"Bangsat. Gara gara ini orang gue gagal. hampir aja."
***
Kalila berharap secepat mungkin dapat sampai di Rumah Sakit harapan jaya, tempat Devian dirawat. Entah mengapa dirinya begitu cemas dengan Devian padahal baru mengenalnya beberapa minggu yang lalu. Perasaanya mengatakan seperti telah mengenalnya lama sekali tapi nihil Kalila tak ingat.
Sesampainya disana,Kalila bergegas menuju kamar rawat Devian. Sungguh dirinya cemas. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Devian? Serta mengapa mengigau aku? Kenapa harus Aku? Semua pertanyaan itu muncul begitu saja.
'Tapi ya sudah lah toh Devian juga teman sebangkuku,sebagai teman yang baik harus menjenguk teman yang sakit bukan?' batin hati Kalila.
"Maaf Mbok nunggu lama" Ucap Kalila tak enak dengan mbok Inem.
"Ah, eggak kok non. Ini Den Devian daritadi mengigau non. Saya khawatir makanya saya nelfon non." ucap Mbok Inem
"Ehm, lalu sekarang bagaimana keadannya Devian." tanya Kalila
"Sudah membaik." Jawab Mbok Inem
"Oh ya sudah." Kalila cukup legah.
"Mbok tinggal dulu sebentar. Titip Den Devian ya non."
"Oke Mbok."
Hening. Tak ada suara selain tetes infus Devian. Kalila hanya duduk termenung menunggu Devian bangun.
"Ehm Kalila?" Sebuah seruan yang seolah olah seperi pernyataan
"Iyaa" Kalila begitu antusias melihat kondisi Devian yang kini sudah terlihat lebih baik.
"Kok kamu ada disini?" Devian bingung mengapa tiba tiba Kalila ada di rumah sakit bersamanya.
"Jenguk gak boleh?" kalila tak berani menanyakan terlebih dahulu alasannya datang takut membebani pikiran Devian.
"Ya yaa gapapa sihh.." Ucap Devian sambil menunjukan senyum manisnya
"Udah enakan?" tanya Kalila
"Iya." jawab singkat Devian
"Udah makan belum?"tanya Kalila
Devian hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku suapin ya?" Kalila mencoba membujuk Devian agar mau makan.
"Ciyee mau nyuapin.." Devian menggoda Kalila. Padahal untuk seorang Devian ,hanya berbicara kepada seorang wanita sudah merupakan sebuah hal yang besar.
"Sakit juga masih tengil." Kesal Kalila
"Hahahaha" Tawa memenuhi kamar rawat inap VIP itu.
"Enggak. Aku gak nafsu makan." Tolak Devian
"Harus makan. Tadi kalimat perintah bukan kalimat tanya." Ucap Kalila cepat.
"Hmm iya deh." Devian akhirnya mau untuk makan.
"Aaaa ngenggg pesawat mau masuk ke gua." ucap Kalila mencoba membujuk Devian.
"Apaan sih kayak anak kecil aja." Elak Devian.
"Yaudah makan sendiri sono."Kalila mulai geram dengan Devian.
"Loh lohh orang sakit kok dibiarin makan sendiri sih." Mencoba membujuk Kalila agar mau menyuapinya lagi.
"Katanya kalo disuapin kayak anak kecil." Ucap kalila sekenanya dengan seolah olah sedang sibuk merapikan barang barang.
"Enggak kok. " Jawab Devian
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalila
Teen FictionKamu sebenernya siapa sih? Datang dan menghilang sesuka hati. Oh aku tau kamu kan egois, sesuka hati membuat orang terbang layang dan membiarkan jatuh ke jurang. -Untuk kamu pemilik hatiku Aku egois untuk kebaikan mu. Sebuah rasa yang bahkan aku...