Aku selalu mencoba memberikan yang terbaik untukmu, walaupun aku tau kamu tak akan menghargai usahaku.
____________________________________
Pagi-pagi sekali Vania bangun dari tidurnya untuk membuat kue hasil karya tangannya sendiri bukan bunda tercintanya.
Vania membuat kue sendiri bukan tanpa alasan, ia membuatnya untuk Fero cowok Es Balok Hidup, alasan itulah yang membuatnya bangun sebelum para ayam berkokok.
Dan ini semua sudah direncanakan sejak kemarin malam dengan sahabat tercintanya. Ketika Vania akan mengambil bahan untuk membuat kue ia bingung mau membuat kue apa.
Ah, liat buku resep bunda aja kalo liat mbah google pasti nanti ada yang kurang. Pikir Vania sambil menjentikan jari.
Setelah mengambil buku hasil karya tangan bundanya dari sebuah lemari Vania berjalan santai dengan bersenandung kecil menyanyikan lagu favoritnya yaitu I Can Only See You, walaupun ia tak menyukai Drakor entah mengapa ia malah menyukai lagu korea.
Sesampai di dapur Vania membuka buku catatan resep kue punya bundanya dan Vania berencana akan membuat cupcakes oreo berkarakter owl.
Dengan segera mengambil bahan-bahan yang tertulis dalam buku kecil itu. Sesudah mengambil semua alat serta bahan untuk membuat kue, Vania merasa ada yang kurang.
"Oh iya bowl nya belum, kok bisa lupa sih," rutuk Vania pada dirinya sendiri.
Setelah mengambil bowl kue yang ia butuhkan, Vania kembali ke tempat semula namun tiba-tiba Vania dikejutkan oleh seekor cicak yang jatuh dari langit-langit rumah Vania.
"Aaaaaaaa cicaaaaaaakk." jerit Vania histeris dan tanpa sengaja ia menjatuhkan bowl kue yang ia bawa.
Prangg
Seketika rumah tuan Ferdi yang sebelumnya aman, damai, dan tentram berubah menjadi kawasan medan perang.
Novi yang merasa sangat terganggu dengan suara tersebut segera bangun dari tidur nyenyaknya dan mendatangi lokasi tempat kejadian peristiwa(TKP).
"Ya ampun Vania ada apa ini kok berisik banget, bunda jadi kaget," marah Novi kepada Vania.
"Maaf bun, tadi itu ada cicak jatuh, jadi Vania kaget dan nggak sengaja jatuhin bowl punya bunda," jelas Vania dengan nada menyesal.
"Ok nggak apa-apa cuman bowl aja kok, emangnya anak bunda yang cantik ini mau buat apa hmm?"
"Vania mau buat cupcakes oreo bun."
"Oh mau buat cupcakes oreo, itu sih gampang ayo bunda ajarin cara buatnya," ajak Novi pada anaknya
"Beneran bun, yeeyy jadi makin sayang deh sama bunda." ujar Vania sambil mencium pipi kanan Novi.
"Vania kamu itu sudah besar kok masih cium bunda sih."
"Nggak papa lah bun itu tandanya Vania sayang sama bunda, udah ayo kita buat cupcakesnya," ajak Vania bersemangat.
Mereka berdua membuat cupcakes bersama-sama dengan diselingi canda tawa sehingga membuat Sania terbangun dari tidur cantiknya.
"Ada apaan sih kok rame banget. Ada kebakaran?" tanya Sania sambil setengah mengantuk sampai ia tak sadar ada siapa saja diruangan dapur itu.
"Sania kalau bicara itu dijaga! Kalau rumah ini beneran kebakaran gimana?" marah Novi pada Sania.
Sania yang mendengar suara bunda tercintanya ia langsung membuka lebar mata bulatnya untuk memastikan benar atau tidak. Dan benar saja suara itu memang suara bundanya, seketika rasa ngantuknya langsung sirna tergantikan rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANERO [HIATUS]
Teen Fiction[Cover by @WAYGRAPHIC] Yang pertama nggak selalu indah. _____________________________________________ Tak kenal maka tak sayang, memang benar adanya. Bila kenal langsung sayang, juga kadang benar adanya. Pacar pertama yakinkah dia cinta pertama? Tap...