Brugh.... rachel menaruh tas nya begitu saja di lantai, dengan malas menuju kasur rachel merebahkan badannya tanpa disadari rachel sudah tertidur pulas ...
●●●
Rachel meraba raba meja samping kasurnya mencari cari hp nya begitu dapat rachel langsung melihat pukul berapa sekarang....
"Wth.... kebo banget sih lu chel" gerutu rachel dalam hati sambil menepuk jidatnya
Seketika ada notif masuk entah dari siapa yang jelas rachel pun tidak mengenal nomor itu.... bergegas rachel langsung membuka pesan daru nomor yang tak dikenalnya
save nomor gue
~David
Rachel: iye
David: jangan jutek jutek dong sayang :)
Rachel: sayang sayang pala lo peyang...
David: jutek banget sih kamu
Rachel: what da....eh cowok resek bisa gak sih lo tuh gak usah bikin gue naik darah sehari aja !!!
Rachel langsung mematikan hp nya karena tidak ingin melihat lagi notif dari david dan langsung melempar hp nya ke kasur
"Ampun deh tuh cowok mau nya apa sih sehari gak gangguin gue gak bisa apa ya" gerutu rachel
"POKOKNYA INI SEMUA SALAH DAVID!!!" rachel teriak begitu keras sampai terdengar oleh mama nya
Bergegas mama rachel langsung menuju kamar rachel dan mengetuk pintu kamar rachel"Rachel kamu kenapa nak"
"E-enggak apa apa ma"
"Beneran?"
"I-iya rachel gak apa apa kok ma" jawab rachel "huft untung aja" hela rachel "tapi pokoknya ini semua salah david seenak enak nya aja dia suruh gue buat jadi pacar bohongannya dia emang dia kira gue boneka... awas aja ya lo david liat aja lo nanti" oceh rachel pelan
●●●
"Chel.... cepetan nanti gue telat ngampus nih"
"Iya bang bentar... sebentar lagi nih, lagi pake sepatu" rachel mengikat sepatunya dengan grasak grusuk. "Ma rachel berangkat dulu ya" sambil mencium tangan mamanya
"Iya hati hati ya"
"Ayo bang let's go!" Rachel menempati kursi depan di samping kakaknya devano
Devano langsung tancap gas agar dia dan rachel tidak terlambat... memang kak devano selalu bisa diandalkan oleh rachel, buktinya dia selalu mengantar rachel dalam waktu singkat dan tepat waktu... devano memang penyetir yang handal dan seorang kakak yang sangat pengertian dengan adeknya...
"Bye kak... gue duluan ya" sambil melambaikan tangannya menuju gerbang sekolah .... yang dibalas lambaian tangan oleh kak devano "yah gue baru inget... hari ini pasti gue bakal ketemu david bin kampret itu lagi, da hell lah tuh orang bikin tebir hidup gue aja -," gerutu rachel
Rachel menyusuri koridor lantai 3 menuju kelasnya... dan buruknya kelas rachel harus melewati kelas david "shid, kenapa coba kelas gue harus ngelewati depan kelas david" rachel berhenti sejenak sebelum melewati kelas david, seketika david dkk keluar dari kelas mereka
"hai rachel sayang" kata david, rachel tercengang mendengar panggilan david
"What da.... apa lo bilang?" Tanya rachel ketus
"Hai rachel sayang" mengulangi perkataannya sambil menyunggingkan seulas senyum
"Ha? Sayang? Eh somplak ngapain lo manggil gue sayang sayang gak sudi tau gak gue!" Bentak rachel
"Kan kamu udah jadi pacar aku"
"Ha? Serius lo david lo udah nembak rachel?" Kata adrian dan ben
"Udeh diem aja lo berdua" jawab david
"Gak usah pake aku kamu deh! lo sama gue tuh cuma..." seketika rachel menghentikan perkataannya karena rachel melihat muka david yang sedang memberi isyarat jangan sampai rachel mengatakan yang sebenarnya
"Iya kita tuh cuma pacaran kan chel belum tunangan" kata david riang
"I-iya emang tapi gue juga terpaksa kali pacaran sama lo dan gue gak mau sampe tunangan sama lo, dasar cowok resek! Minggir sana gue mau lewat"
David dkk langsung menyingkir dari hadapan rachel memberi rachel jalan menuju ke kelasnya
"Daah rachel belajar yang bener ya" teriak david sambil melambaikan tangannya yang hanya dibalas tatapan tajam oleh rachel yang langsung kembali mengacuhkan david dan kembali berjalan menuju ke kelasnya
Halo halo halo para readers tercinta 😄💓💓
jangan lupa vote dan comment ya dengan kalian vote cerita gue bikin gue tambah semangat lagi buat nulis chapter selanjutnyaLove
~Rachel 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Avocado Chocolate
Teen Fiction"Aku mencintaimu seperti derai hujan yang ikhlas memeluk bumi, meski engkau memilih pelangi." -Anonym "Hujan dimalam ini membuat suasana semakin dingin, terlebih karna sikapmu yang selalu mengacuhkanku." -Rachel