Mos

12 0 0
                                    

"Jadi cowok yang kemarin itu adik kelas?" tanya liana penasaran.

"iya li" jawabku malas

Aku baru saja selesai menceritakan kejadian yg terjadi kemarin kepada liana. Kejadian kemarin itu benar-benar membuatku jengkel. Dan sekarang di tambah lagi liana yang selalu menanyai tentang si kaka. Makin membuatku jengkel saja. Katanya dia penasaran kenapa aku seharian kemarin bisa sama dia dan masih banyak lagi pertanyaan jengkel lainnya.

"de...kalau di pikir-pikir ya...."

"li udh dong. Aku bosen tau dr td ditanyain trs"

"ya maaf, kan aku penasaran de"

"iya iya. Udah yuk ke lapangan aja langsung sebelum kak reylan ceramahin kita" ajakku kepada liana yang tengah asyik berpikir. Ntah apa yg ada di pikirannya sekarang. Aku tidak peduli. Yang penting aku dan liana sekarang harus cepat cepat ke lapangan sekolah sebelum acara mos di mulai.

"ya udh yuk" jawabnya sambil menarik tanganku untuk keluar kelas

***

Sesampainya di lapangan aku melihat anak" osis dan panitia untuk acara mos tahun ini. Tapi aku gak liat kak reynan. Seharusnya dia udh ada di lapangan. Aku pun memutuskan untuk mencari kak reynan. Karena aku blm dpt tugas. Kemarin saat ku tanya di group dia bilang bsk pembagiannya. Namun saat aku hendak melangkahkan kaki mencari kak reynan aku mendengar seseorang memanggil namaku.

"de...dede...." teriak seseorang

Refleks aku melihat ke arah belakang mencari sumber suara yang memanggilku.

"Desfan?? Ngapain disini??" tanyaku kepadanya. Yaps. Namanya desfan dia pacarnya liana. Yang membuatku heran kenapa bisa dia ada di sini. Dia bukan anak osis ataupun panitia tambahan untuk acara mos.

"Nyari si kanjeng mamih, ada liat gak biasanya kan dia ngintilin kau terus de?" tanyanya padaku

"kanjeng mamih??"

"iya kanjeng mamih. Itu tuh si liana. Ada liat gak??"

"ooo...." jawabku sambil menganggukkan kepala tandaku paham dengan apa yang di tanyakannya.

"ehhh...liana?? Lah td dia di sini kok sama ku. Sekarang kok gk ada ya" ucapku sambil melihat sekitar.

"yaellahh temen sendiri aja bisa kehilangan, ya udh deh aku balik ke kelas. Nanti kalau udh ketemu sama liana bilangin pacarnya yg teramat ganteng nyariin" ucap desfan sambil berlalu meninggalkanku di lapangan.

"cuihh ganteng dari mana coba" gerutuku kecil.

"emang dari sononya kak udh ganteng"

"suara siapa nih kaya kenal" pikirku

Karena penasaran aku pun membalikkan tubuhku untuk melihat siapa yang berbicara di belakangku. Dan saat aku membalikkan badanku betapa terkejutnya aku melihat si kaka yang lagi berdiri santai di hadapanku.

"kaka" kagetku

"iya kak, knp kaget ya liat aku?" tanyanya

"ehhh siapa juga yang kaget" elakku

"itu raut wajah kk nunjukkin bgt kalau kk lg kaget"

"enggak tuh"

"udh kepergok msh aja gk mau ngaku"

"ishh ngeyel bgt sih" pikirku

"oiya mana novelku kemarin yang kau sita?" tagihku kepadanya. Seharusnya aku sudah selesai membacanya. Tapi gara gara si kaka semuanya hanya jd angan. Dasar menyebalkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me And My Younger BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang