Jeon Won Woo - Seventeen.

100 12 4
                                    

Dreaming

Staring: (y/n) as You, Jeon Wonwoo.
.
.
.
.
.
.
.

Kamu menatap lelaki didepanmu itu dengan tatapan memuja. Tampan. Dia sangat tampan.

Jeon Won Woo, yang notabenenya adalah temanmu sejak kecil adalah lelaki yang kamu sukai juga. Yah, mana mungkin persahabatan antar laki-laki dan perempuan dapat terjalin dengan murni. Salah satu diantara mereka pasti akan meletakkan perasaan suka pada yang lainnya. Dan kamu merasakannya saat ini.

Jeon Won Woo kini terlihat sangat fokus pada buku yang ada dihadapannya. Matanya terlihat sedikit gusar saat tatapanmu terus melekat padanya. Tiba-tiba ia meletakkan bukunya dengan kasar.

"Kamu kenapa sih? Liat aku sampai segitunya." Tanya Won Woo.

"nggak, aku lihat-lihat kamu ganteng juga." jawabmu acuh.

"kamu baru sadar? Ih telat banget!" ucapnya.

Tangannya terulur untuk meraih buku yang ia letakkan dengan kasar lagi.

"Dasar menyebalkan! Pantas saja Im Na Young meninggalkanmu! Kau sangat menyebalkan!"

Kamu tersenyum kecut lalu fokus kembali dengan bacaanmu.

Namun, ponsel Won Woo bergetar. Kamu menatapnya dengan tatapan bertanya. Dia menggeleng lalu mematikan ponselnya.

"kenapa dimatikan?"

"gak penting juga yang nelpon."

"ih! Kan belum kamu angkat! Udah coba telpon balik!" suruhmu.

Siapa tahu panggilan itu sangat penting. Namun Wonwoo mengacuhkan saranmu. Kamu hanya menggeleng kecil.

"Wonwoo, kamu nggak mau punya pacar lagi?" tanyamu.

"nggak ah, aku maunya langsung nikah aja. Gak suka aku pacar-pacaran."

"tapi kalo kamu langsung nikah, terus kamu dapat wanita seperti Im Na Young, bagaimana?"

"Ya, aku harus cari wanita yang tepat dong! Aku harus kenal dia luar dalam. Jangan cuma covernya aja kelihatan baik."
Wonwoo berucap sembari membaca bukunya dengan santai.

"Oh begitu... Lalu ba–"

"sudahlah! Lebih baik kita diam. Ini perpustakaan!" Potong Wonwoo

Mendengar penuturannya, kamu hanya tersenyum kecut dan kembali fokus pada buku bacaanmu.

***

Hari sudah sudah menjelang malam. Kamu dan Wonwoo baru saja sampai didepan rumah masing-masing. Saat kamu hendak masuk kerumahmu. Wonwoo memanggilmu.

"(y/n)-ah!"

Kamu menoleh dan mendapati dia masih beridiri di depan pagarnya.

"apa? Cepat! Aku mau masuk!"

"aku...aku...."




Kamu memutar bola mata malas.
"apa?! Cepat katakan! Aku lelah!" ujarmu.

Wonwoo menggaruk Tengkuknya yang tidak gatal. Kamu hanya menatapnya malas. Oh, Ayolah! Jeon Wonwoo sudah mempersedikit jam istirahatnya.

IMAGINE WITH...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang