DEG
Pengakuan singkat Lisha membuat hati Taehyung seketika pupus.
Memang sudah sejak lama, Taehyung jatuh hati pada Lisha. Itu alasan Taehyung selalu mengajak Jungkook untuk pergi ke tempat nista itu setiap malam. Tidak lain karena ia ingin memantau Lisha dari jauh.
Tapi, ia tak pernah menyangka bahwa cewek yang di cintainya justru mencintai Jungkook, sahabatnya.
"Gue cinta lo, Jungkook!" Lisha berkata lagi dengan suara nya yang bergetar.
Taehyung berdiri dan perlahan mundur. Ia tak menyadari bahwa Suga telah berdiri di belakangnya dengan pisau lipat ditangannya.
Secepat kilat, pisau itu pun menusuk belakang tubuh Taehyung.
Ia masih bisa berdiri, walau darah mengalir deras dipunggungnya.
Berkali-kali pisau itu menusuknya, "Lo harus mati, keparat!"
Teriakan Suga membuat Lisha menatap Taehyung dan terkejut.
Suga pun beralih pergi entah kemana, dengan sempoyongan setelah puas melampiaskan kekesalannya pada Taehyung
"Taehyung!"
Ia menjatuhkan pelan kepala Jungkook dari pangkuannya ke tanah, lalu menghampiri Taehyung yang mulai terduduk lemah.
"Taehyung, lo harus kuat!" Lisha berjongkok di depan Taehyung yang berlutut.
"Lo gak apa-apa?" tanya Lisha pada Taehyung yang kini telah berdiri.Cewek itu ikut berdiri, ditatapnya Taehyung yang tersenyum tipis.
"Lo pikir, gue akan baik-baik aja? Setelah orang yang gue cintai, mengatakan cintanya sama sahabat gue sendiri, di depan gue?" suara Taehyung bergetar, seiring ia menahan sakitnya.
Lisha terdiam mendengar Taehyung yang masih bicara.
"Lisha, gue.. cinta.. lo.." kata yang tersimpan akhirnya terucap sudah.
Lisha menunduk. Perlahan Taehyung berjalan mundur.
"Taehyung, gue.."
"Cukup, gue tau elo dan semua cewek di sana akan jatuh hati pada Jungkook, sang malaikat. Bukan gue, IBLIS!"
Taehyung mengatur nafasnya sesaat, ia kembali bicara.
"Gue bakalan pergi dan gue gak akan ganggu hidup lo lagi. Jungkook baik dan dia pantas buat lo."
Darah itu semakin deras mengalir, baju seragam putihnya pun telah berubah warna.
Lisha maju dan mencoba meraih lengan Taehyung, tapi ditepisnya.
"Taehyung..."
"Biarkan gue pergi, gue titip Jungkook."
Cowok itu pun berlalu dari hadapan Lisha yang tiba-tiba menitikkan air matanya.
***
Taehyung berjalan sempoyongan, menusuri kejamnya dunia.Beberapa orang menatapnya. Ia tak peduli. Ia terus melangkah mencari tempat dimana ia bisa menghembuskan nafas terakhirnya.
Sakit di badannya tak seberapa bila dibandingkan dengan sakit hatinya.
Ini kali pertama ia jatuh cinta dan justru sakit hati lah yang di dapat.
Ia tertawa pada penderitaannya.
Ia tau bagaimana ia harus mati sekarang.
"Terimakasih buat ide lo, Lisha."
***
Satu jam kemudian, sekumpulan manusia berkerumunan, di samping rel kereta.Mereka melingkari, seseorang yang beberapa detik yang lalu terlindas kereta ekspres.
Cowo SMA terkapar tak berdaya. Darah disekujur tubuhnya. Beberapa badan dan wajahnya hancur nyaris tak terkenali.
Hancur.
Sama seperti hatinya.
Seorang pengamen yang berdiri tepat disamping korban mengamati kartu pelajar ditangannya. Ia berusaha mengeja nama yang tercetak di sana milik sang korban.
"T...A...E...H...Y...U...N...G..."
"Gue sumpahin, lo mati kelindas kereta!"
***
I turn my head to the east, I don't see nobody by my sideI turn my head to the west, still nobody in sight
So I turn my head to the north, swallow that pill that they call pride
That old me's dead and gone but the new me will be alright
Oh hey, I've been travelin' on this road too long
Just tryin' to find my way back home
But the old me's dead and gone
Dead and gone
-THE END-
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead and Gone - [COMPLETE]
Kort verhaal"Gue sumpahin, lo mati kelindas kereta!" I love you. But, what i needed right now is him. ✔kth ✔jjk ✔myg ---