yang tergenang air mata di kedia pelupuk matanya.

" dengarkan aku sekali ini saja, hmm... "

Pria berkuncir itu tetap tak menggubris, dia tengah sibuk dengan kemungkinan-kemungkinan buruk yang ada di kepalanya.

Pria pirang itu mendekatkan wajahnya, dan mencium bibir bergetar di depannya penuh cinta. Setelah merasa cukup tenang, pria pirang itu mulai angkat bicara.

" kau pernah mendengar sebuah kalimat.... Jika dipinta mrmilih antara aku dan dia, maka pilihlah dia "

Ia tak menghentihan elusan tangannya. Manik safir itu menatap lekat manik kuaci didepannya. Pria berkuncir itu kembali menangis.

" karena... Jika hanya ada aku di hatimu, tak mungkin ada dia "

" tidak tidak..... Aku mohon jangan begini "

Bruk ~

Pria berkuncir itu sudah tak mampu lagi berdiri. Seluruh tubuhnya terasa lemas. Tulang-tulangnya terasa di cabut paksa, saat telinganya mendengar ucapan sang kekasih.

" aku mencintaimu..... Aku sangat mencintaimu "

Pria pirang itu menjatuhkan tubuhnya di depan tubuh bergetar pria berkuncir itu. Ia merengkuh tubuh bergetar itu kedalam pelukannya.

" kau harus bertanggung jawab Shika.... Itu.. Itu anakmu "

Pria berkuncir itu membalas rengkuhan kekasihnya tak kalah erat.

" ceraikan aku "

Satu kata, yang langsung memecahkan seluruh dunianya. Dia mengeratkan pelukannya, menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher sang terkasih. Dia hirup wangi jeruk yang menguar dari tubuh sang terkasih, aroma kesukaannya.

" i love you... I love you Naru... Forever "

Pria pirang itu memejamkan matanya, bertepatan dengan aliran air mata yang terus jatuh melewati pipi bergaris kumis kucing itu.

" love you too Shika.... Love you "

Bisikan lirih yang tentu saja bisa di dengar oleh pria berkuncir nanas di pelukannya, karna suasana kamar yang sunyi.

*

*

Wanita paruh baya itu hanya bisa menutup mulutnya, untuk meredam suara isak tangis yang ia tahan sejak tadi. Mendengar pembicaraan antara pitra dan menantu kesayangannya .

Suara isak tangis pilu itu terdengar hingga keluar kamar mereka, karna pintu kamar yang tak tertutup sempurna.

" apa yang kau rencanakan kami-sama "

*

*

Kedua orang yang ada di dalam kamar itu adalah Nara Shikamaru dan sang istri Naruto Uzumaki atau Nara Naruto. Tapi sepertinya marga itu tak akan lama lagi kembali menjadi Uzumaki.

Mereka sudah menikah sejak 2 tahun yang lalu. Tapi sepertinya pernikahan mereka harus berhenti sampai disini karena orang ke tiga.

Sebenarnya orang ke tiga itu tidaklah dicintai Shikamaru. Hanya saja sebuah insiden besar yang meyangkut sang suami takbisa dengan begitu saja ia abaikan.

Sebuah insiden yang dimana membuatnya mempertanyakan kembali rasa kepercayaan dan cinta sang suami.

Sebuah insiden dimana Suaminya dan sekertaris sang suami yang bernama Temari Sabaku terlibat sebuah malam panas di sebuah love hotel.

Waktu itu acara peresmian sebuah hotel yang baru suaminya bangun. Mereka mabuk dan akhirnya terjadilah insiden itu.

Temari memang mencintai atau tepatnya teropsesi kepada Shikamaru, ia tau itu. Dan ia juga sudah berpesan pada sang suami untuk hati-hati dan menjaga jarak dari gadis itu, yang ditanggapi santai oleh sang suami.

Apa yang dilakukan oleh Temari pada Shikamaru, ia tak tau. Ia tau pasti Temari yang memulai. Tapi ia tak bisa begitusaja memalingkan wajah, jika menyangkut sebuah kehidupan baru di perut wanita itu.

*

*
Saat ini ia tengah duduk di bangku kayu yang berada di teras samping rumah. Naruto meremas hasil pemeriksaannya di Konoha International Hospital. Ia memandang kosong ke depan.

Sebuah taman bunga matahari, yang ia tanam sejak 2 tahun yang lalu di pekarangan mansion itu. Air matanya kembali turun, seharusnya ini adalah hari bahagianya.

Karena ia berencana memberikan kabar baik pada suami dan keluarganya, tentang kehamilannya.

Selama 2 tahun mereka berusaha, akhirnya tuhan mengabulkan apa yang mereka harapkan selama ini. Seorang anak...

" ma'af.... ma'af "

Ia meremas baju bagian perutnya. Membisikkan permintaan ma'af pada sang jabang bayi.

Tanpa ia sadari sorot mata sendu dari ayah mertuanya, yang menatapnya dari dalam rumah.

" ma'afkan ayah "

Pria paruh baya itu berbalik, ia menghapus setitik liquid bening yang lolos dari matanya.

*

*

.

.

.

Tbc

Ma'af say... Red hooded girl mungkin baru bisa up minggu depan....

Ini cerita baru, tp aq udah ngetik lama dan udah selesai...
Ini mau ku poss sekarang bt gantiin ff sebelah yang blm selesai...

Aku baru aja ditinggal pergi sama ayah aku seminggu yang lalu.... Jd masih sibuk keluarga say...

Ma'af yaaa...

Little BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang