"Ya jelas ngga dong, kan aku gasuka badboy haduuu."
Setelah kita berbincang bincang dan menelan habis coffe latte yang kita pesan samaan, tiba waktunya gue dan dia pulang ke rumah gue.
Setelah sampai di rumah gue, mama dan papa David pun udah ada di rumah gue dan kita pun langsung salaman dan duduk di ruang tamu.
"Jadi aku titip anak aku di rumah kamu ya val." Ucap Adella, mama David.
Jadi gue ketemu oramg tuanya David ga cuma kali ini, tapi pas gue pacaran sama David dulu juga gue sering main ke rumahnya.
"Papa sama mama pulang dulu ya vid, jangan bandel lho." Ucap om Dana yaitu papa David.
Mama dan papa David pun pulang, mereka meninggalkan beberapa baju David yang di kemas dalam tas.
"Nal, vid mama sama Natalie berangkat dulu ya, kalian hati hati ya di rumah, jangan tidur berdua lho, kalo mau makan masak aja apa yang ada di kulkas ya, mama tinggal ya." Ucap mama yang langsung masuk ke mobil dan disusul oleh Natalie.
"Cie cie berduaan semaleman di satu rumah, anggep aja udeh suami istri." Ucap Natalie dengan terkekeh.
Gue pun membalas senyum sinis dan mengucap say bye ke mereka. Mobil mereka pun telah perlahan meninggalkan kawasan rumah dan tibalah gue dan David hanya berdua di satu rumah.
"Yuk vid masuk, nonton tv aja." Usul gue.
David pun mengunci gerbang dan langsung menutup pintu rumah.
Gue dan dia pun nonton tv di ruang tengah sambil tiduran di sofa.
"Kenapa si? Ada yang salah sama muka aku?." Tanya gue ke David yang dari tadi natap gue sambil senyum senyum gitu.
"Gapapa lagi merhatiin istri aku aja."
"Heh istri?."
"One night, one roof."
"Bisa aja suami gue." Ucap gue sambil terkekeh
Perut gue pun terasa lapar, tapi gue gak tau David lapar apa ngga ya? Kayaknya sih lapar juga.
"Vid laper ga?."
"Ngga lah." Jawab dia santai
"Yang bener?."
"Ngga salah lagi maksud nya."
"Hemm-_-, yaudah yuk masak."
"Emang situ bisa?." Tanya dia sinis.
"Bisa lah, emang kayak situ." Jawab gue dengan bales sinis
Gue dan dia pun langsung menuju ke dapur dan mempersiapkan bahan bahan yang akan kita buat.
"Mau bikin apa nih vid?."
"Nasgor oke ga malming gini?."
"Oke banget whehe."
Kita pun langsung nyiapin nasi dan bahan lainnya untuk di masukkan ke penggorengan yang sekarang udah hampir panas.
David pun langsung nambahin nasi di adonan nasgor yang mama gue udah bikin. Tugas gue cuma ngaduk ngaduk nasgornya dan tugas David nuang muang bahan bahan ke penggorengan.
Nasi goreng ala gue dan David pun udah jadi dan kita pun langsung melahapnya di meja makan.
Setelah kita selesai makan, kita pun menghabiskan waktu kita dengan bermain game, dan lainnya.
Jam menunjukkan pukul 11 malam, mata gue juga udah kedap kedip gitu dan gue memutuskan untuk tidur aja, daripada di paksain malah jadi mata panda.
"Vid aku ngantuk."
"Sini tidur di pundak aku." Jawabnya sambil menyiapkan pundaknya untuk gue.
David orangnya terlalu baik, jadi mau gimana? Gue juga harus bales baik sama dia. Jujur, pas pacaran sama dia, rasa gue sama dia beda banget.
Ada lah dikit rasa cinta sama dia, gue nya juga harus belajar romantis sama dia, tapi gatau kenapa gak full gitu. gue rasa sih rasa dia ke gue itu pake banget, dia pernah bilang ke gue kalo dia cinta banget sama gue. Tadinya gue ga mau lagi kan cinta sama dia, tapi entahlah, gue bakal belajar lebih cinta sama dia biar full gitu kayak bensin baru diisi *ApaansiGaring.
Akhirnya, gue pun langsung tiduran di pundaknya. Kini ruang tengah terasa sepi, hanya ada suara jam yang berputar
Gue dan David pun tertidur pulas di sofa ruang tamu sampai menjelang pagi esok.
++++++++++++++++++++++++++++++++
NEXT CAPT ± 600 READERS YAA! SEE U
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty woman need a Good Boy
Fiksi Remaja* J U S T S H O R T S T O R Y * Lebih baik nahan kentut daripada nahan berjuta harapan. -Nalisa Malik Motawh? Cowok tampan terngeselin di akhir 2017 ini? Emang sih bad boy, Tapi gue sih percaya aja kalo gue bisa ngerubah diri dia jadi GOOD BOY...