Elsa masih terjatuh berlutut. Air mata menghangatkan pipinya yang sedingin es. Hatinya sakit, pikirannya kacau. Ia telah kehilangan dua hal yang sangat dicintainya, Arendelle dan Jack. Bukan waktunya lagi untuk bimbang, namun pikirannya kacau.
Semakin ia ragu, semakin ia tak bisa berpikir jernih. Ini bisa membawa emosinya yang tak menentu menjadi badai es yang parah. Ia tak ingin memperburuk keadaan namun keadaan terus memperburuk Elsa. Angin dingin memang tak mempengaruhinya. Namun, kegelapan adalah hal yang lain, hal yang sangat ia takuti.
Sinar bulan mulai redup seiring dengan tebalnya salju di udara. Ia mulai kedinginan. Kegelapan merasukinya. Aku tidak bisa begini, aku harus bergerak. Elsa tak mau kalah. Ia tak ingin tenggelam dalam kegelapan yang dingin. Ia yakin bahwa api di dalam hatinya masih menyala. Demi Arendelle. Demi keluarga dan teman-temannya. Demi Jack Frost. Demi dirinya sendiri.
Seakan api dinyalakan dalam hatinya, Elsa mulai bangkit. Ia menghapus air mata dan membenarkan rambutnya. Bukan persiapan yang elit, namun cukup untuk menambah semangatnya yang sudah tanggung menyala.
Walaupun aku tidak bisa mengendalikan api, setidaknya aku bisa mengendalikan api di dalam hatiku.
Elsa, ratu musim dingin. Ratu salju. Kini, ia mengobarkan api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You Stay Here Forever
FanficElsa bertemu dengan Jack Frost secara tidak sengaja. Awalnya mereka tidak saling tertarik. Tetapi karena ada sesuatu yang terjadi, mereka saling jatuh cinta dan tak bisa dipisahkan. Namun, sesuatu menghalangi sehingga mereka tidak bisa bersama. (Oke...