Jika memang tatahukalau menunggu itu sakit, lalu mengapa kamu masih setia menunggu hal yang tidak pasti?
~qolintiknov~
"Akhirnya selesai juga," teriak Natasya seperti toa masjid sambil menutup novel yang baru selesai dibacanya.
"Heh, lo pikir yang punya telinga sama jantung cuma lo doang apa?" marah Vania sambil menunjuk-nunjuk Natasya dengan novel yang ia baca.
"Hehehe, maaf Van gue kan seneng aja udah baca ini novel sampe tamat, happy ending lagi," jawab Natasya sambil menyengir bodoh.
"Ssssssstttttt," desis dua orang di belakang mereka.
"Apaan?" tanya Vania sambil menoleh kebelakang.
"Lo berdua ganggu konsentrasi gue sama Layla nonton Drakor let's fight ghost. Untung aja lagi jamkos, jadi waktu itu harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin." Syifa berbicara dengan penuh penekanan dan sangat bersemangat.
Syifa dan Layla adalah pecinta berat Drakor, sehari nggak nonton Drakor katanya hidup kurang berwarna, sedangkan Vania dan Natasya pecinta novel jenis teenfiction kalo sehari nggak baca novel hidup menjadi kurang bermakna.
Natasya Shelyana yang biasa dipanggil Natasya memilik sifat muka tembok dan yang paling nggak tahan sama yang namanya lapar. Syifa Alfi Varisa yang biasa dipanggil Syifa ia memiliki sifat yang paling ngga bisa sehari ngga shopping dan mempunyai bejibun mantan cogan. Dan yang terakhir Layla Amara Febi memiliki sifat yang kalem tapi tidak polos.
Mereka berempat telah bersahabat sejak masa MPLS atau biasa disebut mos waktu SMA dulu. Awal pertemuan mereka karena Natasya yang malas mengkucir rambutnya waktu itu dan Vania yang tidak tahu kalau ada pengumuman siswa mos wanita harus dikuncir rambutnya. Jadilah mereka dihukum oleh kakak senior untuk mencabuti rumput di halaman belakang sekolah.
Setelah selesai melakukan hukuman jadi tukang kebun dadakan, mereka menuju kantin dan bertemu dengan Syifa dan Layla yang sedang membeli satu kardus minuman air mineral untuk anggota OSIS karena diperintah oleh kakak senior mereka juga.
Sejak pertemuan itu jadilah mereka bersahabat hingga saat ini.
"Oh. Cuma Drakor, gue kira lagi belajar buat ulangan matematika nanti," ucap Vanila ber-oh ria.
"Emang lo udah belajar Van?" tanya Natasya untuk memastikan.
"Udah dong, emang lo, walaupun punya hobi baca novel tapi kan kalo ada ulangan ya belajar dulu pinteeer. Sayang banget punya hobi baca tapi cuma novel doang," papar Vania panjang lebar.
Duh gimana ini gue cuman hafal rumus dikit doang lagi, pasrah aja deh yang penting udah usaha. batin Vania di dalam hati.
"Untung aja gue kemarin udah belajar," ucap Layla lega.
"Udah, udah, udah. Lebih baik kita ke kantin aja, anaconda di perut gue uda teriak-teriak nih minta diisi. Lagian juga udah istirahat," tukas Natasya melerai mereka.
"Iya deh gue juga laper." Syifa memutuskan.
"Lo ke kantin ngga Van atau mau nitip aja?" tanya Layla memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANERO [HIATUS]
Teen Fiction[Cover by @WAYGRAPHIC] Yang pertama nggak selalu indah. _____________________________________________ Tak kenal maka tak sayang, memang benar adanya. Bila kenal langsung sayang, juga kadang benar adanya. Pacar pertama yakinkah dia cinta pertama? Tap...