Chapter 10 (Baik baik saja..)

27 2 0
                                    

"Telpon nisa sil" titah nuri

"Yeh kenapa gak lo aja?...eh iya gue lupa hp lo error ya? seribu aja lo baca jadi seratus ribu..hehehe" ledek silfi

"Oh.. bagus lo ya udah berani ngeledek gue?! Blm tau rasanya ditimpa gue ya lo!" balas ancamnya sambil mengambil sikap memiting

"E-e-eh gak pake nimpa gue juga kali, lo gak sedih apa kalo gue mati terus jadi headline berita dan isinya tuh seorang remaja wanita mati karena di timpa sahabatnya yang obesitas..hahaha" ledek silfi lagi sambil tertawa puas

"He!he!he! Tawa aja lo sampe puas! Udah telpon nisa buruan!" titah nuri mengakhiri ledekan silfi

"Iya siap cik gu besar, saya jalankan sesuai perintah anda.." jawab silfi sambil memeragakan sikap sangat santun yang sengaja dilakukannya

_____

"So..nama kamu siapa?" tanya ramah deva

"Nisa mas,Nisa Nuraeni.." jawabku sambil tertunduk tak kuasa menatapnya

"Jangan panggil mas, panggil saya dev, deva mahendra.. Oh ya mari masuk,alif pasti sedang bosan didalam sana.." ajaknya masih sangat lembut

Kami berjalan menuju ruang IGD, dia masih terus menatapku dengan teduh, seketika kami sampai didepan pintu dev membukakan pintunya untukku, sungguh.. Dia sama sekali jauh dari ekspetasiku.

"Hai lif.."sapa dev pada alif yang masih terlihat kebingungan menatapnya

"Bang dev? Nisa?" tanyanya lirih

"Iya.. Ini nisa temanmu bukan?" tanya dev

KRING..KRINGG

"Maaf, ada panggilan.." kataku sambil berjalan keluar ruangan

Handphoneku memang lowbat beberapa jam sebelumnya namun setelah panggilan antara aku dan nuri terputus karena lowbat aku berinisiatif untuk mulai memanfaatkan powerbank yang kuingat ada dalam slimbag yang kuselendangkan,walaupun belum terisi sepenuhnya tapi aku bersyukur batrainya sudah terisi 10% dan alhasil aku dapat menjawab panggilan dan mengklarifikasi semuanya pada silfi
___

"Halo sil ada apa?" kataku setelah keluar dari ruangan untuk menerima panggilan

"Ada apa kata lo?! Lo yang ada apa? Kenapa lo pergi tanpa izin ke kita?!" marah silfi dalam perbincangan telpon

"Iya iya maaf.. Tadi pas kmu sama nuri izin ke toilet, aku boring duduk sendiri jadi aku pikir lebih baik kalo aku main game di hp,tapi.. Pas aku cari hp aku di tas bahkan di saku baju dan celana ternyata gak ada, jadi aku putusin buat nyari handphone ku dulu.." terang nisa

" trus posisi lo dimana sekarang?" timpa silfi

"Um-mm di rumah sakit.." jawabku ragu ragu takut silfi menanyai lebih dalam

"Rumah sakit? Siapa yang sakit?lo sakit?"panik silfi

"Apa kenapa sil? Si nisa sakit?" kepo nuri diluar pembicaraan telpon

"Gak tau"bisik silfi mengangkat bahunya

"Eng-gak nggak jadi gini.. Sebenernya aku ke taman kota itu diantar sama alif, dia cowok yang udah bantu aku untuk nemuin handphone aku waktu tadi pagi.." jelas nisa

"Apa? Alif?! Dia cowok nis??"

"Yaiyalah cowok namanya juga alif lo tuh bego atau gimana sih!" timpa nuri berbisik

"Diem lo! Jadi.. jadi gimana nis?" tanya silfi

"Umm nanti lagi aja ya.. Kayaknya alif udah bisa pulang hari ini jadi aku mau bantu bantu dulu.." potongnya setelah menatap ke pintu ruangan IGD yang sudah terlihat alif dan deva keluar dari ruangan disertai dokter

TUT..TUT..TUT...

nisa mengakhiri panggilan dan mulai memburu keberadaan deva dan alif

"Hai nis? Udah nelponnya?" sapa alif yang mulai menunjukkan wajah cerianya

"Udah.." jawabku

"Jadi alif harus jaga kondisi jangan sampai kelelahan dan berikan dia kebahagiaan tuan dev" terang dokter pada dev sebagai wali alif

"Baik dok insya allah alif selalu senang kalau ada saya di dekat dia..heheheh" cengenges deva sambil menyikut pelan alif

Bersambung...

Another Love { Its About Me, You And He }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang