Menyukai tanpa alasan itu wajar. Tapi membenci tanpa alasan itu tidak wajar. Dan kamu membuatku membencimu beribu ribu alasan dan menyukainya tanpa alasan.
Kamu tahu dari awal aku meragukan rasaku terhadapmu tapiiiiiii aku selalu mencoba meyakinkan rasa itu. Aku mencoba mengumpulkan beribu-ribu alasan untuk aku tetap bertahan, tapiii sayanggg..kamu dengan mudah menghilangkan beribu-ribu alasan yang sudah aku kumpulkan. Dan kamu memberiku beribu-ribu alasan untuk aku hentikan peranku yang menjadi tamu hatimu saat itu. Dan sekarang kamu memberikanku kata yang membuat hati aku tidak bisa menerimanya. Dengan mudah kamu lontarkan kata itu untukku. Sakit, sakit sekaliiii.. kamu tahu seberapa tergoresnya hati aku saat mendengar kata itu? kamu membuat aku menyesal sempat memberikan hati aku untukmu. Kamu membuatku muakk melihat mukamu. Kamu membuat aku benci akan segala hal tentangmu. Seharusnya kamu tahu, kata yang terlontar lebih sakit dibandingkan tingkah yang diperbuat. Seharusnya kamu pahami itu. Dan kamu harus tahu tingkat marah terbesar itu seorang yang mulai tidak peduli terhadapmu. Tingkat kemarahanku terhadapmu sudah mulai memuncak, kamu merasakan itu? seharusnya kamu pahami aku sebelum kamu bertingkah semaumu. Dengan mudah aku memberi kesempatan untukmu dan dengan mudah juga kamu membuat aku membencimu. yah aku membencimu saat ini. Mungkin aku bisa memaafkanmu tapi tidak untuk saat ini. Tidak salah bukan jika saat ini aku membencimu, karena tingkah dan katamu terhadapku yang membuat aku membenci dan tidak bisa memaafkanmu saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HITAMKU YANG TERSEMBUNYI
Short StoryTentang dia yang mempunyai titik gelap dihatinya. Ketika telinga sudah tidak ada yang mampu mendengar dan memahami ceritanya ada mata yang mampu membaca ceritanya.