"Ketika ilusi itu muncul kembali, sebuah mimpi berubah menjadi alur kehidupan..."
🌹🌹🌹
"Apa kau yakin dengan semua ini.." ucap seorang pria sambil menggenggam tangan wanita yang ada di hadapannya.
"Aku yakin.." ucap wanita tersebut.
"Tapi bagaimana dengan hubungan kita?" tanya pria tersebut.
"Tak akan ada yang bisa menghancurkan hubungan kita.." ucap wanita tersebut.
"Aku akan menunggumu, jadi cepatlah kembali.."
Aquena terbangun dari tidurnya, lalu ia mengusap wajah frustasi.
"Ada apa dengan ku?" batin Aquena.
"Ohh kau sudah bangun.." ucap Alex.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Alex ketika melihat raut wajah Aquena.
"Entahlah.." ucap Aquena.
"Ada apa?" tanya Alex lalu duduk di hadapan Aquena.
Aquena pun menghembuskan nafas berat.
"Akhir-akhir ini aku selalu memimpikan sesuatu.." ucap Aquena.
"Semenjak perayaan ulang tahun beberapa hari lalu, aku selalu memimpikan seseorang.." lanjut Aquena.
"Seseorang?" ucap Alex.
"Ya, seorang wanita." ucap Aquena.
Mendengar ucapan Aquena, Alex membelakan mata.
"Apa mungkin itu putri Viona!" ucap Alex antusias.
"Bukan.." ucap Aquena malas.
"Karena aku tau bagaimana wajah putri Viona.." batin Aquena.
"Sudahlah tak usah dipikirkan.." ucap Alex.
"Lebih baik kita melanjutkan perjalanan."
lanjut Alex.Aquena dan Alex pun melanjutkan perjalanan mereka menuju kota Springfield. Kota yang dipimpin oleh seorang Duke yang bernama Maximillian Lockridge.
Setelah berjalan sekitar 3 kilometer, Alex dan Aquena tiba di tempat tinggal Duke of Springfield.
"Selamat datang putri Aquena.." ucap Maxim sambil mengecup punggung tangan Aquena.
"Terima kasih telah membiarkan rumahmu menjadi tempat peristirahatan sementara untuk kami.." ucap Aquena lalu membungkuk hormat.
Alex yang melihat kejadian itu hanya mendelik tak suka.
"Ohh saya hampir lupa. Perkenalkan ini Alexander Blackwood, putra mahkota kerajaan Blackwood." ucap Aquena memperkenalkan Alex.
Alex dan Maxim pun bersalaman. Lalu mereka pun memasuki rumah tersebut.
Aquena pun melihat suasana rumah itu lalu tersenyum.
"Masih tetap sama.." batin Aquena.
"Aku mengikuti semua permintaanmu bukan?" ucap Maxim kepada Aquena.
"Aku hanya bercanda, tetapi terima kasih telah menuruti permintaanku." ucap Aquena lalu tersenyum.
"Ada apa dengan mereka? Permintaan? Permintaan apa?" batin Alex.
"Sepertinya kalian butuh istirahat. Para pelayan akan mengantar kalian kekamar kalian." ucap Maxim.
"Oh iya.. jika kalian merasa lapar, mintalah kepada pelayan dirumah ini. Aku akan pergi sebentar dan selamat beristirahat." ucap Maxim lalu pergi meninggalkan mereka.
Setelah itu para pelayan mengantar mereka kekamar yang telah disiapkan.
Aquena memasuki kamar tersebut lalu menghempaskan tubuhnya kekasur.
Begitu pun dengan Alex yang langsung menghempaskan tubuhnya tanpa melepas sepatu.
"Ada apa dengan ku?" gumam Alex.
"Kenapa aku tidak suka melihat Aquena tersenyum kepada lelaki lain selain diriku." ucap Alex.
"Lebih baik aku tidur saja." ucap Alex lalu memejamkan matanya.
*di lain tempat*
"Your Majesty apa anda tidak apa-apa?" ucap seorang pria dengan mata birunya.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya merindukan Dia." ucap seorang pria dengan mata abu-abu dengan suara yang begitu merdu.
"Dan sebentar lagi, setelah kami terpisah selama 200 tahun kami akan bersama lagi selamanya." lanjut pria tersebut.
***
Aquena terbangun disebuah hutan yang cukup familiar bagi dirinya. Ia pun berjalan lebih jauh kedalam hutan tersebut.
Ia pun berhenti ketika mendengar sebuah suara. Hingga akhirnya ia kembali berjalan lalu menemukan seorang wanita dan seorang pria sedang terduduk dibawah pohon.
"Apa kau ingat tempat ini Nyra?" ucap seorang pria.
"Kenapa aku tidak bisa melihat wajah mereka?" ucap Aquena.
"Emm.. aku tidak ingat." ucap seorang wanita menjahili pria yang sedang duduk dipinggirnya.
"Kau jahat sekalii!" ucap pria tersebut merajuk.
"Aku bercanda.. aku pasti ingat tempat ini. Ini tempat kita pertama bertemu bukan?" ucap wanita itu lalu tersenyum.
"Iya.. aku ingat dulu kita sering bertengkar hanya karena sebuah apel." ucap pria tersebut lalu tersenyum.
"Itu karena kau menyebalkan!" ucap wanita itu.
"Iya-iya terserah kau saja.." ucap pria tersebut lalu mengelus kepala wanita itu.
Lalu tiba-tiba kabut yang sangat tebal muncul.
"Kita akan segera bertemu Nyra.."
Aquena terbangun dari tidurnya.
"Akhirnya kau bangun juga." ucap Alex yang sedang berdiri dipintu.
"Sedang apa kau?" ucap Aquena.
"Menunggumu bangun dari mimpimu." ucap Alex.
"Ada apa?" ucap Aquena.
"Maxim memanggil kita berdua diruang kerjanya." ucap Alex.
"Baiklah, aku akan mengganti pakaian dulu." ucap Aquena.
"Jadi keluarlah, aku tak ingin kau melihatku berganti pakaian. " lanjut Aquena dan membuat wajah Alex memerah.
"Baiklah, aku tunggu di ruang kerja Maxim." ucap Alex masih dengan wajahnya yang merah.
Alex pun pergi meninggalkan kamar Aquena.
"Aku telah gila.." batin Alex.
____________________________________
Maaf ya baru sempet update :(
Jangan lupa vote sama commentnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Black and White
FantasyAlexander Aldrich Blackwood. Seorang Pangeran sekaligus pewaris tahta kerajaan Blackwood. Mempunyai dendam kepada Kerajaan Whiters karena kejadian di masa lalu. Aquena Cassandra Whiters. Seorang Putri sekaligus pewaris tahta Kerajaan Whiters. Mempun...