#Part5

611 37 2
                                    


"Marcelll sayank....." panggil seseorang wanita tak jelas tampangnya. Dia berlari di tepi pantai memakai topi rajut dress putih yang nampak begitu anggun,tak lupa kacamata besar di atas hidungnya.

Marcel yang sedang menatap indahnya pantai menunggu sebentar lagi sang surya akan bersembunyi di bagian belahan bumi.

Perlahan terasa lembut wangi,tangan mungil menyusup di mata Marcel.
Senyumnya tak bisa di tutupi.

Di usapnya pelan,terasa lembut di tangan Marcel perlahan tangan itu mulai merenggang. Memperlihatkan sosok wanita cantik putih body semampai tapi wajahnya tak di kenali,dia sekarang sedang merangkul Marcel, Marcel yang tak menyia nyiakan kesempatan itu,kepalanya di sandarkan pada pundak si cewek.

Lalu si cewek berseru
"Marcel.. ayo buka mata kamu.."
"Aku sudah membukanya.. kini terlihat jelas bidadari indah yang ada di depan ku.. aku tak akan siakan moment indah ini sayank"

Tak lama kemudian datanglah suara gemuruh,di sertai ombak dasyat mendung hitam di sertai petir yang menyambarnyambar angin kencang. Marcel terlisangat ketakutan.

Tak sempat untuk melarikan diri stunami besar menghantam mereka di hanyutkan entah sampai mana. Kini tak terlihat jelas,pemandangan indah kini hanya air yang sangat luas. Bagaimana dengan Marcel dia sudah tiada dan demikian cerita yang saya sampaikan

Tamat....

Husss ngawur.. kalo gak ada Marcel Delfa gimana? Truss ending nya apa coba?

Ok anggap tuh tsunami nya gak ada, kembali ke cerita nyata

Dengan nafas gelagapan Marcel bangkit dari mimpi indahnya. Di dapatinya mamahnya yang tengah membawa ember kosong karna tuh.. air sudah di siram ke makam Marcel.
Eh engk engk.. maksudnya di siram ke badan Marcel.

"Apaan sihhh mahh....?"
"Mamah yang harusnya marah!! Udah siang belum bangun,di bangunin malah ngelus-ngelus tangan mamah." Marcel yang baru sadar itu mimpi,di cium tanganya sendiri.

Terhirup bau bawang sama cabe.

"Sana mandi...trus sekolah."

"Iy iya mah.........."

Dengan langkah cepat dia menuju KM,entah di sana dia mandi apa tidak tapi pokoknya gak butuh waktu 5 menit udah keluar.
Maupun dia mandi apa enggak mukanya masih tetep itu itu aja,gak brubah.

"Mah pah!! anak mamah papah mau berangkat doain selamat ya" ujar Marcel dengan berlali kecil keatah pintu. melewati orang tuanya yang sedang sibuk sarapan

"Gak makan dulu sayang?"
Tanya mamah Julia sedikit berteriak.

"Males mah lauknya pete"
Timpal Marcel diluar rumah. Ia tengah mengeluarkan motor kesayanganya dari garasi.

Tanpa pikir panjang ia melajukan motornya secepat mungkin. Sebenarnya ini bukan pertama kali Marcel terlambat bahkan berulang ulang kali, sampai guru BP bosan terua berurusan dengan muritnya yang satu ini.

Sepertinya keadaan berpihak pada Marcel. Jalan yang biasanya macet total kini hanya beberapa kebdaraan yang berlalu lalang.

Sampai pada belokan terakhir menuju sekolah. Marcel memincingkan matanya pada satu tempat. Tepatnya pada motor Satria FU terparkir dipinggir jalan, bersama sang pemilik sibuk mengotak atik bagian dalam motor tersebut. Seperti ada hujan emas bagi Marcel, otaknya kini sedang merencanakan suatu hal entah itu apa.

Breeemmm bremmmm

Bunyi itu tak lain dari motor Marcel ia sengaja membunyikanya seolah olah meledek pada orang pemilik motor satria tadi.

Marmut Konyol vs Monyet Tomboy (Versi New)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang