5

472 71 3
                                    


"Aku perhatiin kamu kok deket banget sama dia. Aku ngerasa dia kayaknya bukan orang baik." Ucap Athalla 

"Kamu kok gini sih, udah gak usah mancing." Kalila tak percaya

"Apa salah aku bilang kayak gini.sekarang aku udah jadi pacar kamu, wajar kan kalau aku khwatir sama kamu Kal" Athalla membela diri

"Tapi enggak gini. Kenapa sih kamu curigaan gitu, orang dia baik baik aja.." Kalila tetap dalam pendiriannya

"Kal.. Kalilaa"Teriak Athalla

"Apaan sih tha" Kalila merasa terganggu

"Jangan paksa cewek dong" Devian membela

"Oh jadi ini yang namanya Devian. Mau jadi sok pahlwan hah?" Ucap Athalla sambil melihat Devian dari ujung kaki hingga ke atas

"Oke, mau buktiin siapa yang banci?"Ucap Devian

"Lo mau cari gara gara" Athalla mulai merasa tak nyaman

"Ohh atutt kan KAKAK KETUA OSIS." Mengeraskan kata 'Kakak Ketua OSIS'

"Emang kenapa hah? TAKUT? Lo anak BARU, gue saranin gak usah cari masalah" menyengir menantang.

Athala sudah melempar sebuah pukulan pada pipi mulus Devian. Pukulan itu juga menyebabkan darah mengalir pada sudut bibir Devian.

"Hah sttop.. Jangan bertengkar apa apan sihh. Lo juga Tha kenapa sih kekanak kanakan. Gue males tau gak sama lo. Mending lo pergi dari sini."

Athala pusing, gusar ,marah, sedih, kecewa bercampur aduk menjadi satu. Dia mengacak acak rambut melampiaskan perasaannya. Hingga pada akhirnya dia pergi meninggalkan Kalila dan Devian.

"Ke UKS yuk" ajak Kalila pada Devian

"Jangan ke UKS nanti malah kena marah. Nanti malah ribet."Ujar Devian

"Terus gimana?"Kalila bingung

"Gue punya kotak P3K di rooftop. Kesana aja mending." Devian memberi sebuah ide

"Oke" Kalila menyetujui ide Devian

Sesamapainya di rooftop sekolah, Kalila kagum akan pesona pemandangan sekitar. Dirinya tak menyangka rooftop yang dimiliki sekolahnya memiliki pemandangan yang indah. Walaupun hanya lalu lalang jalanan tapi entah mengapa rasa damai menyemat di hatinya.

"Gila, gue gak nyangka sekolah kita punya pemandangan segini bagusnya." Ucap kalila dengan rasa kagum

"Iya. Padahal cuma liat lalu lalang mobil motor ya kan?"Sambung Devian

"Iya. Kok lo tau tempat segini bagusnya, padahal lo kan anak baru."Tanya Kalila

Deg.. Entah mengapa Kalila merasa ada rasa cemas pada raut wajah Devian.

"Muka lo kenapa? Kok jadi gitu?" Kalila mulai heran

"Hmm i..yaa gapapa." Jawab Devian

"Owhh"Kalila hanya ber-oh ria

Jujur saja Kalila merasa bahwa Devian sudah tau bayak seluk beluk sekolah ini padahal dirinya berstatus sebagai 'murid baru'. Dia juga sepertinya tau rahasia yang dimiliki Athala bahkan mungkin sahabatnya seperti- Abi, Bima saja tidak tahu. Kalila hanya bisa memberikan satu kata pada Devian . Aneh.

"Kotak P3K nya dimana?"Kalila sibuk mencari kotak P3K

"Disitu" Ucap Devian sambil menunjuk sebuah meja

"Ohhh..."

"Pelan pelann " Ucap Devian meringis kesakitan karena perih terkena alkohol

"Iya iya" Ucap Kalila sambil mengobati luka lebam pada ujung bibir Devian dengan alkohol

KalilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang