Jangan Pergi..

80 5 0
                                    

Siapa lagi kalau bukan Karlyn yang pingsan?
Saat ini kelas Ashley dan Karlyn sedang jamkos (jam kosong), dengan rasa kebingungan, Ashley langsung melihat keluar kelas. Betapa terkejutnya ia melihat Karlyn yang terbaring di tengah-tengah lapangan, Ashley dengan rasa sangat panik dan khawatir, segera menghampiri Karlyn. Ia bingung apa yang harus ia lakukan, Ashley tidak bisa menggendong Karlyn, dan akhirnya ia memanggil anak KKR, siapa lagi kalau bukan Brave. Ashley langsung menyeret Karlyn ke pinggiran, agar tidak mengganggu yang lain. Segera Ashley mendatangi kelas Brave, Brave sekarang ada dikelas Seni Budaya alias pelajaran Pak Tabing. Fyi, Pak Tabing adalah guru yang paling menyebalkan, karena gurunya sangat galak, kejam dan selalu mencari cari kesalahan orang lain. Kalau sudah marah, bisa saja pelajarannya menjadi jamkos.
Ketika Ashley menghampiri kelas Brave, ia melihat Carrisa yang sedang bersandar di pundak Brave. Ashley bertingkah seakan tidak mengetahui apa-apa.

kalau sampai Karlyn melihat ini, pasti ia sangat sakit hati, aku akan menyembunyikan ini darinya. aku tidak mau ia sakit hati, aku tidak mau ia sedih terus, kasihan.

Ashley segera memanggil Brave, tapi..

"gue ikut." Kata Carrisa pada mereka berdua. Ashley sangat takut jika mereka bermesraan didepan Karlyn yang sedang sakit. Ia takut Karlyn sakit hati lagi. Tapi siapalah dia yang berani menolaknya.

"Mending lo disini aja sa, gue ke UKS du--
"GUE IKUT!" bentak Carrisa memotong pembicaraan Brave. Brave menghembuskan nafasnya dengan berat, dan mengangguk pelan.

~~~

Saat mereka sudah tiba di tempat Karlyn berada, segeralah Brave menggendong Karlyn dan membawanya ke ruang UKS.

"Brave, gue boleh ngomong?" Tanya Carrisa

"apa?"

"Lo suka ya sama Karlyn? Lo gamau balik ke gue?"

"Hah? Engga gue ga suka sama Karlyn, ngapain gue suka sama cewe kayak dia... Balik ke lo? Maksud lo apa?" Tanya Brave bingung

"Iya, masa lo ga ngerti? Gue pengen hubungan kita mulai dari awal. Lo mau ga? Gue janji gaakan kecewain lo kok" Jawab Carrisa memperjelas perkataannya.

"Kasih gue waktu, plis" pinta Brave

"Oke" jawab Carrisa.

1 jam..
2 jam..

"g...gue dimana?" Kata Karlyn sambil mengerjapkan matanya berkali-kali

"LO GABISA LIAT APA? Jelas jelas lo di UKS, pake nanya lagi!!" Bentak Carrisa menjawabnya. Ashley menggeleng-gelengkan kepalanya, sedangkan Brave hanya diam tak membuka mulutnya sedikitpun.

tega ya lo sa.. orang udah sadar bukannya seneng, malah dibentak. Gumam Ashley.

"yuk rav, kita ke kelas lagi, udah sadar juga kan dia, biar aja Ashley yang ngurus" Kata Carrisa mengajak Brave kembali ke kelas. Carrisa langsung menarik tangan Brave untuk keluar ruang UKS, dan memberi wajah sinis pada Karlyn. Entah mengapa Brave mengeluarkan wajah sinisnya pada Karlyn.

tes..
yang gue rasakan sekarang, sakit. tak bisa dijelaskan, tapi ini sakit. jutaan duri yang telah menancap pada hati ini. layaknya sudah hancur berkeping-keping.. kenapa dia tiba tiba sinis gitu ke gue? apa salah gue?

"Kar... Gue tau apa yang lo rasain sekarang, lo mau kan cerita ke gue?" Tanya Ashley khawatir dengannya.

"SAKIT ASH, SAKIT! GUE GA BISA JELASIN RASANYA" Jawab Karlyn sambil menangis.. Air matanya dengan deras keluar.

"Lo tau kan, udah berapa kali gue disakitin sama dia, gue pengen bertahan tapi makin lama gue ngerasa dia makin ngejauh dari gue! Gue gatau apa yang harus gue lakuin Ash.." Lanjut Karlyn mencurahkan isi hatinya dengan air mata.

nangis emang ga nyelesain masalah, tapi bagi gue nangis itu bikin perasaan gue lega.

"inget kar, Tuhan ga ngasih apa yang kita inginkan, tapi Tuhan memberi apa yang kita butuhkan" jawab Ashley dengan tersenyum kecil.

"makasih Ash, lo emang satu satunya sahabat yang bisa ngertiin gue"

"Iya, gue bakal selalu ada disaat lo hancur, dan gue mau lo bangkit, jangan merasa terpuruk, lo bisa liat dunia lo, masih ada orang yang sayang sama lo kar"

"Iya Ash, gue coba untuk bangkit lagi, bantu gue ya"

"Pasti Kar, Pasti"

~~~

Ketika jam istirahat, Karlyn yang biasanya makan bersama Brave, kini tidak lagi. Kini Brave makan dengan Carrisa berduaan. Ya, hanya berdua. Karlyn makan bersama dengan teman-teman Ashley. Kebetulan tempat Karlyn makan dapat langsung memandang Brave dan Carrisa.
Entah mengapa, dari tadi Brave selalu menatap Karlyn sinis. Karlyn tidak tau apa yang terjadi, yang ada dipikiran Karlyn, mungkin Brave CLBK.
Ketika makanan mereka sudah datang, Ia melihat Brave yang makan dengan Carrisa sambil merangkul. Satu sendok dan satu piring berdua. Sebenarnya Karlyn cemburu, tapi apalah dayanya yang tidak pernah dianggap ada oleh Brave.
Karena melihat mereka, Karlyn jadi tidak mood makan, ia hanya memutarkan kedua bola matanya malas melihat mereka berduaan.

Karlyn sudah tak lagi sakit, jadi sudah bisa beraktifitas seperti biasanya.

Tidak lama pelajaran sudah terlewat, bel pulang sekolah berbunyi. Hari ini Karlyn pulang naik angkot, tidak lagi dengan Brave. Brave naik motor bersama Carrisa.
Hatinya merasa tertusuk lagi setelah melihat mereka berdua melewatinya dengan keadaan Carrisa memeluk Brave dari belakang.

hati gue capek woi, ngertiin gue kek! kalo emang kita ga ditakdirkan bersama, gue cuma mau lo tau kalo dulu gue pernah sangat mencintai lo

~~~

Sesampainya dirumah, Karlyn langsung masuk kekamarnya dan meninggalkan tasnya dikamar, ia turun lagi kebawah dan pergi ke taman sendirian.

"gue masih bingung, kenapa sih dia ngejauh dari gue?"
"ah udah gila gue ngomong sendiri" kata Karlyn yang berbicara pada dirinya sendiri.

tapi tiba tiba ada yang menjawab apa yang dia katakan.
"Gue ngejauh karena dia datang" kata orang tersebut

Karlyn langsung menoleh ke belakang dan melihat orang itu.
"Brave? Lo kok bisa disini?"

Brave memberikan senyuman indahnya.
"Gue dari tadi disini sebelum lo ada. Oh ya, plis gue mohon mulai sekarang gue pengen kita jauh aja, gue tau lo suka sama gue, tapi gue gabisa. Gue lebih milih sama mantan gue lagi, makasih" Kata Brave sambil meninggalkan Karlyn.

"Gue boleh ngomong?" tanya Karlyn meminta kesempatan bicara sebelum Brave meninggalkannya.

"apa?"

"Jangan datang dan buat gue terlalu sayang jika akhirnya bernaung di hati orang. Ingat, perasaan bukan hanya khayalan yang membayang di awang-awang. Kalo memang gak sayang, lebih baik pergi. Jangan mempertahankan hubungan dengan kebohongan. Apalagi karna kasihan" Kata Karlyn. Dan kata kata itu membuat Brave langsung pergi meninggalkannya sambil menitikkan air mata.


mengapa aku menangis?

tbc..

HopelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang