Aku dengan irisan sang waktu.
Mencoba mengadu, mengeluh, dan berharap padanya agar bisa berputar mundur.Mundur, pada waktu semuanya terasa menyenangkan.
Aku,
Menjilati rasa pahit saat benar-benar kehilanganmu.Aku,
Merasakan pisau yang tertusuk ribuan kali saat kau benar-benar pergi.Aku,
Bahkan hanya aku, tidak ada bayanganku, karna disini sangat gelap.Aku,
Yang sudah berjuta kali mecari cela, cela untuk sedikit tersenyum. Walapun gagal selalu berpihak padaku.Tidak ada kebahagian, tidak ada senyuman, semuanya kau bawa, kau rebut.
Meninggalkan diriku, sendirian, dalam gelap, dalam patah, bahkan dalam kehancuran,
Dan kamu patah hati dari segalanya,
Tertanda,
Risky ferial, 23.03 malam hari.****
Reny memasuki ruangan osis, dengan senyum cerianya."Selamat pagi" sapanya pada anggota lain.
Tidak ada yang menjawab.
"Emh, selamat pagi" ucapnya sekali lagi, masih sama, tidak ada yang menjawab.
"Kalian pada kenapa?" Tanya nya binggung.
"Kita kenapa? Elo kenapa? Dari mana aja lo? Kemaren kemana? Takut dikroyok makanya ga masuk? Licik banget ya lo" gentak felin.
"Maksutnya? Gue ga ngerti"
"Sok ga ngerti deh, padahal ini udah jadi akal-akalan lo kan? Abis adain rajian besar-besaran, ngomongnya semua resikonya urusan lo, tanggungan lo, tapi mana? Lu kemana men kemaren?" Sinisnya lagi.
"Gue ada urusan, makanya ga masuk, emang ada apa si? Gausah nyolot jelasin dulu, gue ga ngerti apa-apa?" Reny lebih nyolot, dia merasa kesal dengan ucapan nya felin.
"Adam di kroyok sama gengnya risky ren kemarin, tas kita semua juga dilempar di tengah lapangan, isinya dikeluarin semua" jelas wanita berambut ikal yang reny tau namanya adalah nanda.
"Hah? Serius?" Reny terkejut, tidak menyangka akan benar-benar seperti ini.
"Lo kira kita boongin lu? Mikir dah lo sekarang, mana omongan lo? Adam kan yang kena imbasnya, lo kemana kemaren? Hah!" Genak felin lagi. Reny tidak menghiraukan ucapan felin, dia segerah mengambil tasnya.
"Gue cabut dulu, nanti gue balik lagi buat ngomongin planing selanjutnya" reny berlalu, berulang kali felin memanggilnya kesal, tapi tidak di hiraukan.
Reny berjalan cepat menuju kantin, emosinya sudah menuju puncaknya.
"Brakk..!!" Reny mendobrak meja kantin, terdapat sekumpulan geng sekolah disana, geng risky dan geng siska, tetapi risky tidak ada disana.
"Siapa yang ngubrak-abrik tas temen gue, dan ngeroyok ka adam?!" Gentakya, omongan nya sangat keras.
"Widih berani banget lo kesini marah-marah, nyerahin diri buat diperkosa rame-rame lo?" Saut seorang laki-laki dari mereka, semuanya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO (PERFECT) LOVE
RomanceBagi kebanyakan orang mungkin masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan, paling berkesan, bahkan paling tidak mau berakhir. berbeda dengan reny yang membenci masa SMA nya, karna bukan percintaan romantis yang kebanyakan anak SMA merasakan nya, b...