6

55 3 0
                                    

Hening

Perdebatan mereka telah usai dan hanya keheningan saat ini max berdehem membuyarkan keheningan diantara mereka .

" aku lapar , kau punya makanan untuk sarapan ?"

Marwa menggelengkan kepalanya , tidak ada makanan dirumah ini .
Max tersenyum lembut memegang tangan marwa " kita sarapan diluar " .

Marwa yang tidak bisa menolak karna marwa pun merasa lapar jam menujukan sudah pukul 6 pagi , max mengajak marwa ke kafe yang buka 24 jam . hanya butuh waktu 20 menit mereka pun sampai .

Perut mereka seakan bersahutan untuk meminta makanan agar dapat menggilingnya .

Max mengacungkan  jemarinya memberi isyarat pada waiters meminta menu sarapan untuk mereka .

Tak lama waitres membawa makanan dan juga teh hangat untuk mereka .

" aku anak yatim piatu " ucapan max membuat marwa menghentikan suapan nya dan menatap max .

Max yang tersenyum " ya kau kaget ? " . max menyuapkan makanan terakhirnya .

" hemm .. Saat umur ku 21 tahun ayah dan ibuku meninggalkan aku karna kecelakaan maut . "

Marwa menatap sedih max , dia dan max sama sama kehilangan orang yang dicintai nya . apa reputasinya sebagai playboy disebabkan kematian orang tuanya .Max menenggak air putih seakan ingin meloloskan sisa makanan di tenggorokan nya .
Dan setelah itu max melanjutkan ceritanya .

" aku dirawat oleh kakek dan nenek kirana , ya keluarga petter walau usia ku sudah dewasa tapi kehausan akan kasih sayang orang tua , aku tidak ingin terlihat manja di depan mereka , jadi aku melampiaskan nya dengan wanita wanita ku .aku kan tampan jadi aku bisa menarik mereka dengan wajah ku ini " max menyeringai menatap marwa yang seakan jijik mendengarnya. 

Marwa terasa ingin tersedak mendengar perkataan dari max tampan ?? Yah memang marwa akui dia sangat tampan setiap senti wajahnya terpahat sempurna bagaikan dewa dewa yunani . oh yaampun marwa sangat memuja nya dalam diam .

" kau tampan ?! Kau itu mengerikan !" ledek marwa .

Max terkekeh mendengar hinaan marwa . " silahkan kau mengelak karna takut mengakui ketampanan ku tapi kau akan mengakuinya setelah kau sadar bahwa aku ini sangat tampan " .

" dalam mimpi mu ! Aku sangat prihatin dengan semua kejadian menimpamu , aku juga yatim piatu saat ini membuat ku lemah menghadapi setiap cobaan di dunia ini . hemm max aku akan ke pakistan " ucap marwa  .

" pakistan ?" max mengangkat alisnya " untuk apa ? Menghindar dari alex ?"

Marwah menangkup kedua telapaknya kewajahnya. Dan menghela nafas yang berat .
" aku harus pergi max "gumam marwa .

Max hanya mentap dingin alia seolah ia tidak setuju dg marwa tapi ia tidak ada hak untuk melarang nya .

" oke ku rasa kau sudah sangat lelah , aku akan mengantarkan mu pulang " max yang melangkah kekasir untuk membayar bill nya diikuti marwa dibelakang nya .

Marwa memang sangat lelah dan ia ingin segera istirahat , memejamkan matanya karna semalaman ia tidak tertidur .

Max mengendarai mobilnya sangat santai hari sudah mulai terang sudah banyak orang yang akan melakukan aktifitas nya .

" max aku tidak enak dengan ibu alia dan mr. Arnold dengan kepergian ku diam diam. " gumam marwah .

" tenang marwa aku sudah berjanji akan membuat mu keluar dari rumah itu . aku akan membuat alasan yang pas agar mereka tak curiga . besok kupastikan kau bekerja lagi di rumah sakit " janji max. 

Mata marwa yang sudah sayu menahan kantuk nya. Terpenjam dengan sendirinya tak peduli dia saat ini sedang ada di mobil bersana max , max memandang marwa dengan penuh kasih sayang . mereka sudah sampai dirumah tapi marwa belum terbangun , max memajukan wajahnya agar dapat menjangkau marwa di kecup lembut bibir marwa hingga marwa bergeliat , dan max dg secepat kilat menarik tubuhnya seperti semula menatap kedepan seolah tak terjadi apa apa. 

Marwa mengerjap membuka matanya mendapatkan dirinya tengah tertidur tadi membuat marwa salah tingkah di depan max . " kita sudah sampai " .

Max tersenyum manis .

Marwa keluar dari mobil itu dan disusul oleh max , max menjulur tangan nya untuk bersalaman " kita teman " . marwa membalaa nya dengan bersalaman dan senyum yang indah di bibir nya  seolah tidak ada lagi beban di pikiranya .

***
" max apa kau melihat marwa ? Dari tadi aunty tak melihatnya ? " tanya cemas alia , alia tersadar bahwa max baru pulang entah dari mana " apa kau bersama marwa ?"

" tidak aunty ku sayang  , " max mengandeng lengan alia mengajaknya masuk keruang keluarga , max hanya melihat kirana dan evelline mata max mencari cari alex . tidak mungkin ia bersama arnold karna arnold sudah pergi kekantor  pastinya .

" marwa akan kepakistan nty " wajah max berubah menjadi muram .

" apa kepakistan ??" kirana yang sedari tadi sibuk dg evelline menoleh kearah alia dan max " lalu kamu akan menyerah max ?"

"Menyerah ?" tanpa disadari max mengerinyitkan dahi nya " dia hanya ada urusan mendesak disana jadi dia mengambil cuti besarnya "

" kau tau segalanya max " alia menatap tajam max .

" ya aunty kemarin malam dia bicara pada ku , dan dia ingin pamit tadinya , tapi kalian masih pada tidur " alasan bohong yang max ucapkan seolah itu kebenaran max geli dengan kebohonganya itu .

" hemm kamu sudah menceritakab segalanya max tentang sandiwara ini " tanya alia .

Max bingung harus jawab apa karna yang terjadi bukanlah sandiwaranya tapi ini semua masalah alex dan marwa .
Max hanya mengangguk samar .
Untuk mengiyakan pertanyaan alia .

Hari ini marwa dan max hanya beristirahat di rumah mereka masing masing karna max dan marwa sangat lelah mereka tidak dapat bekerja jika kondisi mereka seperti itu , mereka akan membuat kesalah kepada pasien . apa lagi max yang saat ini menahan amarah nya .

***
Alex meletakan berkas berkas itu dan memutarkan kursinya menghadap jendela ia merenung menatap pemandangan dibawah sana .

Dari ruang kerjanya yang terletak paling tinggi di gedung itu mobil mobil di bawah hanyalah titik titik warna warni yang bergerak lalu lalang .

Pemandangan yang tidak menarik.

Tiba tiba tanpa sepengtahuan alex kirana mengalungkan tangan nya keleher alex , alex yang terkesiap dari lamunan nya mendongak keatas menatap lembut kirana , tatapan penuh cinta .

" mengapa melamun sayang " kirana mengecup pucuk kepala alex .

Alex menarik lengan kirana dan kirana seketika ada dipangkyan alex " aku menunggu mu sayang " di kecup lembut bibir kirana .

Ini yang membuat kiran luluh , kelembutan alex dan kasih sayang yang begitu besar membuat kirana membuang sifat buruk nya dalam dalam. 

Dia berjanji pada dirinya dia akan vakum didunia model asalkan dia bisa menjadi isteri dari seorang alexander fernanda . seorang jenius yang tampan wajahnya khas indonesia di campur sedikit dengan khas inggris .

" kau lihat pemandangan di bawah itu ? Tidak ada yang menarik" kirana menunjukan pandanganya kearah jendela .

" itu sangat indah sayang karna ada kamu di sini mengubah semuanya menjadi indah " alex mengetat kan pelukan nya .

Oh alex memang pria idaman semua gadis , cara nya memperlakukan kekasih nya membuat semua orang iri padanya , pantas saja marwa tidak bisa melupakan alex walau sudah sekian lama .

for you (Love Is True Series 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang