Haruskah terpisah

529 18 0
                                    

Alarem ku berbunyi pada pukul 06:40 aku membuka jendela dan seketika aku membayangkan dia,jujur aku tidak bisa menahan lagi aku tidak bisa membendung rasa ini ,sungguh benar ini harus di lupkan. Mungkin itu yang aku pikirkan seketika aku pun langsung membuka ponselku.

"Kiy gue mau ngomong sama lo"
"Ngomong apa"
"Sebenarnya gue suka sama lo gatau kenpa rasa itu datang"
"Ko bisa kir.. Gue kan anggep lo temen gue"

Seketika aku lagsung merasa sakit,aku mencintainya tapi dia tidak meresepon apapun sedih memang ,hati ku hancur . sejak kejadian itu aku tidak dekat lgi dengan rizky bertemupun sudah jarang.jika bertemu aku tidak pernah ingin melihatnya karna aku merasa malu,begitu pun rizky jika melihatku seperti malu. Kadang rasa penyesalan itu datang menghantui ku. Kalo tau gini aku ga bakalan ngomong ke rizky,aku nyesel banget. Sejak itu rizky dengan ku seperti orang asing yg tidak saling mengenal.

Aku berpikir mungkin ini akhir kisah cintaku dan persahabatan ini,sepertinya aku harus membuka lembaran baru. Dan sekarang aku sudah masuk sekolah baru aku sudah lulus dari sekolah yang dulu mungkin ini peluangku untuk melupakannya.

Dia Bukan UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang