⏳ Tiba waktunya⌛Kini Renazz sudah turun dari mobilnya dan langsung menuju kelas setelah berpamitan dengan mamahnya...dan pastinya tak lupa dengan janjinya kepada Alkanz.
"Hati hati sayang jangan tergesa gesa seperti itu.." jerit mamahnya khawatir.
Renazz hanya menjawab dengan memalingkan wajahnya tersenyum mengangguk tanda paham.
Dengan hati berdebar debar Renazz menuju kelas dan ternyata Alkanz belum ada disitu. Ini kesempatannya untuk masuk kekelas terlebih dahulu sebelum Alkanz menemuinya.
Tapi tiba tiba ada suara yang memanggil namanya dari belakang,,sontak Renazz pun berdiri tegak tak melangkah.
"Ren...tunggu.."
"Ehh..Alkanz..iya..ke..kenapa?." Tanya Renazz gugup gemeteran.
"Ohh..ini..katanya kemaren mau ngasih pin kamu.?"
"Oww..yang..it..tu ya...aku udah siapin kok.?..ini." Kusodorkan kertas yang bertuliskan pin dan no Wa ku.
"Eemm..ok..kalo gitu makasih ya Ren...bye.."
".ehh..iya..bye"
Masih dengan rasa gugup dan gemetar Renazz pun melangkah masuk ke dalam kelas.Selvee yang dari tadi melihat momen itu tak kuasa menahan rasa cemburunya. Ia mendiamkan Renazz karna rasa kecemburuanyya.
"Pagi Sel."
Selvee yang hanya menaruh tas seakan akan tak mendengar kata kata apapun dan berlalu pergi.
"Kenapa dengan Selvee.,,kesalahan apa yang ku perbuat..perasaan aku tak pernah menyakitinya..mungkin dia ada masalah dengan keluarga."
Selvee yang tak kuasa menahan cemburunya hanya bisa meluapkannya kepada Vita.
"Vitttt.....hiks..hiks..hiks...hati gue sakittt."
"Ada apa Sel..gara gara anak baru itu lagi."
Selvee yang hanya diam tak ingin memberikan jawaban.
"Apa gue bilang..sekarang lo itu nggak usah sok baik lagi deh ama dia...di kasih hati ngelunjak dia mah.."
"Trus dia ngapain lo..deketin Alkanz lagi.?"
Selvee hanya mengangguk lalu menjelaskan.
"Tadi pagi gue liat Alkanz nyamperin Renazz,,trus Alkanz minta pin dia...dan Renazz ngasih ke Alkanz...dan sepertinya Renazz juga suka sama dia..hiks hiks hiks.""Ya udah lo sabar aja...kita liat gimana kedepannya..gue nggak mau sahabt gue nangis gini gara gara anak baru yang sok itu,"
Vita memeluk Selvee untuk menenangkannya.
Kini Selvee dan Vita masuk ke kelas dengan mata Selvee yang merah karna habis menangis. Selvee di antar oleh Vita menuju mejanya.
"Astaga Sel..kamu kenapa.?"
"Udah deh jangan sok baik deh lo..pake tanya kenapa lagi."
Balas Vita dengan penuh amarah.
Renazz yang memegang pundak Selvee membantunya untuk duduk..tapi tangannya hempas oleh Vita dengan keras."Nggak usah pegang pegang..ngapain sih pake pegang segala..najis tau nggak...dasar munafik"
Kata kata yang terlontar dari mulut Vita membuat tenggorokan Renazz tercekat dan merasakan sakit didadanya.
Renazz hanya diam tak ingin menjawab lagi karna jika menjawab air matanya pasti akan keluar."Aku nggak boleh nangis..nggak boleh..nggak boleh...aku harus kuat..kamu bukan anak kecil lagi yang harus nangis dan terus menangiss...ayolah jangan cengeng Ren." Kata hatinya yang terus menyemangati.
Vita pun lalu pergi meninggalkan Selvee dan kembali ke mejanya.
Ada apa lagi dengan hidup ini..kenapa terus menerus ada kesakitan yang selalu datang di sela kebahagiaan yang tak seberapa....ternyata memang benar kata mereka..aku tak patut mendapatkan kebahagiaan..meski hanya sekecil apapun..hiks hiks hiks.
Air matanya tumpah karna tak kuasa menahan sesak didada yang sedari tadi telah di tahannya.
Hai hai..ayo dong vote and commentnya mana..😯...
Kasih semangatnya donk...😄😄😄😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Seburuk Itukah Diriku
General FictionTeman......sebuah kata yang sungguh indah bagi mereka....yaaa..MEREKA bukan Diriku.Orang yang selalu membuat mereka tertawa,bahagia,senang,susah,maupun sedih.Tuhannnn....Aku ingin seperti mereka!!!