***
"Akhirnya selesai juga upacaranya" kataku dengan lesu kepada liana.
"Ya, upacara hari pertama sekolah selalu lama. Kakiku sudah mau patah rasanya" jawabnya dengan sangat lesu.
"Li, temani aku ke kantin sebentar ya" kataku sambil menarik tangannya menuju kantin.
"Emangnya kau mau beli apa di kantin?" tanyanya. "Ya mau beli air mineral lah. Masa iya aku ke kantin beli oli." kataku sambil tertawa.
"Yaah maksudku bukan begitu" katanya jengkel. "Lalu apa?" tanyaku. "Maksudku tumben-tumbenan beli air mineral di kantin. Biasanya juga bawa botol minum" jelas liana.
"Aku lupa membawanya, karena tadi pagi....". "Aduh, kepalaku" kataku meringis kesakitan.Ternyata aku menabrak cowok yang tadi pagi telah menolongku di tangga saat aku hendak terjatuh. Kalau tidak salah namanya si kaka, tapi itu mungkin hanya nama panggilan. Badannya sungguh kekar. Sampai-sampai kepalaku terasa sakit karena menabraknya, dan hatiku juga ikut deg-deg-an. "Apakah ini namanya jatuh cinta?" tanyaku dalam hati.
Tapi ku rasa aku tidak mungkin jatuh cinta. Aku baru saja bertemu denggannya hari ini.
"Ahh, maaf " kataku. "Aku juga minta maaf karena telah membuat kepalamu terasa sakit, apakah kepalamu terasa sangat sakit?" tanyanya sambil mengelus kepalaku yang tertabrak oleh badan kekarnya.
OMG apakah barusan dia mengelus kepalaku. Seumur hidupku kepalaku tidak pernah di elus sama cowok kecuali, papa dan kak dean. Malahan kepalaku sering dijitak oleh kak raylan dan kak randy.
Kak raylan adalah kakak kelas sekaligus ketua OSIS. Dia sama jailnya dengan kak randy, mungkin karena mereka berteman kali ya.
"Aah aku tidak apa-apa. Tidak terlalu sakit" kataku.
"Kalau begitu aku duluan ya, jangan sampai menabrak orang lagi" katanya sambil berlalu pergi.***
Sesampainya di kantin aku langsung membeli air mineral karena tenggorokkan ku rasanya begitu kering seperti di padang pasir. Sedangkan liana hanya membeli permen. Setelah selesai membeli di kantin kami langsung kembali ke kelas. Kami takut kena marah kalau terlalu lama keluar dari kelas. Bisa-bisa kena hukum hormati tiang bendera. Bagiku upacara hari senin saja sudah cukup tak usah lagi di tambah-tambahi. Tapi saat kami hendak menaiki anak tangga yang pertama aku merasakan ada tangan yang menyentuh telingaku."Aduduh siapa sih jail banget" kataku sambil menepiskan tangannya dari telingaku.
"Eh lepas gk kalau gk gue tabok lo sampai memar" kata si liana berusaha menepiskan jeweran di telinganya."Ooohhh dah berani ya nepis tangan kakak sama mau nabok kakak" katanya.
Dengan secepat kilat aku dan liana membalikkan tubuh ke sumber suara dan pelaku penjeweran telingaku dan liana.
"Oh tidak, ternyata kak raylan. Maaf kak, dede gak tau kalau itu kakak" ucapku menahan keterkejutan ku bahwa yang menjewer telingaku adalah kak raylan. "Aduh gawat ini. Bisa-bisa kepalaku gak libur dari jitakan" pikirku.
Tadi pagi aku sudah bersyukur kak randy sudah berangkat duluan jadi aku tidak kena jitakan kak randy yang membuat kepalaku bisa pecah. Tapi sekarang malah ada kak raylan, kalau kepalaku bisa ngomong dia mungkin udah bilang "warning! Siapkan helm anda!"
"Eee...hhhh... Kaaaak ra..yylaa..nn" kata liana tergagap melihat kenyataan bahwa yang menjewarnya adalah kak raylan yang super duper keeejjjjaaamm.
"Maaf, kak liana gak beneran kok soal mau nabok kakak. Maaf ya kak" kata liana dengan lesu.
"Oke, kakak maafin karena ini hari pertama masuk sekolah. Tapi tetap aja ya ada hukumannkak kata kak raylan dengan jail.
"Apa kak hukumannya?" tanyaku penasaran karena aku ingin cepat-cepat lepas dari orang yang membahayakan kepalaku.
"Ada deh mau tau aja" jawabnya sambil tersenyum jail."Lagian kakak ngapain sih pakai acara jewer telinga kami berdua" kata liana agak sedikit jengkel.
"Emang kami salah apa kak, sampai harus di jewer. Baru juga hari pertama sekolah kak, udah kena jewer. Lama-lama bisa melar telingaku gara-gara sering kena jewer sama kakak" jelas ku panjang kali lebar sehingga terbentuklah luas. (Kok jadi ke rumus ya)
"Heemmm kakak rasa jewerannya kurang deh" kata kak raylan sambil ingin menjewer telingaku dan liana. Dengan refleks kami mundur dari tangan kak raylan yang membuat telinga kami kesakitan.
"Please kak, gak usah pakai acara jewer-menjewer napah. Kakak tinggal bilang aja apa tujuan kakak kemari, kan beres kak." kata liana.
"Kalian ini ya memang selalu aja buat orang marah. Kalian gak dengar apa? Suara kakak yang merdu ini manggil nama jelek kalian di mic sekolah?" tanya kak raylan.
"Enggak kak, dede gak dengar suara jelek kakak yang manggil nama indahku" kataku membalikkan apa yang di katakan kak raylan."Liana dengar sih kak, kaya ada orang lagi kumur-kumur di depan mic. Tapi liana gak tau kalau itu suara jelek kakak" kata liana sambil tertawa.
"Kalian ini memang ya, selalu saja membuat kakak naik darah. Ya sudahlah kakak capek berdebat sama kalian. Lebih baik sekarang kalian pergi ke aula. Karena ada rapat anggota OSIS tentang MOS untuk besok" kata kak raylan dengan pasrah.
"Gitu kek dari tadi kak, kan kakak gak capek kalau dari awal langsung bilang" kata liana.
"Entah nih, si kakak mesti kali pakai acara menjewer telinga. Tinggal bilang itu aja susah" kataku mencoba membuat macan mengamuk.
"Kalian ini ya...."
"Laaaarrriiii" kataku dan liana sambil meninggalkan kak raylan yang sedang kesal.Oiya aku lupa bilang ya kalau aku dan liana juga anggota osis aku di bagian sekretaris dan liana bendaharanya. Sebenarnya aku jadi anggota osis karena liana. Dia yang mengajakku untuk ikut gabung di osis.
***
"Oke besok untuk kakak-kakak osis kalian juga pakai baju olahraga sama seperti adek kelas kalian yang akan kalian ospek. Mungkin hanya ini saja tambahannya. Bagi adek-adek kelas sekalian kalian boleh kembali ke kelas masing-masing. Tapi bagi para anggota osis tetap di sini. Terima kasih atas perhatiannya. Sampai jumpa besok pagi" kata kak raylan yang diakhiri senyuman manis."Oke jadi gini besok kita akan di bagi menjadi beberapa kelompok. Aku sudah membaginya dan sudah ku tulis untuk kalian semua sebagai pegangan kalian. Dede bagikan ini" kata kak raylan sambil menyerahkan setumpuk kertas kepadaku.
"Baiklah kak" kataku sambil mengambil kertas yang ada di tangannya."Kalau sudah dapat kertasnya kalian bisa kembali ke kelas kalian masing-masing" kata kak raylan.
Baru saja aku ingin melangkahkan kaki, kak raylan sudah memanggilku dan liana. Pasti kak raylan akan menghukum kami gara-gara hal yang terjadi di tangga. Sebenarnya ada apa sih dengan tangga itu kenapa selalu saja ada kejadian aneh. Baru juga hari pertama sekolah sudah dua kejadian yang ku alami di tangga itu. Tapi kejadian yang pertama itu tak akan ku lupakan kalau kejadian yang kedua kalau bisa tak usah terulang lagi.
Ainul Mardliyah
15 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And My Younger Brother
Teen FictionAku tak menyangka bahwa aku akan menyukai adik kelas yang menyebalkan tetapi tampan.