Bercak darah pada lenganku masih menimbulkan banyak pertanyaan dalam benakku,aku mencoba mengingat kebelakang tentang apa yang memungkinkan membuat lenganku bernodakan darah. Nuri dan silfi masih terus bertanya tentang bercak noda darah siapa dan kenapa ada pada lenganku.
Aku akan mengingat dan mencari tahunya nanti,mungkin saja lenganku tergores sesuatu,tapi apa?tidak ada bekas luka atau apapun di seluruh tubuhku,sekarang ini waktuku bersama sahabat- sahabatku,walaupun aku tahu mereka pasti banyak bertanya tentang kejadian kejadian yang diluar dugaanku.
"Umm..gini,gimana kalau kita cari cafe?aku udah terlalu lapar.." kataku memecah suasana yang seketika dingin sebab semua membisu
"Udah ayok,nuri.. silfi...kita makan ya?" bujukku
Mereka berdua terdiam dan menatapku dengan heran terutama nuri,dia menatapku dengan penuh curiga. Mungkin banyak yang ia curigai dariku setelah diperbincangan telpon tadi dia mendengar suara laki laki didekatku.
Setelah lama diam membisu silfi mulai membuka mulutnya
"Ayok nur,gue laper nih.." ajak sekaligus jawaban ajakan nisa
"Tapi..." lirihnya sedikit berbisik dan menajamkan pandangannya ke arah silfi
"Udah..ayok" timpa silfi memberi isyarat agar nuri percaya padanya
"Kita makan dimana?" tanyaku pura pura tak terjadi apa²
"Gimana kalau di cafe strawberry disebrang sana" jawab dan tunjuk silfi
Hatiku setengah lega akan sikap silfi yang tidak sedingin tadi,tinggal nuri yang kini diam membisu,aku ingin mencoba mengalihkan semua kecurigaannya padaku namun aku tahu dia sangat perasaan. Jadi apa yang harus aku lakukan?
Dalam perjalanan menuju cafe hanya aku dan silfi yang berbicara sedangkan nuri sedikit tertinggal langkahnya dibelakang kami, silfi bersikap biasa ketika bersamaku mungkin dia tidak seperti nuri yang mengetahui banyak kejadian yang diluar dugaan juga kusembunyikan dari mereka.
Kami sudah memasuki cafe dan duduk di pojok sudut kanan cafe. Silfi memanggil pelayan dan mulai memesan makanan begitu juga aku,hanya nuri yang membisu tidak seperti biasanya ketika dia melihat restoran ataupun cafe tempat makanan apapun itu ia langsung memesan dan tak sabar ingin melahapnya."Nur,kamu mau pesan apa?" tanyaku padanya setengah memukul tubuhnya agar ia tersadar dari lamunannya.
"Samakan saja dengan kalian" jawabnya datar
Setelah pelayan pergi aku terus menatap nuri,hingga ia sadar sedang ditatap olehku dan mulai mengeluarkan suaranya.
"Suara cowok tadi siapa?" tanya nuri masih dengan nada datar
Aku terdiam,membisu dan tak tahu harus menjawab apa. Sedangkan silfi memberikan isyarat untuk pergi meninggalkan nisa sendirian agar mereka bisa bicara berdua
"Dia..." jawaban ku tertukas oleh suara silfi meminta izin
"Bentar nis,gue kebelet. Nur anter gue ayok" kata silfi sambil memberi nuri isyarat
"Biar aku yang anter" tawarku
"Nggak² gak usah biar nanti kalau makanan datang mejanya gak kosong,kamu nunggu disini sampai makanannya datang ya.?gue jamin sebentar kok" ngeles silfi
_____
"Harusnya tdi tuh lo gak maksa gue buat ngikutin lo sampai gue tau siapa cowok yg lagi sama nisa tadi!" protes nuri
"Stop nur! Gue udh duga ini akan terjadi,sekarang yg terpenting adalah gimana caranya hendra bisa nerima dan tau kalau nisa lagi deket sama cowok" timpa silfi didepan toilet restoran
"Ya gimana??gimana caranya coba. ??Kita juga gak bisa ngelarang nisa deket sama cowok lain setelah semua yang pernah terjadi antara hendra dan nisa hilang begitu aja. Kita harus masukin hendra kedalam kehidupan nisa lagi,gue yakin nisa perlahan lahan bakal inget semuanya" terang nuri
"Masukin hedra kedalam kehidupan nisa lagi? Gimana nanti kalau umi.." khawatir silfi
"Antara hendra dan umi kan cuma masalah salah paham doang,lambat laun umi pasti ngerti sil" potong nuri
Bersambung
Sorry baru update..
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love { Its About Me, You And He }
Teen FictionKecelakaan yang tak terduga membuat hidup Nisa berubah,ia lupa tentang kenangan manis dan semua tentang dirinya. alif pemuda yang tak disangka dapat merenggut hati Nisa,Namun takdir tak mempermudah jalan keduanya,permasalahan terus berdatangan dan h...