#part4

752 47 9
                                    

Bila saja waktu ini bisa terhenti di saat aku merasa tak puas memandang mata indah mu.

#Dhitafebrin#

"Huhhhhh... sebel sebel" gerutu Delfa masuk rumah dengan muka marah,langkah cepat tak peduli benda di depanya seperti banteng mau menyeruduk matador.

"Knapa kamu..? Pulang pulang sambil marah marah" tanya mamahnya yang baru saja turun dari tangga dan memdapati anaknya yang tengah aneh di bawah.
"Pkoknya lagi badmood..." jelasnya,langsung berjalan kaya orang gila di tambah kakinya yang tengah terkilir membuat nya sedikit aneh.

"Ketemu Marcel kamu..?" Kalimat tanya mamahnya itu sontak membuat Delfa tercengang,bagaimana mamahnya bisa tau.

"Mamah tau dari siapa.." niatnya untuk naik kekamar kini terurung dan kembali melangkah ke bawah menuju mamahnya berada.

"Mamah itu tanya......."
"Ooooo...."

"Emangnya kamu benar ketemu Marcel?" Tanya mamahnya lagi.
"Iy di jalan raya deket taman sana.." ucapnya sedikit judes.
"Ohh bagus itu.." balas mamanya senang.
"Kok malah bagus sihhh....."
"Berarti Allah SWT menjodohkan kalian.. tadi mamah di kamar liat ramalan bintang hari ini katanya zodiac Aquarius akan bertemu jodohnya hari ini...wahhhh siiipp lahhh" ucapnya serius,namun tak di gubris oleh Delfa yang masih sangat kesal.

"Bodo amat.. mau ramalan bintang,ramalan bulan,atau ramalan kiamat pun serah..." cetosnya dan mulai menaiki tangga lagi. Mamanya yang baru melihat keanehan dari anaknya,yakni kaki kananya.

"Kaki mu kenapa..?" Tanya mamahnya
"Berantem sama batu di tengah jalan,ngrebutin snek kacang polong." Cetos dan judesnya

"Pasti tadi kamu kesandung batu dan,bertemu Marcel yang nolongin kamu kan.. pasti mamahkan pintar." Dengan nada bangga.

"Pintar dari ramalan zodiac..!!" Celocosnya dan kembali melanjudkan jalannya.

Di kamar pun dia masih saja marah marah tak karuan. Apapun benda tak bersalah jadi korban. Sadis sadis.

Di sisi lain ada Marcel yang baru saja datang dari joging nya masuk dari rumah lewat pintu,ya kali lewat atap. Dengan langkah santai tegap berwibawa,bak seorang bangsawan Marmut.

Dari ekspresinya dia terlihat tak marah maupun sebal,karna kejadian tadi. Tanpa pikir panjang dia masuk kesebuah ruangan bertembok berpintu dan,apa yang terjadi saat dia membuka dan melihat isi rungan itu.

Tak ada apa apa biasa biasa aja,ruangan itu kamar Marcel. Di jatuhkan lah tubuhnya ke ranjang menatap layar hp nya dan mulai mengetik

"Pagi pagi udah kena cial nih.. uluh uluh... eta terangkanlah ya allah semoga hambamu yang lemah tapi tampan ini tidak kena cial lagi amin amin ya allah.."

Ia alay bawaan lair memang.

***************************

"Akhaa......." teriakkan seseorang seperti ambulan uiii uuii uiii. Tak bertahan lama tuh teriakan langsung berhenti saat Marcel menyuapkan pentol bakso gede di mulut temanya itu.

"Apaan sih.. teriak kayak anak cewek aja" ujar Dion pada Beta, namun kalimatny itu bagaikan ada radiasi global menyalur ke telinga para cewek yang ada di sekitarnya dan mereka sontak meralat perkataan Dion.

Marmut Konyol vs Monyet Tomboy (Versi New)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang