Ayah

187 17 0
                                    

SENA POV

|||

Aku menjatuhkan ponselku setelah melihat seorang lelaki paruh baya yang sangat ku kenal sedang berdiri dihadapanku. Lelaki yang menelantarkanku dan Ibuku. Lelaki yang sudah meninggalkanku sejak aku masih duduk di bangku sekolah dasar di Jakarta.

Lelaki yang lebih memilih untuk hidup bersama dengan wanita lain dan rela meninggalkan istri dan juga anaknya. Pergi begitu saja tanpa melihat kami berdua.

Ayah.

Entah sejak kapan terakhir kalinya aku menyebut kata itu. Bahkan, aku juga tidak ingat kapan terakhir kali kami bertemu. Aku tidak perduli. Hanya satu hal yang selalu aku ingat sampai kapanpun.

Saat dimana laki-laki itu lebih memilih meninggalkan kami demi wanita lain dan kami (aku dan Ibuku) memutuskan untuk membuka lembaran baru dan melanjutkan hidup hanya berdua. Tanpa dirinya.

"Joon! Jelaskan padaku sekarang! Kenapa laki-laki ini bisa ada di apartemenku! Siapa orang yang sudah berani membiarkannya masuk ke apartemenku HAH?"

Aku menatap tajam Joon Oppa.

Aku bahkan tidak memanggilnya dengan sebutan 'Oppa' lagi sekarang. Aku sangat marah! "Maaf, aku tidak mengatakan hal ini sebelumnya, tapi, Ibumu yang memintaku untuk membiarkan ayahmu masuk dan menunggu disini"

Ibu?

"Sena maafkan Ayah" Ucap Ayahku sedikit memelas, suaranya-pun sedikit bergetar. "Dimana Ibu? Lalu, untuk apa Ayah ada disini? Bukankah Ayah sudah hidup bahagia dengan wanita itu? Apa tidak puas meninggalkanku dan Ibuku dulu?"

"Ayah datang hanya untuk meminta maaf padamu dan Ibumu karena Ayah sudah melakukan banyak kesalahan. Ayah mengerti selama ini Ayah melakukan banyak sekali dosa pada kalian. Ayah minta maaf."

"Sampai jauh-jauh datang dari Indonesia ke Korea hanya untuk meminta maaf kepada anak dan Istri yang sudah dibuangnya, begitu? Aku tidak yakin!" Ucapku terus menyindirnya.

"Ayah minta maaf" Ucapnya lagi.

~

Aku bersembunyi dibalik selimut saat Taehyung membuka pintu kamarku dan masuk untuk melihatku. "Gwaenchana?" Tanyanya setelah duduk disisi ranjang dan memegang bahuku.

Hm. Aku mengangguk pelan. 

Masih memunggunginya agar Taehyung tidak bisa melihat wajahku yang sudah basah karena menangis. "Apa kau juga tidak ingin berbicara dan melihatku?" Tanyanya lagi.

Taehyung menarik selimut yang menutupi wajahku.

Aku memeluknya erat dan menangis dipelukannya. 

Sejak kejadian itu, aku memang sengaja mengunci diriku sendiri di kamar dan mengabaikan panggilan semua orang. Aku benar-benar ingin sendiri. Aku ingin menenangkan hati dan pikiranku.

"Gwaenchana, jangan menangis lagi, kau sudah menyiksa dirimu sendiri seharian ini dan aku tidak ingin melihatmu menangis lagi. Sekarang ada aku disini, jangan khawatir. Aku akan bersamamu dan melindungimu."

Taehyung memegang wajahku dan menghapus air mataku dengan ibu jarinya.

"Sekarang dengarkan aku, hm?" Ucapnya. Aku mengangguk lalu menatap matanya.

KTH | LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang