Semua orang yang hadir di ruang makan siang itu termenung. Seorang detektif dengan surai pirang menjadi satu-satunya orang yang berdiri di antara mereka. Tidak ada yang mampu menjelaskan apa yang baru saja terjadi di depan mata mereka, tidak ada yang benar-benar tahu ataupun berhasil protes apa yang terpantul di depan mata mereka. Sang detektif menghembuskan kepulan asap putih dari mulutnya kemudian berkata. "Siapa saja yang memegang kunci duplikat untuk ruangan itu?"
Empat orang mengangkat tangan mereka.
Iwasaki Ai, Mai, dan Mii dan kepala pelayan, Hayao Rumine.
"Kunci yang kami pegang tidak akan bisa digunakan selama Hayamine-sensei menggantungkan kuncinya di bagian dalam." Ungkap Iwasaki Mai yang diikuti anggukan dari tiga orang yang lain.
Fokus sepenuhnya kembali pada sang detektif.
"Selain Iwasaki Ai, Iwaizumi, Dazai Osamu, dan Tsujimura-kun silahkan ceritakan di mana dan sedang apa kalian dalam selang 15 menit sampai Iwaizumi masuk dan berteriak soal Hayamine Kaoru yang gantung diri di kamarnya."
Ayatsuji mengedarkan pandangannya pada orang-orang yang duduk mengelilingi meja panjang tersebut.
Iwasaki Mai dan Mii kembali ke kamar mereka segera setelah Ayatsuji sendiri mengatakan mereka boleh meninggalkan TKP jatuhnya lampu gantung, Itou ada di kamar Kiyoshiro Yumemizu untuk menyelesaikan kewajiban wawancara mereka yang berarti sang detektif pemalas tidak perlu mengungkapkan alibinya, Hayao Rumine menemani Tsujimura Mizuki pergi ke loteng.
"Apa kamu melihat kondisi mayatnya?" Ayatsuji melemparkan pandangannya pada Dazai yang membaringkan kepalanya di atas permukaan meja.
"Tidak."
"Tanizaki Junichirou... bukannya dia bersamamu, di mana dia sekarang?"
Dazai mengendikkan bahunya sebelum menegakkan punggung kemudian bersandar pada kursinya dengan tangan menyilang di depan dadanya. "Anda sendiri ada di mana saat kejadian terjadi, Ayatsuji Yukito-san?"
"Di depan kamar Hayamine Kaoru."
"Eh.."
Tidak ada yang tidak menegang saat mendengar kalimat itu. Mengabaikan perubahan atmosfer yang ia akibatkan, Ayatsuji melanjutkan dengan pipa di tangannya. "Aku memeriksa setiap kamar mana yang bisa dibuka dan tidak, mencari jalan masuk atau tempat yang kemungkinan bisa digunakan untuk bersembunyi dan seluruh kamar di lantai dua tidak ada yang bisa dibuka kecuali ruang baca."
Kembar tiga Iwasaki menganggukan kepala mereka dan kemudian menambahkan bahwa kamar-kamar tersebut sengaja dikunci dan satu-satunya yang memegang seluruh kuncinya adalah Hayamine Kaoru sendiri. Bahkan kepala pelayan sendiri tidak memiliki duplikatnya.
"Kenapa beliau sampai melakukan hal itu?"
"Sepertinya ada yang salah dengan kepala anda, Iwaizumi." Kata Ayatsuji dengan dua alis terangkat. "Alasannya sudah jelas untuk menekan jumlah orang yang diperbolehkan menginap di rumah ini. Ini memang rumah yang besar, namun jika terlalu banyak orang yang menginap tentu saja itu akan mengganggu tipe orang yang bahkan membenci keramaian seperti Hayamine Kaoru dan membuatnya tidak bisa menulis dengan baik."
Belum sempat sang inspektur mengajukan protes, Dazai berdiri dari kursinya kemudian menyakukan dua tangan. "Selain ruang baca, kamar lain yang terkunci berarti kamar tamu yang berarti kamarku, Tanizaki-kun, Ayatsuji Yukito-san, dan Tsujimura-chan. Hanya kamar-kamar ini yang boleh ditempati manusia lain selain kalian yang memang menetap di sini."
Ayatsuji mengangguk.
Matanya mengarah pada Dazai sebelum melanjutkan dan mengambil beberapa langkah mendekati asistennya, Tsujimura Mizuki. "Ini bukan kasus bunuh diri, Hayamine jelas dibunuh oleh seseorang yang kemungkinan besar masih bersembunyi dan berada diantara kita sekarang. Untuk saat ini, harap kembali ke kamar kalian dan tolong hindari berkeliaran seorang diri sampai setidaknya pihak dari kepolisian Yokohama datang."
![](https://img.wattpad.com/cover/106587718-288-k452638.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
真実は嘘に語る ― Truth Tells a Lie
Fiksi Penggemar――― Gate ; A ――― Sebuah catatan yang Tanizaki simpan dan berisi sebuah kenyataan dari satu kasus yang mempertemukan Dazai dengan seorang detektif bernama Ayatsuji Yukito. Catatan ini tidak pernah dipublikasikan ke khalayak umum. Tersembunyi ba...