#7

2.6K 239 24
                                    

Hami POV

"Jimin~".
Aku mengigau dan memanggil-panggil nama itu tanpa sadar.

" Kau sudah bangun?".

"Chanyeol oppa? Kenapa kau disini?". Aku membuka mataku saat aku dengar suara berat itu.

" Untuk menjenguk pacarku yang cantik ini lah, apa lagi.". Aku merasakan belaian tangan yang menyentuh rambutku.

"Gombal!".

" Beneran kok!". Jawabnya sambil mencubit kedua pipiku.

"Akh! Appo! Gumanhae!". Aku melepaskan tangannya dari pipiku.

" Ah! Jimin dimana?". Aku baru ingat, aku tertidur ditengah curhatannya tadi.

"Jimin perawatmu itu? Dia harus minum obat". Jawab Chanyeol.

" Minum obat??".

"Ne. Dia tadi mengeluh kesakitan saat menggendongmu tadi. Makanya dia menyuruhku untuk menggantikannya."

"Ooohhh. Begitu.".

Jadi Jimin waktu itu saat dia menggendongku, ia juga merasa kesakitan. Aku jadi merasa nggak enak dengannya.

" Hami-ya! Jangan melamun begitu! Nanti kesambet loh.". Chanyeol menganggetkanku.

"Eoh?! Iya. Hanya larut dalam pikiran."

Setelah itu kami diam. Hingga Chanyeol angkat bicara.

"Hami-ya. Aku ingin bantuanmu.".

" Bantuan apa?".

"Adikku sakit dan mengalami lumpuh dan butuh biaya yang banyak untuk operasi. Aku tak punya uang sebanyak itu. Jadi... apa aku boleh pinjam uang lagi darimu?".

" Adik? Kau tak pernah cerita kepadaku tentang adikmu.".

Aku benar-benar tak tahu apa-apa tentang itu. Karna Chanyeol itu tak pernah bercerita padaku tentang keluarganya bahkan masalah pribadinya. Dia terlalu tertutup.

Saat aku menanyakan tentang itu semua, dia sangat pandai untuk mengalihkannya ke obrolan yang lain. Pada awalnya sih aku kira Chanyeol itu tak percaya padaku. Tapi lama-kelamaan aku jadi mengerti dengan sikapnya itu. Dan aku mulai terbiasa.

"Mianhae. Aku tak pernah bercerita tentangnya. Aku takut kau malu kepadaku karna aku punya adik yang lumpuh.". Dari nada bicaranya, dia sepertinya sedang bersedih.

"Waeyo?! Adikmu, adikku juga. Gwenchana. Emang kau butuh berapa?".

"25 juta."

"Baiklah. Akan aku kirim ke rekeningmu sekarang.". Aku meraba meja yang ada disebelah ranjangku untuk mengambil HPku di sana.

"Um... Oppa. Bisakah kau mentransfernya sendiri di HPku. Karna aku kan sekarang... Kau tau kan maksudku.".

"Aku sudah tak bisa melihat artinya aku juga tak bisa menekan tombol-tombol di layar HPku lagi."

Kalo ada Jimin biasanya aku menyuruhnya untuk membantuku. Berhubung disini ada Chanyeol oppa atau lebih tepatnya pacarku sendiri, aku meminta padanya saja.

" Oh.. Arraseo.".

Aku kasih HPku kepadanya. Aku dengar suara tuut berkali-kali dari HPku menandakan dia sedang mengetik.

Selang beberapa menit dia menggunakan HPku untuk mentransfer ke rekeningnya sendiri, dia meraih tanganku dan mengembalikan HPnya.

"Gomawo, chagi-ya. Untuk utangku yang terdahulu akan aku bayar secepatnya. Kau tahu kan mencari uang sekarang itu sulit.".

DON'T BE BLIND; PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang