Chapter 5 (siapa pemilik noda merah ini?)

44 5 0
                                    

"Pak beni... Alif mana?" setengah teriak tanya wanita yang hampir setara dengan pak beni

"Den alif lagi keluar Nyonya,katanya sih mau beli konsumsi tapi malah bilang saya jangan ikut katanya mau nyusul cewe" jawab pak beni setengah cengengesan

"Pergi? Tanpa seizin saya?sama cewek juga? Pak beni?! Saya kan sudah bilang kalau alif jangan dlu banyak bergerak diakan baru aja di kemo kemarin" terang sang nyonya yang ternyata mama alif

"Tapi den alif bilang dia mau susul cewe yang hp nya tadi saya temuin,Nya. Saya jadi gak tega ngelarangnya takut dikira Pe-Ho,Nya" jawab pak beni tak mau kalah

"Pe-Ho apaan pak? Perasaan adanya P-H-O deh" timpa seorang laki laki yang hendak memindahkan beberapa dus kedalam rumah

"Tau tuh pak beni emang kebiasaan kalau udah adikmu itu si alif mohon² maunya manggut aja.. Oh iya,Deva,nanti kamu masukin yang ini juga ya,mama mau mastiin dulu keadaan adik kamu" titah mama

"Siap mamaku tersayang?!" jawab nya dengan langsung mencium kedua pipi mamanya

Deva memang pria teromantis dalam keluarganya, ia merupakan pelengkap dari kekurangan yang dimiliki keluarganya

Deva,disibukkan dengan tanggung jawabnya di rumah,ia harus menerima tanggung jawab untuk mengambil peran sebagai seorang kepala keluarga setelah hampir sewindu ayahnya meninggal dunia,selain tanggung jawabnya yang besar di rumah ia harus menerima beban kembali untuk segera menyelesaikan skripsi kuliahnya. Walaupun dengan begitu banyak tanggung jawab yang di tanggungnya ia merupakan sosok yang perhatian dan penuh kasih sayang terutama pada alif ,adiknya yang kini perlu perhatian khusus dari orang orang terdekatnya.

"Emang tadi alif sama cewek pak?" kepo deva sebelum mengangkat dus yang hendak dibawanya

"Iya den. Awalnya cuman nyari hp doang,eh ternyata den alif malah berbunga bunga" jelas pak beni

"Masa sih? Orang biasanya alif jutek kok ke cewek" katanya masih tak percaya

"Iya den bener deh.sumpah saya gak bohong,abis cewek yg tadi saya ceritain pergi den alif jadi senyum senyum sendiri,gak jelas pokoknya.." terang detail pak beni

"Syukurlah kalau alif punya kebahagiaan diluar sana" respon deva dengan melanjutkan mengangkat barang

____

"Apaan nih nis kok merah?"tanya heran silfi

"Hah?ini darah nis. Lo gak papakan? Lo abis ngapain sih?kok sampe berdarah gini pergelangan tangan lo?" selidik nuri

"Darah? Mungkin cat kali, tadi malamkan aku habis melukis" jawabku sedikit berpikir

Aku mulai berpikir keras. Tidak mungkin cat air yang kugunakan untuk melukis,warnanya jelas berbeda. Sekali kuusap noda merah itu langsung memudar benar kata silfi ini darah . Tapi...
DARAH SIAPA???

Bersambung

Another Love { Its About Me, You And He }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang