Part 5

45 15 0
                                    

Hari ini adalah hari khusus untuk ekstrakulikuler di SMA Negeri 6, Jakarta. Raya dan Naya mengikuti eskul yang sama, yaitu PMR.

"Ray, ayo nanti kita telat ke lapangan kan kita hari ini tugas piket disana." Kata Naya

"Sabar dooongg Nay.. Emang ada siapa si disana? Paling juga diem bengong gajelas gitu" jawab gue

"Ihhh, lama banget. Ayoooooooo" kata Naya sambil narik paksa gue.

"Eeh ehhhh ihhh pelan pelan dong" kata gue

✨✨✨

Sampe di lapangan basket, Raya dan Naya langsung mencari teman teman yang lainnya.

"Eh, Ray disana tuh" kata Naya

"Ya udah, lepas dulu dong tangan gue. Sakit nih" jawab gue kesel

"Hehehe, ya maap" kata Naya sambil lepasin tangan Raya dan mereka pergi menuju teman temannya yang ada di pinggir lapangan basket.

"Hai de, maaf ya gue sama Kak Raya telat. Tadi biasa itu si Raya lama banget dandannya" ngeles Naya

"Apaan si lo" bisik gue

"Udah, ini demi nama baik kita. Sekali kali Ray" jawab Naya

✨✨✨

Abi dan Al kumpul di tengah tengah lapangan untuk mengikuti eskul basket.

"Abi sekarang kamu jadi kapten basket untuk sekarang dan selanjutnya. Karena, Jundy selaku kapten basket yang lalu dia resign." Kata Pak Urip selaku guru olahraga dan coach dari eskul basket

"Hah? Saya Pak? Ko saya si Pak? Kenapa ga yang lain? Yang udah lebih lama dari saya gitu? Baru kemarin saya latihan Pak." jawab Abi

"Bapak sudah sreg sama kamu. Bapak yakin kamu pasti bisa jadi kapten basket untuk sekolah ini"

"Ya udah Pak, baiklah baiklah" jawab Abi seraya mengikuti gaya bicara salah satu kartun anak

"Nah gitu dong, Bapak suka sama model anak Kaya gini." Kata Pak Urip

"Heee, iya Pak makasih" jawab Abi cengengesan

"Ya sudah, ayo ayo latihan latihan" kata Pak Urip sambil menyuruh anak muridnya latihan basket

✨✨✨

Karena Raya dan Naya sedang piket PMR, jadi mereka duduk memperhatikan para cowo berbadan atletis yang sedang  latihan, di pinggir lapangan.

"Nay, gue lapeer... tolong beliin apa ke di kantin" titah Raya

"Apa apaan lo? Orang gue lagi serius juga liatin cowo cowo yang berbadan atletis." Jawab Naya

"Iiiiihh nyebelin lo. Awas ya lo, kalau minta minta jajanan gue nanti" ancam Raya.

Raya langsung berdiri dan membalik badan sambil mau jalan, daaann..

"Raya awas," teriak Naya

Brugggg..

"Aaaaaaawwww, aaaaaa sakit Bundaaaaaa" kata Raya histeris setelah bola basket yang keras mengenai pas di jidatnya

"Aduuuhh, lo ga apa apa kan Ray?" Kata Naya lari mendekati Raya

"Aaaaaa sakiiitt, Nay" rengek Raya.

"Sini gue bantu berdiri," satu tangan terjulur. Raya dan Naya langsung menoleh ke arah tangan tersebut, ternyata itu tangan Abi. Mereka berdua saling bertatapan heran antara Raya dan Naya. Lalu, menoleh lagi ke arah Abi

"Kalian berdua apaan si, woy? Hello? Lo berdua ko bengong?" Kata Abi sambil melambai lambaikan tangannya di depan wajah Raya dan Naya

"Hah? Apa? Mana?" Kata Naya

"Aduuuhh, sakit kepala gue nyutt nyutaaaannn aaaaa. Gue makin jenong niiii aaaaaa, Bundaaaaaa" Raya nangis

"Udah dong Ray, apaan si lo? Cengeng deh" Kata Naya

"Ini sakit, Nay. Lo aja yang ga ngerasain." Jawab Raya

"Lama" Abi pun jonggok dan kedua tangannya menggendong Raya layaknya pengantin pengantin yang baru nikahan

"Iiii lo apa apaan si? Berenti ga?! Kalau ga berenti gue gigit lo ya!" Ancam Raya, Abi pun berhenti.

"Apa? Ko liatin gue gitu? Naksir lo sama gue?" Kata Abi dengan pdnya. Pada saat itu mereka sudah cukup jauh dari lapangan. Karena Abi akan mengantar Raya ke UKS biar nanti di UKS memar yang ada di jidatnya Raya bisa di kompres.

"Iiii apaan si lo, turunin gue sekarang! Kurang haj-

Brugggg...

Belum selesai Raya bicara, Abi sudah melepaskan kedua tangannya, dan Raya pun jatuh di depannya dengan gaya merangkak seperti bayi.

Aaaaaaa sialan lo. Sakit tau! Nurunin gue ga bilang bilang. Dasar cowo kasar!" Lanjut Raya sambil nahan tangis karena lututnya tepat mengenai aspal yang memang cukup banyak batu kerikil kecil, dan memang saat itu Raya sedang memakai seragam PDH(Pakaian Dinas Harian) PMR yang roknya cukup pas di atas lutut.

"Kan lo yang suruh gue lepasin lo, ya sudah saya lepaskan." Jawab Abi dengan santainya

"Sakiiitt" ucap Raya lirih menunduk, tapi masih terdengar oleh Abi.

"Hobi banget jatoh ya lo? Hobi ko jatoh, kenapa bukan masak? Biar bisa jadi ibu yang pinter masak." Kata Abi jongkok di hadapan Raya

"Mana sini gue liat lukanya?" Kata Abi sambil membujuk Raya agar tidak menunduk lagi, Raya pun memperlihatkan lukanya

"Lumayan, sorry ya? Ya udah ayo sekarang lo gue gedong di punggung gue ya. Gue anter lo ke UKS, biar nanti di UKS Luka lo di obatin. Memar yang di jenong lu di kompres" kata Abi sedikit meledek dengan kata jenong.

"Ga usah, gue jalan sendiri aja. Udah cukup banyak luka gue gara gara lo." Jawab Raya ketus

"Kali ini ngga, gue janji." Kata Abi meyakinkan. Abi jongkok membelakangi Raya, Raya pun berdiri untuk masuk ke gendongan Abi. Untung saja, saat itu tidak banyak murid yang lewat. Jadi, Raya tidak terlalu malu.

Jangan lupa vote dan comment❤ sorry ya kalau ada typo typo😂😂😂

Pangeran dari ToiletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang