Dia Kembali

80 5 2
                                    

Siapa dia?

Seperti yang sudah kalian duga duga, siapa lagi kalau bukan Brave?
Ya, Brave sebenarnya membututi Karlyn tanpa Karlyn sadari. Ia ingin tau apa yang Karlyn lakukan jika tak ada Brave.

gue kira bakal baik baik aja, eh malah jadi sakit hati.

~~~

'Kringgg... kringgg' bel pulang sekolah berbunyi, waktunya pulang!
Karlyn dan Ashley berjalan ke arah gerbang sekolah, seperti biasanya ia pulang sendiri, dan kali ini tanpa Brave.

"Yah, kenapa gaada Brave ya? Kemana sih dia? Gue kangen deh, padahal baru 1 hari ga ketemu, semoga besok dia masuk" Kata Karlyn

"Ah ciee nyariin... Lo suka ya sama Brave? Jujur aja ke gue" jawab Ashley

"Gatau gue juga, gue gangerti perasaan gue, rasanya campur aduk! Yang gue tau, hati gue berbunga bunga pas dideket dia" jawab Karlyn curhat ke Ashley. Bisa dibilang, Ashley adalah teman curhat paling enak, karena Ashley bisa ngertiin apa perasaan Karlyn, Ashley bisa ngasih solusi juga, Ashley juga bisa menghibur Karlyn disaat Karlyn sedih. Makanya Karlyn selalu terbuka pada Ashley.

"Oh gitu, itu mah namanya emang lo suka sama dia, ya semoga aja Brave ngerasain hal yang sama.. eh, angkot coklatnya udah ada, gue duluan ya!" pamit Ashley.

"Iyaa, hati hati ya!" Jawab Karlyn.
Ketika itu, tiba tiba handphone Karlyn berdering
grrr... grrr...
Dengan cepat Karlyn menggeser tombol warna hijau.

CALL

"Halo? Karlyn, lo dimana?"

"Brave? Gue disekolah, lo dari mana aja? Kenapa ga masuk hari ini?"

"Sorry, gue sakit, lo hari ini pulang naik apa?"
sebenarnya Brave tidak sakit, ia tidak mau Karlyn curiga aja, jadi ia bilang bahwa ia sakit.

"Wah, kalo gitu GWS ya... gue naik angkot"

"Gue jemput aja gimana? Gue takut lo kenapa napa"

"Kan lo lagi sakit, gausah lah, gue bisa sendiri naik angkot"

"Gausah sok berani, udah lo tunggu disitu, gue jemput!"
Brave langsung memutuskan sambungan, terpaksa Karlyn menunggu Brave didepan gerbang sekolah. Padahal Karlyn paling benci menunggu.
1 menit...
2 menit...
3 menit..
4 menit..
Brave datang, Karlyn langsung saja naik ke motornya tanpa pikir panjang. Hati Karlyn antara khawatir Brave sakit, senang dan berbunga bunga.

"Lo tadi ngapain sama Albert?" Tanya Brave tiba tiba.

"Makan doang, dia tiba tiba nyamperin gue" jawab Karlyn, ia takut Brave mengira yang aneh aneh.

"Makan doang? Kok sampe rangkul rangkul gitu?"

"Gue juga gatau rav, dia tiba tiba rangkul gue, emang kenapa? Lo cemburu?"

"Ga lah, ngapain gue cemburu?" Jawab Brave, padahal sebenarnya ia sangat cemburu.
skip
"Makasih ya udah mau anterin gue, lo mau langsung pulang?" kata Karlyn khawatir.

"Iya lah, emang mau ngapain lagi disini?"

"Ya istirahat dulu gitu? Kan dari sekolah ke sini lumayan jauh"

"Ah, gausah repot repot! Oh ya, setiap hari gue anter lo pulang ya, titik"

"Ah? Ga--"

"Pokoknya gue anter lo pulang tiap hari, dah ya gue duluan" jawab Brave lantang memotong pembicaraan Karlyn dan langsung pergi meninggalkan Karlyn dengan cepat.

~~~

Hari hari berlalu sangat cepat, sebentar lagi Ujian Tengah Semester, hubungan Brave dan Karlyn pun semakin dekat. Brave juga tidak pernah absen mengantar Karlyn pulang.

"SEMUANYA HARAP BERKUMPUL DI AULA, MAKASIH" kata salah satu anggota osis.

Semua berkumpul di aula sesuai kelas masing masing, di aula, membahas tentang camping pada bulan depan. Saat ini, mereka membacakan kelompok camping.

"Oke, jadi di kelompok 1, ada Iko, Maria, Andri, Selvi, Ima dan Elman. Selanjutnya kelompok 2, ada Princess, Milo, Dita, Theo, Celyn dan Brisdi. Kelompok 3, ada Karlyn, Brave, Ashley, Albert, Carrisa dan Iwan. Kelompok 4 ..........(dst) oke semuanya sudah ingat?" Kata bu Wity yang membacakan kelompoknya.

"Carrisa?" Kata Brave, ia langsung merasakan sakit yang luar biasa dihatinya ketika mendengar nama itu. Ia merasa seperti ribuan duri yang menusuk pada hatinya saat itu.
Fyi, Carrisa adalah mantan dari Brave. Dulu Brave sangat amat mencintai Carrisa, tapi Carrisa menyia nyiakan itu semua. Carrisa hanya mempermainkan hati Brave, alias PHP. Brave mungkin masih mencintai Carrisa.

"Kar, ikut gue ke belakang" kata Brave sambil menarik tangan Karlyn.
"Gue gamau lo deket deket sama Carrisa, oke?" Kata Brave lantang

"Kenapa?"

"Gue gabisa ceritain sekarang, gue belom siap"
Karlyn mengangguk kecil pertanda bahwa ia mengerti, padahal ia bingung mengapa. Tapi Karlyn tidak mau menambah masalah, jadi Karlyn mengiyakan saja.
Mereka pun kembali ketempat semula. Entah mengapa Carrisa menatap tajam mata Brave.

apa maksudnya?

tbc
ga ngerti? sori baru pertama kali bikin wattpad heheh
semoga tertarik, jangan lupa baca part selanjutnya yaa!!
di vote jangan lupa yaa!!

HopelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang