sebelas

32 8 0
                                    

"Feb,lo masih sadar kan"ucap erika karena sedari tadi mereka hanya diam saja semenjak mobil febri meninggalkan sekolah. Alih-alih jika febri tiba-tiba tak sadarkan diri saat menyetir bisa membahayakan nyawanya.

"Hmmm"gumam febri

"Alhamdulillah,akhirnya lo ada suaranya juga"ucap erika dengan bernapas lega

"Feb,boleh di buka gak sih matanya. Ini cape banget mata gue dari tadi"sambung erika dengan nada yang mengeluh

"Bentar lagi sampe ko"ucap febri. Benar saja yang dikatakan febri, saat ini febri menghentikan mobilnya disebuah taman. Namun, febri dan erika belum keluar dari mobil dan febri mengahadap kearah erika sambil memegang kedua tangan erika.

"Eh"erika tersentak saat febri memegang kedua tangannya

"Feb udah sampai,kita gak turun nih,?"tanya erika untuk menghilangkan rasa geroginya saat tangannya dipegang febri. Sebenarnya saat febri memegang tangan erika jantungnya sudah mulai memompa dengan tidak normal.

"Ka, gue cuma pengen liat lo bahagia aja ka. Tunjukin ke faldo kalo perjuangan itu manis hasilnya. Lo gak usah hirauin perasaan gue"ucap febri. Mengapa panas mata erika saat febri mengatakan hal seperti itu.

"Lo bener feb, bagaimanapun juga harus ada yang gue pilih"ucap erika dengan sisa tenaganya karena jujur erika tidak tega bila harus febri mengatakan hal seperti itu.

"Iya gue tau"gumam febri dengan menundukan kepalanya serta melepaskan genggamannya pada tangan erika.

"Yaudah yuk kita turun"ucap febri

Febri terlebih dahulu turun karena ia harus membukakan pintu mobil yang sebelahnya.setelah mereka keluar dari mobil, febri menggandeng erika ke tempat yang faldo tuju untuk mengungkapkan perasaannya.

Setelah sampai ditempat yang sudah faldo sediakan, febri melepaskan tangan erika dan diganti dengan memberikan selembar kertas yang dilipat ke tangan erika.

"Feb lo mau kemana, eh feb bukain dulu penutup mata gue"ucap erika panik

"Lo kan bisa buka sendiri,tangan lo kan gak diiket"ucap febri sambil berlalu meninggal kan erika sendiri

"Oh iya ya, ko gue goblok ya"ucap erika. Akhirnya erika melepaskan ikatan yang menjadi penutup matanya. Setelah melihat sekelilingnya erika merasa terpesona dengan keadaan sekitar karena disekeliling erika sudah ada bunga bertaburan berbentuk love mengelilingi tubuhnya dan sebuah bangku taman.

Namun erika bingung dimana febri?oh mungkin dia pergi karena tak sanggup untuk melihat apa yang terjadi nanti tapi bagaimana dengan faldo?dimana dia?entah dia tak terlihat disekitar. Erika baru tersadar bahwa ada surat di tangannya, ia pun langsung membuka surat tersebut dan membaca isinya

Hai cantik, lagi sendiri aja ya. Kasian banget sih, emang lagi nunggu siapa hehehe. Yaudah deh daripada nunggu nya nanti lama mending lo duduk dulu dibangku. Nanti gue dateng ok :)

Salam manis dari cowok ganteng
Faldo rasya kinetika :)

Erika tersenyum membaca surat tersebut,namun ia langsung duduk dibangku taman. Saat ia duduk menunggu kedatangan faldo tiba -tiba ada anak kecil cowok yang menghampiri erika

"Erika kaulah semangatku,kaulah alasanku untuk berjuang,kaulah yang selalu ku sebut sebagai dalam doaku"ucap anak kecil tersebut dengan nada saat membaca puisi. Erika hanya menaikan alisnya saja karena heran dengan tingkah laku anak itu.

"Ka erika, ini buat ka erika. Cokelat yang manis untuk cewek yang manis juga."ucap anak kecil tersebut dan langsung pergi meninggalkan erika. Erika bingung dengan semua ini, pertama surat, kedua cokelat lalu nanti apalagi kejutan yang akan datang?

Erika mendengar petikan gitar yang berada dibelakang nya, sepontan erika langsung menengok ke arah belakang dan melihat faldo sedang memainkan gitar sambil bernyanyi.

Berada di kesendirian
Telah menuntunku menemukanmu
Tanpa raguku buat ku berikan
Semua rasa cinta yang tersimpan lama

Penantian selama ini
Tak membuat  ku jera
Tetap berharap
Ku yakin seseorang kan datang kepadaku
Menggenggam tangan ku

faldo berjalan menghadap erika dia berdiri didepan erika sambil terus memainkan gitarnya. Ditengah lagunya ia menghentikan permainan gitarnya dan menatap erika sambil bersimpuh memegang kedua tangan erika.

"Ka lo bisa jawab sesuka lo nanti, saat gue mengajukan pertanyaan ke lo"ucap faldo

"Semenjak gue kenal lo, gue ngerasa kalo gue suka sama lo dan disaat itu juga gue ngerasa kalo untuk milikin lo adalah obsesi gue aja. Tapi, saat lo diganggu mantan lo, gue semakin takut kalo lo kenapa-kenapa dan saat itu juga gue yakin kalo perasaan gue tu bukan hanya obsesi gue aja ka. Gue pengen lindungin lo lebih dari sekedar teman dekat tapi lebih. Ka di tempat ini disuasana yang gue anggep paling romantis, ya..walaupun gak romantis romantis banget sih. Gue mau lo jadi pacar gue ka, temen saat lo susah, temen curhat lo saat lo kesel, pahlawan lo saat lo diganggu mantan lo atau pun siapa pun yang berani ganggu lo, jadi lo boleh jawab pertanyaan gue sekarang ka"sambung faldo dengan lancar saat mengungkapkan isi hatinya yang selama ini.

"Do, gue tau selama ini lo perjuangin gue do dan sekarang gue mau buktiin ke lo kalo sebuah perjuangan akan mendapat hasil yang manis. So, gue mau jadi pacar lo"ucap erika

"Lo serius ka?"tanya faldo dengan tidak percaya. Namun erika hanya menganggukkan kepalanya tanda bahwa ia serius dengan jawabannya.

"Aaa.....gue seneng banget ka"ucap faldo yang ingin memeluk erika, tapi erika tahan karena ini tempat umum dan banyak orang yang berlalu lalang.

"Do, tempat umum"cicit erika

"Hehe lupa ka, yaudah deh pegang tangan aja boleh kali ya"erika hanya tersenyum dengan tingkah laku faldo yang konyol. Biarlah tetap seperti ini.

"Eh bentar ka, gue mau ke mobil febri dulu mau minta tolong ke febri buat foto in kita"ucap faldo dan berlenggang pergi meninggalkan febri. Bagaimana bisa terlihat mesra dengan faldo didepan febri sedangkan erika tahu dengan perasaan febri yang sebenarnya kepada erika.

Faldo kembali dengan febri yang berada disebelahnya membawa kamera.

"Ayo ka kita foto dulu" ucap faldo dengan menggandeng tangan erika,erika yang ditarik tangannya hanya diam saja. Dia bingung bagaimana sikapnya dengan febri.

"Oke siap ya 1 2 3" cekrek

"Ayo feb kita foto bertiga"ucap faldo dengan girang

"Gausah, kalo kita foto bertiga nanti gak ada yang fotoin"alibi febri. Erika tahu bahkan paham betul tentang perasaan febri. Dia tidak berniat untuk menyakiti perasaan siapapun,tapi mengapa rasa nya jahat sekali posisi erika sekarang. Lalu mengapa febri tidak pulang saja? Supaya dia tidak melihat dirinya dengan faldo.

"Yaelah kan banyak orang lewat, eh eh mas tolong ya fotoin kita bertiga"ucap faldo dengan menghentikan seorang cowok yang sedang berjalan melewati mereka.

"Ayo feb"ucap faldo. Erika hanya menatap febri yang masih enggan untuk berfoto dengan mereka,erika tau tentang perasaan febri saat ini.

"Ayo feb"ujar erika dengan menggandeng tangan febri. Erika ingin semuanya biasa saja walaupun statusnya dengan faldo kini berubah. Toh, febri sendiri yang ingin menunjukan bahwa perjuangan itu manis hasilnya.

"Oke mas mba siap ya, 1 2 3" cekrek

































Kasian ya febri nya :(
Tapi suruh siapa juga gak mau berjuang, kan cewe maunya diperjuangin ya gak?
:D

Makasih yang suda membaca dan vote serta komennya

Demi WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang