"Kertas yang udah lecek itu gak layak dipake lagi. Kayak cinta. Kalo udah lecek gak bisa dipertahanin lagi, harus diganti sama yang baru"
----
"Anak-anak belum keluar kelas, gue beli makan dulu deh. Ngadepin anak kayak Devon butuh tenaga ekstra." Gumam Bella tergesa-gesa menuju kantin."Gak cerita lagi," ujar Gita saat mereka berpapasan, Gita baru saja keluar dari kelasnya.
"Sorry, beb. Gue sibuk banget! Lain kali kalo gue santai deh. Gue buru-buru, bye!". Bella berlari meninggalkan Gita yang masih kebingungan.
"Bel, thanks ya kemarin udah gantiin aku!" lelaki bernama Alan itu merangkul Bella yang sedang mengantri membeli makanan.
"Sama-sama. Syukur lo udah sembuh! Jadi gue gak repot lagi!" Bella menyingkirkan tangan Alan yang masih mencengkram bahunya. Ia risih dengan perlakuan Alan, selain lelaki itu mantannya, lingkungan sekolah juga tidak tepat dengan perlakuan Alan padanya.
Namanya Xavier Alano, lelaki blasteran Perancis Indonesia yang merupakan mantan Bella, biasa dipanggil Alan atau ia yang menginginkan panggilan tersebut, karena aksen orang-orang yang menyebutkan Xavier bukan Za-vye, melainkan Savier. Nama yang merepotkan, begitu kata Bella setelah mereka putus. Bahkan Bella pun menyebut lelaki itu gado-gado. Saat pacaran sayang-sayangan, setelah putus malah memaki. Bukan tanpa alasan Bella berlaku demikian, Alan itu cinta pertamanya dan mereka sudah berpacaran selama lima tahun dan kandas begitu saja dua bulan lalu. Tidak mudah bagi Bella melupakan lelaki itu, makanya ia mencoba membenci dan menghindarinya agar lebih cepat melupakannya. Ia tak peduli bila disebut childish, karena yang mengerti permasalahannya hanya ia sendiri, orang lain hanya menilai dan mencibirnya.
Bella segera meninggalkan kantin setelah membeli makanan. Namun langkahnya tertahan karena Alan menangkap lengannya cepat.
"Alan, lepasin gue! Gue sibuk!" Bella mencoba melepaskan genggaman Alan namun lelaki itu mencengkram lengannya begitu keras.
"Bel maafin aku! Aku sayang sama kamu. Please dengerin aku dulu," Alan mencoba menatap wajah Bella yang terus berpaling.
"Sorry gue gak bisa!" Bella melepaskan genggaman Alan dengan bantuan tangan kanannya.
"Bel -"
"Oy, Devon! Nyari saya ya? Yuk! Maaf lama!" Bella segera menarik anak lelaki yang baru muncul di kantin dan mengajaknya keluar cepat.
"Kok udahan, Miss?" tanya Devon. Lengannya masih digenggam Bella.
"Apanya?" Bella balik bertanya dan menghentikan langkahnya.
"Tadi dramanya. Lumayan kan tontonan gratis." Jawabnya polos.
"Jadi kamu di situ lama?" tanya Bella panik.
"Gak lama sih, cuma keliatan." Anak itu kembali tertawa.
"Sialan!"
"Loh itu kan suami Miss?"
"Itu Alan. Dan bukan suami saya!" jawab Bella penuh penekanan.
"Pak Wira bilang -"
"No! Dia mantan saya, kita pacaran dari SMA dan guru-guru tau hubungan kita. Jadi wajar kalo mereka mikir ke arah situ."
"Lama juga. Kok putus?"
"Ah kenapa saya jadi curhat sama kamu? Udah nih kerjain!" Bella menyodorkan kertas tugas pada Devon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Student
Teen Fiction#414 in teenfiction (April, 2k18) Devon, adalah seorang punggawa dari squad bad boy SMA Nusa Bangsa bernama Alien Squad. Ia adalah siswa kelas XII, most wanted guy, namun merupakan siswa paling menjengkelkan bagi guru-guru SMA Nusa Bangsa karena ken...