bab 4

11.9K 1.2K 112
                                    


*

*

Di kediaman Uchiha tengah berlangsung acara makan malam dengan niat terselubung kakek Madara. Sasuke hanya bisa menatap malas makanan yang ada di depannya.

Entah apa yang tengah keluarganya dan keluarga Haruno bicarakan, ia tak mengerti. Lagi pula ia tak tertarik sama sekali pada pembicaraan mereka. Ia juga merasa risih, dengan gadis berambut merah jambu yang sejak tadi mencuri-curi pandang kearahnya.

Drrrrrt Drrrrrt

Ia mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja. Gaara, nama yang tertera di layar ponselnya. Ia menatap kakeknya dan meminta izin mengangkat panggilan dari kekakis sahabatnya itu.

Barusaja ia mau beranjak, tapi sang kakek menyuruhnya tetap tinggal untuk mengangkat telepon. Sasuke mendengus, apa yang akan terjadi setelah panggilan itu ia tak perduli.

Pip

" halo "

" ....... "

" apa! Baiklah aku segera kesana "

" ......... "

" dan ingat, jangan berani-berani kau menghubunginya "
Desisnya tajam.

Pip

" aniki aku pinjam mobil mu "

" ada apa? "

" cepat, mana kuncinya "

Itachi merogoh saku celananya, dan memberikan kunci mobil miliknya.

" aku pergi dulu "

Sasuke membungkuk, tanpa memperdulikan panggilan keluarnyanya ia berlari keluar. Memasuki mobil silver milik kakaknya, karena mobilnya sendiri disita oleh sang kakek dan melaju menjauhi kediaman Uchiha.

*

*

Sejak membuka matanya, Naruto di suguhi pemandangan menakjupkan antara sang buah hati dan Sasuke. Pemuda itu terlihat menggendong si kecil dekat jendela, dimana sinar matahari menerobos masuk.

Ia sendiri tak tau, bagaimana pemuda itu bisa ke sini. Ah... Mungkin Gaara atau Kiba yang memberi taunya.

Sasuke membalikkan badannya saat mendengar gesekan antara kain di belakangnya. Ternyata Naruto sudah siuman dan tengah memposisikan dirinya bersandar di atas ranjang rawat.

" kau sudah sadar, syukurlah. Tunggu, aku a- "

Tangan Naruto yang bebas dari infus menahan tangan Sasuke yang akan memencet tombol emergency. Ia menggeleng dan tersenyum.

" aku tak apa-apa "

Matanya beralih pada buntalan yang ada di dekapan Sasuke. Sasuke tersenyum menyadari tatapan Naruto yang terarah ke pada sosok mungil yang ada di gendongannya.

Sasuke mendudukkan dirinya di pinggir ranjang rawat Naruto. Dia mendekatkan baby mungil itu ke arah Naruto.

" kau lihat, dia sangat cantik... Sama sepertimu "

Kedua pasang mata itu sanging menatap, saat pusat tatapan mereka yang awalnya pada sikecil beralih menatap satu sama lain.

Menyelami manih mata masing-masing hingga, tatapan itu terputus saat mereka mendengar tangis bayi. Sasuke mengalihkan tatapannya kearah lain, begitu pula Naruto.

" sepertinya dia haus,,,, suster bilang saat kau sadar, dia harus di ...... Di susui "

" em "

Dengan gugup Naruto meraih tubuh sang pitri ke dekapannya. Sasuke mengambil salah satu bantal untuk alas sang bayi tidur di atas pangkuan Naruto. Agar tangan Naruto tak pegal untuk menopang tubuh sang bayi.

Little BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang