Dua orang sedang terlihat menikmati makan siangnya disebuah restaurant cepat saji disalah satu kota tersibuk di Jepang.
Ino tidak menyangka Gaara akan mengajaknya makan disini, tempat yang sering ia dan Sasuke kunjungi. Bukan karena apa, hanya saja tempat makan ini dekat dengan tempat kerja Sasuke dan juga apartment kekasihnya itu.
Ino tanpa sadar menghela napas, ketika pikirannya melayang tentang hubungannya dan kekasihnya. Wanita cantik itu memandang Gaara, pria didepannya ini terlihat tenang dengan makanan pesanannya. Ino yang memang tidak suka dengan kesunyian ia mencoba memecahkannya, mencari kalimat yang tepat untuk memulai.
"Err. . .Gaara, kenapa kau tiba-tiba mengajakku makan siang?"
Pemuda berambut merah itu mengalihkan pandangannya, menatap iris biru laut didepannya itu. "Apa kau sudah memiliki janji dengan seseorang?" bukannya menjawab, Gaara malah balik bertanya dan dijawab dengan gelengan dari kepala bersurai pirang pucat itu.
Tentu saja Ino mengeleng, memang dia tidak ada rencara makan siang dengan siapapun, termasuk Sasuke yang sudah hampir dua hari ini tidak berkomunikasi. Sebenarnya apa yang dilakukan kekasihnya itu, sampai ia benar-benar melupakannya. Apa Sasuke ingin Ino yang menghubunginya terlebih dahulu lalu minta maaf? yang jelas-jelas pemuda itu yang salah. Dia menarik napas lagi tanpa sadar.
"Kau baik-baik saja?" pemuda yang masih menatapnya itu bertanya, dan pertanyaan itu membuat Ino kembali menatapnya.
"Aku minta maaf. Pasti aku sangat merepotkanmu saat mabuk kemarin malam." Ino mencoba mengangkat pembicaraan tentang kejadian tellernya kemarin malam, yang belum sempat ia minta maaf kepada pemuda yang telah repot-repot mau disusahkan olehnya. Ya anggap saja dari pertemuan-pertemuan mereka pemuda itu sudah jadi penolongnya, entah Ino tersenyum saat mengingatnya. "Sebenernya aku adalah orang yang tidak bisa minum" dia mencoba melanjutkan saat melihat Gaara belum memberi jawaban. "Pasti aku bicara ngelantur waktu itu dan kalau saja tidak ada kalian mungkin aku pasti sudah berakhir dijalan."
Gaara ingat apa yang diceritakan Ino waktu wanita itu tidak sadar alis teller. Soal kehudupan pribadinya, percintaanya dengan seorang pria, yang bisa Gaara tarik kesimpulan pria itu brengsek. Meski ia juga bukan pria yang baik. Mungkin Ini yang dimaksud Ino ketika bercerita bahwa seorang desainer gaun pengantin tidak dapat menikah? Hubungan yang bertahun-tahun tanpa kepastian itu menyebalkan, dia penasaran dengan pria itu, setampan apa dia sehingga mampuh mengikat seorang wanita menarik seperti Ino tanpa ikatan, apa Ino yang terlalu bodoh?
Karena itulah dia ada disini, mengirim pesan untuk mengajak wanita didepannya ini makan siang, mungkin terdengar konyol tapi Gaara berniat melepaskan ikatan yang tak terbentuk itu. "Aku bisa melupakannya, kalau kau ingin." Setelah lama diam akhirnya dia memberi jawaban tentang keteleran Ino.
Ino yang tidak tau, apa saja yang diucapkan waktu itu, hanya diam mendengar jawaban Gaara, bahkan sampai pemuda itu menambahkan.
"Apa yang kau ingin dari seorang pria?" pria berambut merah bata itu kini memfokuskan pandangan mata hijaunya pada wanita didepannya yang juga sedang menatapnya. "Apa kau menyukai pria baik atau kau lebih menyukai pria brengsek?" melihat Ino yang masih memprosep pertanyaan awalnya, akhirnya untuk membatu kelemotan Ino berpikir Gaara menambahkan.
Ino yang mendapat tatapan dingin dengan intens dari seorang yang selalu menatapnya dengan kesejukan, membuatnya menunduk. Dia tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan dari Gaara. "Tentu saja semua wanita menginginkan seorang pria yang baik Gaara." Dia kembali menunduk setelah memberi jawaban dengan tersenyum kecut. Tidak mau mengangkat wajahnya untuk menatap mata yang sedang menatapnya, ia merasa ditelanjangi oleh tatapan itu.
"Lalu apa yang menyebabkanmu masih bertahan?" pertanyaan Gaara itu sukses membuat manik biru indah itu menatapnya. Apa-apaan pertanyaan itu, duh sebenarnya sampai sejauh mana ia bicara ngelantur?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahan
RomanceDISCLAIMER : Naruto © Masashi Kishimoto. Sasuke, Ino, Gaara. Tiga orang yang terlibat percintaan yang rumit. Cinta segitiga tak berujung.