chapter 4

323 24 4
                                    

Setelah meninggalkan kawasan apartement, Sasuke segera melajukan mobil sport mewahnya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan kota Tokyo yang memang sudah sepi. Menuju sebuah club malam di pinggiran kota Tokyo yang memang sering ia datangi bersama teman-temannya.

Pria bermata onyx itu memarkirkan mobilnya tepat didepan sebuah tulisan yang tercetak besar diatas bangunan tersebut "NIGHT" lalu keluar dari mobil dan terlihat memasuki bagunan yang memang menjadi tujuannya.

Terlihat ramai oleh para penjudi dimeja yang memang dikhususkan untuk orang-orang bermain judi seperti casino dan lain sebagainya ada ditempat itu. Dari mulai uang, rumah dan harta benda lainya telah mereka taruhkan untuk kesenangan sesaat. Bahkan harga diri. Tempat yang dijuluki neraka oleh orang-orang yang sering kalah, tapi berbeda dengan orang-orang yang mampuh menang dengan muda ditempat itu. Surga mereka menyebutnya.

Sasuke mengedarkan pandangannya mencari seseorang. Setelah menemukan orang yang dia cari Sasuke berjalan kearahnya.

"Apa kau membawa barangnya?" Pria berambut raven itu bertanya tepat didepan orang tersebut.

"Tentu saja. Duduklah dulu!" Jawab orang tersebut dengan menghirup rokoknya dalam-dalam sambil tersenyum.
Sasuke mendengus. Tapi akhirnya ia mendudukan dirinya disamping pria berambut putih kebiruan itu.

"Kau mau pesan sesuatu Sasuke?" Jugo, salah satu dari orang yang ia temui malam ini menawarkan.

"Sparkling." Jawabnya sambil menyulut rokoknya pada pematik. Kemudian Jugo memanggil salah satu waiter ditempat hiburan itu.

Srek

Sebuah benda berbentuk serbuk berwarna putih terlempar dimeja tepat didepannya.
"Aku beri gratis untukmu." Suigetsu. Orang yang melempar benda yang dinamakan shabu oleh banyak orang.

Sasuke mengambilnya dan segera menghirupkan rokoknya pada benda tersebut. Tak lama seorang waiter datang membawakan pesanannya, satu botol sparkling wine . Sasuke menuangkanya pada gelas dan segera meneguknya.

"Ada taruhan menarik. Kau mau bermain?" Suigetsu berbisik disebelahnya dan hanya ditanggapi Sasuke dengan pandangan 'apa?' kemudian mata pria kurus itu memandang kedepan tepat kekumpulan orang-orang yang berada dimeja judi. Mengarahkan kepalanya menuju salah satu direksi dimana terlihat seorang wanita berpakaian kimono yang mini dan terbuka dibagian atasnya hampir memperlihatkan dada indahnya.

"Wanita itu dijadikan taruhan malam ini. Kau tertarik?" Sasuke mengikuti arah pandang yang ditunjukkan temannya itu, dia mengernyit. Disana berdiri seorang wanita berambut merah jambu, dia mengenalnya. Haruno Sakura, teman sekolahnya diwaktu ia masih duduk dibangku sekolah menegah pertama.
Sasuke tak mengerti kenapa gadis seperti Sakura ada disini? Tadi kalau Sasuke tak salah dengar gadis itu dijadikan taruhan.

"Menangkan dia untukku!" Sasuke menyuruh dan melempar kunci mobil mewah Buggati miliknya, sebagai tanda bahwa dia menaruhkan mobil sport mewah itu.

Seorang wanita berdiri diam didepan jendela kaca besar yang berada dalam salah satu kamar sebuah hotel, yang mengarah langsung pada jalan raya.
Wanita berambut sebahu itu memperhatikan jalanan kota Tokyo yang cukup legang dimalam itu. Dia terlihat sudah menurunkan bagian atas baju kimononya yang hampir memperlihatkan punggung bawahnya.

'Clek'

Pintu terbuka. Wanita itu menegang ditempat, terlihat dari gerakan menahan napasnya.

"Pakai bajumu kembali Sakura!"

Kalimat perintah dari orang yang berdiri tepat dibelakang tubuhnya, membuat wanita itu membelalakan mata. Dia mengenali suara ini. Iya, dia sangat kenal dengan suara dingin ini. Dia membalikan badannya. Kaget dia sangat kaget, tak terasa satu air mata jatuh.

BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang