: Day 7 :

46 7 0
                                    

Sabtu, 07 Oktober 2017

****

01.30

Ada anak baru disekolah.
Namanya Alki.
Dara senang ia mendapat teman baru dikelas.

Alki memiliki kesamaan hobby dengan Dara.
Mulai dengan suka membaca buku.
Suka menonton film sedih.
Suka susu coklat.
Dan suka kentang goreng.

Mereka sudah berbincang berdua.
Berbincang lama hingga melupakan waktu disekolah.

"Haha, iya-iya gue juga sering ngelakuin hal yang kayak gitu"
Ucap Dara sembari memegangi perutnya yang geli karna tertawa.

Alki ikut tertawa, tawanya pelan Dara terpukau sebentar karna Alki terlihat begitu tampan ketika tertawa.

Sesampai diparkiran Dara baru ingat bahwa ia pulang naik angkutan umum, maka dari itu ia pamit dulu sama Alki sebelum pergi.

"Bareng gue aja gimana?"

Dara tampak berpikir sebentar, suka berbincang dengan Alki tak membuatnya lupa bahwa Alki adalah teman yang ia kenal 7 jam yang lalu.

"Ga usah gue bisa pulang sendiri"

"Rumah kita searah"

Dara mengernyit.
"Kok lo tahu?"

"Kan lo tadi yang bilang, Dara"ucap Alki diberengi kekehan. Dara juga ikut tertawa, ia menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal.

"Yaudah, yuk"

Dara mengangguk.

"DARA!"

Dara menoleh. Disana ada Jaya yang tengah berlari mendekatinya. Nadas cowok itu memburu, bibirnya pucat terlihat seperti orang yang tengah kelelahan.

Jaya menatap Dara aneh, seperti ada kemarahan disana yang tak bisa Dara terka cuma-cuma.
"Kenapa, Ja?"

Tiba-tiba tangan Jaya menarik lengan Dara.
"Pulang bareng gue"

"Lo apa-apaan sih, Ja"

Alki yang melihat Darabyang terlihat kesakitan lansung menjauhi Dara dari Jaya.
"Eh, jangan kasar dong, sama cewek"

Nafas Jaya kembali memburu, ia menatap Alki penuh benci.
"Emang lo siapa hah?! Dara cewek gue!"

Dara tersentak. Ia menatap Jaya bingung. Ia tahu Jaya menyukainya, tapi mengapa sampai begini?.
"Ja, lo"

Alki menatap mereka berdua salah.
"Oh, sorry"

Alki meninggalkan mereka berdua. Dara menatap Jaya kesal, lansung menghentakkan kaki dan meninggalkan Jaya sendirian.

****

Gue cuma gak mau lo suka sama cowok lain, Ra.
Cukup, biar gue yang mati-matian bikin lo nganggap gue didunia ini.
-Jaya

SS[1] OktoberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang