Bab 4

11 1 0
                                    

   Fey memasuki ruangan besar lantai 2 dikastil sekolah. Yap, ini adalah ruang kelas Fey. Diseberang ruang kelas, terdapat perpustakaan khusus materi level C, sedangkan perpustakaan umum berada di samping aula lantai utama.

   Sekolah ini menerapkan bangku perorangan, jadi tidak ada istilah teman sebangku. Fey memilih tempat duduk paling belakang. Level C dibagi menjadi 2 kelas, yaitu C1 dab C2. Jadi setiap kelas terdiri dari 25 siswa. Fey mendapat kelas C2.

   "Hei!" Sapa seseorang.

   Fey yang sedang duduk dibangkunya, mendongak kearah suara itu. Fey membelalakkan matanya.

   "Mika?!" Sahut Fey terkejut. Laki-laki yanh dipanggil mika itu langsung memeluk Fey.

  "Kita bertemu!" Ria laki-laki itu.
   Fey serta merta langsung mendorong laki-laki itu dengan keras.
   Bruak!
   Laki-laki itu terjatuh menghantuk meja belakangnya. Mika menatap Fey, lalu tersenyum.

   "Kau tidak berubah ya." Kata Mika yang masih terduduk dilantai.
   "Ba.... bagaimana bisa?" Fey tidak percaya.
   "Hmmm?" Mika tetap tersenyum.
   Fey menahan nafas. Lalu Fey berdiri, ia mendekati Mika.
   "Berdiri! Ikut aku!" Bentak Fey.
  
   Setelah mika berdiri, Fey menarik dasi Mika dan berjalan dengan cepat keluar.
   "Hei hei....." Mika kebingungan tapi mengikuti saja apa yang diinginkan Fey.

   Saat didepan pintu, Mika berpas-pasan dengan dengan lelaki berkacamata dan berambut pirang. Fey acuh tak acuh melewatinya dan tetap mengajak Mika keluar kelas.

   Saat dilorong sekolah yang sepi, Fey mendorong Mika ketembok koridor.

   Brug. Fey memukul tembok hingga retak sedikit.
   "Bagaimana bisa! Kupikir kita tidak akan bertemu lagi! Kupikir aku hanya sendirian dan....."

   Mika memeluk Fey.
   "Diamlah bodoh nanti ada yang dengar."
   Le..lepas." Fey berusaha mendorong Mika.
   "Fey.... aku...." Mika memejamkan matanya dan masih memeluk Fey.

   "Bukankah dia bilang untuk melepaskannya?" Sahut seseorang yang tak diundang.

   Mika membuka matanya. Ia lalu menatap laki-laki berambut pirang yang sedang berdiri sekitar 2 meter darinya.

   "Sepertinya ada yang mengganggu reuni kita." Ucap Mika dengan tenang lalu melepas Fey.
   "Istirahat, aku akan menunggumu ditaman belakang sekolah. Aku dikelas A1. Sampai jumpa Fey. Semoga harimu menyenangkan." Mika pergi dan melambaikan tangannya pada Fey.

   "Mika...." ucap Fey.
Fey melihat laki-laki berkacamata yang berambut pirang itu yang terlihat tidak merasa bersalah. Kalau tidak salah, Fey tadi berpas-pasan dengannya saat menarik Mika keluar kelas.

   "Kau murid C2 bukan?" Tanya leki-laki itu.
   "Iya. Kau juga?" Tanya Fey balik.
   "Hmm... bisa temani aku ke ruang Profesor yang bernama Aaron itu?" Tanya laki-laki itu lagi.
   "Ha?" Fey bingung mendengar lelaki itu berkata profesor yang bernama Aaron. Bukankah seharusnya ia sudah kenal saat penyambutan siswa baru? Pikir Fey

   "Saat penyambutan siswa baru, aku tidak hadir. Jadi aku tak punya kartu teleport." Jawab lelaki itu dengan nada polos seolah tau apa yang Fey pikirkan"
   "Ok. Aku mengerti. Wow! Jadi kau kesini dengan berjalan kaki menuruni tangga di kastil asrama?" Fey kagum. Tentu saja. Level C berada di lantai 11 dan 10.

   "Ya, seperti itulah." Ia tersenyum.
   "Oh iya, namaku Fey. Namamu?" Tanya Fey. Sepertinya mulai sekarang Fey bisa mempunyai 2 teman sekaligus.

   "Ren." Jawabnya
   "Ren Chrisi." Ucapnya lelaki itu lagi.

********

Rayga menyimpan kertas teleportnya di buku tebal materi sejarah yang tadi sedang dipelajari. Ini adalah istirahat pertama. Jam 9 pagi adalah jam pelajaran pertama, istirahat pertama pada jam 12 sekaligus makan siang hingga jam 1 siang, lalu belajar lagi hingga jam 4 sore. Setelah itu siswa dibebaskan. Biasa para siswa menggunakan waktu bebas itu dengan belajar berbagai macam sihir dengan temannya.

   Rayga (wujud Ren) bersandar pada pohon besar dibelakang kastil sekolah. Menikmati angin sejuk.

   "Tidak kusangka cewe itu sangat berisik." Guman Rayga. Saat ia meminta Fey untuk menemaninya meminta kartu teleport, Fey mengajaknya berbicara dan menghujamnya dengan berbagai macam pertanyaan tentang seleksi masuk Bastar School. Rayga pada dasarnya memang tidak tau bagaimana seleksi masuk Bastar School, karna Rayga memang tidak ikut seleksi. Jadi ia hanya senyum dan menjawab ala kadarnya saja.

   'Kenapa dia sangat ceria dan seperti dalam situasi biasa-biasa saja?' Pikir Rayga.
   Saat Rayga asik dengan pikirannya, ia tidak sengaja mendengar percakapan yang tidak terlalu jauh dari pohon tempat ia bersandar. Dibelakang pohon.

   "Aku tau kalau kau pasti selamat. Kemarin aku bertemu tante Melia teman ibumh. Apa kau baik-baik saja? Sejak peristiwan10 tahun lalu, aku sangat gelisah. Maaf jika ibu dan ayahku tidak dapat membantu keluargamu saat itu. Mereka benar-benar tidak tau apapun yang terjadi." Kata seorang lelaki. Mika!

   "Tidak apa-apa. Organisasi itu juga yang menyerang secara tiba-tiba." Kata suara pelan Fey.

  Rayga dari balik pohon mendengus. 'Sok tegar' pikir Rayga. 'Sudah kuduga ternyata dia memang putri Gracious.'
   Rayga dari balik pohon melirik dan sedikit mengintip. Mika sedang menepuk kepala Fey dan tersenyum sedih.

   "Tapi aku punya kabar gembira loh." Sahut mika tersenyum ceria.
   "Benarkah?" Jawab Fey menatap Mika.
   "Yap. Nih." Mika melingkarkan kalung putih dengan permata kecil berwarna biru sebagai hiasannya dileher Fey.
   "Sebuah... kalung? Sangat cantik. Terima kasih... eh? Kalung ini mengandung sihir."
   "Iya. Kalung ini bisa berguna untuk menguba warna mata dan rambutmu yang merah. Jadi kau tak perlu mengecat dan memakai lensa mata lagi. Lagipula aku mendapat ini dari Zero."

   "Apa?! KAK ZERO?"Fey memekik kaget.
   "Ssstt!! Pelan-pelan!"
   "Dia masih hidup? Kak Zero? Kupikir....."
   "Kau sepupu yang jahat sekali. Tentu saja bibi dan pamanmu juga menjaganya disaat-saat terakhir."

   Rayga dari balik pohon tertegun. Sepupu Fey? Anak paman dan bibinya?

   "Di... dimana dia sekarang?" Kata Fey gelisah. Matanya mulai berkaca-kaca.
   "He... hei... jangan menangis! Tenang. Dia bersekolah disini kok. Tadi aku mau mengajaknya kesini. Sungguh dua juga senang bukan main. Tapi ada pekerjaan tambahan dari profesor. Jadi dia tidak bisa kesini untuk waktu ini. Dia menyamar sebagai Zen Arystides." Ucap mika menenangkan.

----------

MAAF KARENA LAMA TIDAK UPLOAD! xD

Btw, akun ini telah pindah ke AiDotID

Follow Me untuk membaca kelanjutan cerita xD hope u like it ♥

BASTAR Knight ♥ [[The DARKNESS Prince]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang