Masa Lalu

349 34 3
                                    

"Taehyung pokoknya lo harus gantiin MP3 gue!" Jungkook berkata pada Taehyung yang berdiri disampingnya.

Keduanya menyender di dinding belakang perpustakaan. Taehyung hanya mengangguk-angguk kepalanya malas.

"Ngerti gue!" jawabnya enteng.

Taehyung meraih sebatang rokok dari saku celananya dan menghisapnya setelah ujung rokok itu bersentuhan dengan korek api milik Jungkook.

Jungkook balik tersenyum, "Ngerti apaan? Ngerti cara melorotin boxer orang?" ledek cowok berwajah manis itu yang begitu hafal kebiasaan Taehyung, memeloroti boxer orang.

Taehyung menoyor kepala Jungkook kesal,

"Setan!" geram Taehyung sambil kembali menghisap puntung rokok dimulutnya.

Jungkook menatap langit-langit yang sedikit mendung, mendongakkan wajahnya menatap langit siang itu.

"Tadi gue ketemu dia lagi." katanya pelan.

Taehyung menatap Jungkook dan membuang batang rokok yang telah habis ke tanah, menggesek-gesekkan dengan kakinya hingga api rokok itu benar-benar padam.

Taehyung kembali menatap sahabatnya.

"Nyokap lo?" tanya nya hati-hati. Jungkook mengangguk.

"Ya. Dia minta gue untuk tinggal bareng dia," Jungkook maju satu langkah berdiri membelakangi Taehyung yang setia menatapnya.

"Lucu ya. Setelah dia ninggalin gue, sekarang dengan mudahnya dia minta gue tinggal bareng dia!" Jungkook tersenyum terpaksakan, ia kembali bicara,

"Fuck! Dimana dia waktu gue habis digebukin bokap gue yang pemabuk dan pembunuh? Seharusnya dia di sana, jadi satu-satunya orang yang peduli sama gue. Tapi apa? Justru dia ninggalin gue demi ketenaran!"

Taehyung terdiam mendengar curahan sahabatnya itu.

"Gue gak butuh dia saat kaya dan bahagia seperti sekarang. Tapi gue butuh dia saat gue sedih dan terluka!"

Jungkook menunduk, wajahnya tampak teramat sedih.

Dengan pelan Taehyung mendekatinya, dan mengelus pelan pundak sahabatnya. Ia begitu mengenal Jungkook, seseorang yang ditemukannya beberapa tahun yang lalu disamping tong sampah. Saat itu tubuh Jungkook berlumuran darah, kaos yang dikenakannya pun sobek di segala celah.

Taehyung menghampirinya dan mencoba menenangkan. Taehyung memanglah seorang iblis, tapi hatinya masih bisa merasakan iba. Terlebih pada seseorang yang lebih menderita darinya.

Sejak itulah, Jungkook selalu menceritakan segala hidupnya pada Taehyung. Walau tak pernah di dengar atau justru selalu dianggap enteng, tapi Jungkook percaya, Taehyung mampu menjadi penampung gundahnya.

"Si Setan Berkumis itu, masih sering gebukin lo?"

Pertanyaan Taehyung membuat Jungkook menatapnya dan mengangguk.

Setan berkumis. Panggilan sayang Taehyung untuk ayah Jungkook yang pemabuk berat.

"Lo bunuh aja dia!"

Jungkook menatap Taehyung tajam yang mengangkat sebelah alisnya.

"Racunin makanannya, biar terkapar-kapar di depan lo. Kayak binatang!"

Jungkook mengkernitkan keningnya. "Tapi dia bokap gue, Tae!"

"Setan berkumis kayak gitu, gak pantas dipanggil ayah. Neraka tempatnya!"

Taehyung menatap Jungkook yang mengangguk, "Lalu, nyokap gue?" tanya nya pada Taehyung yang kembali menyender pada dinding, sebelah kakinya ia tekuk.

Jungkook memutar tubuhnya agar menghadap Taehyung.

"Lo bunuh juga, biar kedua setan itu dipertemukan di neraka!" jawabnya enteng pada Jungkook yang lagi-lagi mengangguk.
 
Hingga sebuah teriakan menggema dikedua telinga remaja itu.

 
*
*
*

Dead and Gone - [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang