4. Amazing Devon

6.8K 308 22
                                    

“Gak punya sayap tapi bisa bawa gue terbang. Itu lo!”

----


“Heh siput, kok lo bawa tas Miss Ara?” Devon menggeplak kepala Syifa.

“Alien, kira-kira dong anjir. Ini kepala bukan batok kelapa. Main geplak-geplak aja!” Syifa berkacak pinggang.

“Mana Miss Ara?” tanyanya mengabaikan kemarahan gadis mungil itu.

“Lagi ke toilet. Ngapain?” Syifa bertanya sinis. Harap-harap kakak sepupunya cepat kembali, ia malas berurusan dengan alien seperti Devon.

“Siput!” Devon menoel dagu Syifa. “Lo minum susu kek biar tinggi, badan kok kecil banget kayak batang korek api.”

Syifa memutar bola matanya, ia mengabaikan omongan Devon. Namun bukan Devon namanya kalau menyerah menggoda Syifa.

“Siput. Kok lo akrab sama Miss Ara sih?” tanya Devon lagi.

“Kepo!” jawab Syifa singkat.

“Kak Bebel ayo pulang! Males ada alien disini.” Syifa menarik lengan Bella cepat saat gadis itu keluar dari toilet.

“Tunggu! Siput gue ada urusan sama Miss Ara. Sibuk aja lo!” kini Devon yang menarik tangan Bella, sehingga terjadi tarik-menarik antara Devon dan Syifa.

Stop! Mau ngomong apa, Devon? Saya buru-buru.” Bella menghentikan aksi kedua muridnya itu.

“Miss, cantik deh. Baik lagi. Pokoknya Miss paling oke deh!” rayu Devon entah apa motifnya.

Bella menaikan sebelah bibirnya, “kamu panas Devon?”

“Enggak Miss, saya bicara jujur dari hati saya yang paling dalam.” Devon mengedipkan sebelah matanya, dan tangannya menggenggam tangan kanan Bella.

“Please jantung gak usah rese!” Bella mencoba menetralkan detak jantungnya yang sudah hampir copot.

“Maafin saya ya, Miss.” lagi-lagi anak lelaki itu memasang senyum innocentnya. “Maaf kalo saya bikin Miss kesel.” Kemudian ia mencium punggung tangan Bella dan berlalu dari hadapan Bella yang masih tidak mengerti dengan perlakuan anak itu.

“Yuk, Fa balik!” Bella mengajak Syifa yang sudah berdiri didepan gerbang.

“Ngomong apaan si alien?” tanya Syifa kepo.

“Gak ngerti. Minta maaf karena udah bikin gue kesel katanya.” Bella mengangkat bahu.

****

“Bel, Bel. Lo udah liat Alan gak?” tanya Gita heboh.

“Apasih, Git? Pagi-pagi juga ribut aja!” Bella menyandarkan tubuhnya pada kursi.

“Ih serius gue. Mukanya ancur! Diplesterin gitu.” Jelas Gita.

“Sekarang dia dimana?” tanya Bella panik.

“Tadi gue liat dimobilnya, lagi otw kesini kali.”

Beberapa menit kemudian Alan masuk dengan kondisi yang dijelaskan Gita. Wajahnya lebam dan banyak bekas luka yang sudah diplester.

“Alan, are you okay?” Bella menghampiri lelaki itu.

“Jadi bener kemarin kamu gak ngapa-ngapain sama murid tengil itu?” tanya Alan menggenggam tangan Bella.

“Orang yang pernah salah jadi curigaan gitu ya?” sindir Bella.

My Lovely StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang