Chapter 5

335 24 3
                                    

Ino baru saja menyelesaikan acara mandinya ketika terdengar ketukan pintu apartemen nya, wanita cantik itu belum sempat berganti baju saat keluar kamar bermaksud membuka pintu untuk sang tamu, sebelum membuka pintu didepannya Ino terlebih dahulu melihat siapa tamunya kali ini. Sasuke Uchiha, kekasihnya, dia segera membukanya. Tidak heran kalau pemuda itu mengetuk pintu sekarang, karena beberapa hari yang lalu Sasuke sempat bilang dia kehilangan kunci apartemennya.

Cklik

Pintu terbuka, namun Ino tak lantas menyingkir dari pintu. Sampai si Uchiha didepannya bertanya.

"Mau sampai kapan membuatku berdiri disini?"

"Darimana saja?" bukannya menjawab wanita itu malah balik bertanya.
Pria tampan itu memperhatikan penampilan kekasihnya, yang hanya memakai kimono mandi dan terlihat sebuah handuk betenggger indah dikepalanya. Itu menandakan bahwa si wanita baru saja selesai mandi dan jangan lupa dengan bau harus yang menguar dari tubuh indahnya. Sasuke menyeringai.

"Apa kau mencoba menggodaku? Aku akan menyerangmu disini kalau kau tidak mengijinkan aku masuk."

Ino cemberut namun menyingkir juga dari depan pintu, dan berbalik berjalan menuju kamarnya, bermaksu ganti baju tanpa memperdulikan kekasihnya yang juga mengekor dibelakangnya.

Terdengar suara pintu kamarnya tertutup, dia menoleh berpose sendekap layaknya seorang petugas introgasi yang sedang memojokkan pelaku kriminal. Jangan lupa dengan tatapan seolah bicara 'siapa yang mengijinkanmu masuk kekamarku?'

Yang diberi tatapan hanya diam, dan berjalan mendekat tanpa sedikitpun takut dengan tatapan yang diberikan oleh wanitanya.

"Mau apa?" Ino mundur ketika Sasuke semakin mendekat, sampai punggungnya membentur lemari pakaian dibelakangnya.

Sasuke menyeringai. "Tentu saja ingin bercinta denganmu." Dia menjawab dengan enteng.

Ino mengalihkan pandangannya. "Kalau aku tidak mau kau mau apa?"

"Aku akan memaksa." Sasuke berdiri tepat didepannya.

Ino berusaha mendorong tubuh yang menghimpitnya itu, namun usahanya sia-sia. "Kau hanya datang padaku saat kau merasa butuh saja." Dia berucap dengan menatap bola mata hitam yang juga sedang menatapnya.

"Apa kau lebih suka aku tidur dengan wanita lain?" Sasuke berbisik tepat ditelingannya.

"Bila itu kau lakukan-" Ino menggantungkan kalimatnya mata mereka saling bertatap "kau akan kehilanganku saat itu juga."

Pemuda dengan gaya rambut yang melawan gravitasi itu tersenyum, membelai wajah wanita yang lebih pendek darinya itu lembut. "Karena itu aku datang kemari-" dia berhenti dan mencium kening wanitanya. "karena aku tidak suka melakukannya dengan wanita lain" mendengar itu wajah Ino terlihat bersemu. "dan aku tidak akan pernah siap untuk kehilanganmu." Lanjutnya lalu mencium bibir Ino lembut.

Merasa Ino tak membalasnya, sasuke melepas ciumannya "kenapa?"

"Karena kau kasar."

"Aku rasa kau menikmatinya." Sasuke memberikan ciuman lagi berkali-kali.

"Aku tidak." Disela ciuamnya dengan Sasuke, Ino masih bisa menjawab.

"Lalu?" Sasuke berbicara tanpa memberi jeda pada ciumannya dibibir yang sudah basah oleh saliva mereka.

Ino melepas ciuman panjang mereka, dan mengusap bibir sasuke dengan pandangan mata tertuju pada bibir itu. "Bisa kah kau lebih lembut?" dia bergumam sangat lirih tapi masih mampu didengar oleh telinga Sasuke.

"Well said hime" Ciuman mereka berlanjut saling menginfasi bibir masing-masing, tanpa peduli akan kebutuhan oksigen, bahkan terdengar erangan Ino dan itu membuat Sasuke semakin bersemangat. Mengangkat tubuh sang kekasih tanpa melepas ciuman mereka lalu merebahkannya keranjang milik wanitanya.

BertahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang