Pangeran dari Toilet

Part 6

Tidak cukup banyak orang yang berada di UKS. Abi menurukan Raya di salah satu ranjang yang memang disediakan disana.

"Sorry ya, gara gara gue lo jadi dapet banyak luka gini." Kata Abi meminta maaf, Raya hanya diam

"Sebagai permintaan maaf gue, gue bakal obatin luka lo dan balik sekolah nanti lo gue anter lo sampe rumah." Kata Abi lagi, Raya masih tetap diam. Abi mengambil alkohol, obat merah,kapas dan plester yang ada di nakas.

"Ini aga perih, tahan bentar ya" kata Abi. Raya pun terkejut merasakan perih karena cairan alkohol yang mengenai luka di lututnya

"Udah ko, nanti di rumah lo buka lagi aja plesternya lo ganti yang baru biar kumannya ga masuk lagi" kata Abi sambil senyum memandang Raya

"Makasih" kata Raya sambil memaksakan senyum

"Oh ya, memar di jidat lo. Bentar ya gue ambil air dingin sama kain dulu buat ngompres lo" kata Abi

"Ng-ngga usah, biar gue sendiri aja. L-lo balik aja ke lapangan buat latihan. Biar nanti Naya temen gue yang temenin gue disini. Makasih" jawab Raya. Abi pun kembali mendekati Raya

"Ok, kalau gitu. Sekali lagi sorry ya, nanti balik gue tunggu di gerbang depan. Gue Abimanyu Nathaniel Alvarez Pratama, panggil gue Abi aja." Kata Abi sambil mengulurkan tangan kanannya. Raya pun menyambut tangan kanan Abi

"Narraya Syana Pooja Nathanya, Raya."

"Mirip, mungkin jodoh" kata Abi bercanda sambil ketawa. Raya pun melotot.

"Apaan si lo" jawab Raya, seketika Raya merasakan bahwa pipinya memanas. Raya blushing!

"Lo lucu kalau lagi blushing Ray." Kata Abi sambil mengacak acak puncak kepala Raya

"Ya udah gue balik dulu ya, bye." Pamit Abi

"Ya Allah, kesambet apaan itu manusia? Kemaren tengilnya nauzubillah. Ampe pengen gue cekek. Sekarang baik, tapi bikin gue luka sana sini. Astagfirullah.." kata Raya heran. Raya pun tiduran diatas ranjang tersebut dan membuka iPhone merahnya untuk menghubungi Naya

"Hallo, Nay? Cepet lo kesini, gue di UKS. Kepala gue pusing banget abis kena bola basket tadi"

"Hallo, Ray? Ohh lo di UKS? Ok ok, gue kesana sekarang. Lo tunggu ya bentar"

"Iya Nay, ok. Byee"

Sambungan telfon terputus. Raya pun memejamkan matanya

"Nay? Lo ga apa apa? Memar lo? Sorry ya, tadi gue ga langsung ikutin lo kesini. Soalnya tadi Bu Noni manggil gue" kata Naya

"Iya ga apa apa ko, lagian luka gue udah di obatin. Gue cuma mau minta tolong sama lo ambilin gue air es atau ga es batu sama kain, buat kompres memar gue yang di jidat." Kata Raya panjang lebar

"Hmmmm, udah ketebak deh. Bay the way, Luka? Luka gimana maksudnya? Kan lo kena bola basket doang tadi" Kata Naya

"Iya, jadi tadi itu kan dia gendong gue. Gue minta lepasin, eh dia beneran lepasin gue, ya gue jatohlah lutut gue luka."

"Lah? Ko dia jahat? Terus gimana luka lo? Udah di obatin tapi?" Tanya Naya

"Udah ko"

"Siapa yang obatin?"

"Yaa, dianya lah.. sebagai permintaan maaf katanya"

"Uuuuu, so sweet, tapi kenapa memar lo ga di kompresin dia juga?"

"Yaa, janganlah gue malu kali. Lagian takut ngerepotin, dia juga harus balik latihan kan. Ga mungkin banget nemenin gue disini."

"Ga apa apa si, itu baru cowo jentle"

"Hmmm, yeu lah terserah kau jeuu" jawab Raya mengikuti gaya bicara kartun Upin-Ipin

"Wgwg, bentar ya gue ambil buat kompresan lo dulu."

"Ok."

✨✨✨

Naya kembali sambil membawa wadah berisikan air dingin lengkap dengang es batu, tinggal tambahin sirup ma*jan jadi deh es. Tapi sayang, itu semua bukan buat bikin sirup. Itu semua, buat kompres memar di jidat Raya

"Nih Ray, gue udah bawain. Mana sini memar lo?" Kata Naya, Raya pun menunjukan memar yang ada di jidat sebelah kanan.

"Uwaaaww, mejik. Jidat lo kalau gini nambah jenong tau, Ray." Ledek Naya

"Iiiiii apaan si lo, gue banjur pake ni aer ya?!" Ancam Raya sambil menyodorkan wadah berisikan air dingin

"Ahahaha, apaan si lo Ray? Sensian banget dah. Lagi pms yaaaa"

"Iiii Nayaaaaaa, kepala gue tuh pusing. Di tambah lo yang ledekin gue mulu kepala gue tambah pusing. Tau gitu, tadi gue suruh si Abi aja yang temenin gue disini" Kata Raya keceplosan

"Cieeeeeeee, apa apa? Siapa? Abi? Cieeeeeeee, temen gue yang satu ini udah mulai fallng in love sama anak baru" ledek Naya lagi

"Iiiii Nayaaaaaa gue banjur beneran ya" belum sempat Raya meneruskan kegiatannya. Abi sudah berada di depan pintu UKS, Raya terkejut dan langsung memberhentikan aktifitasnya bersama Naya.

"Ray gue bawain lo bubur nih. Tadi sekalian gue lewat kantin, jadi gue beliin lo bubur" kata Abi

"Hee, Ada lo Bi? Dari kapan?" Kata gue basa Basi

"Ray? Itu yang namanya Abi yang anak baru itu? Yang tadi ngobatin lo? Yang waktu itu di kamar mandi? Anjir ganteeeengg" bisik Naya

"Iih lo apaan si Nay?" Jawab Raya malas

"Emmm, di makan ya Ray buburnya. Kalau gitu gue ke kelas dulu ya? Byee" kata Abi

"Hehe, iya Bi. Makasih loh, udah repot repot." Jawab Raya sambil senyum Kaku

"Santai aja, oh ya balik sekolah mau gue jemput ke kelas lo atau gue tunggu depan gerbang sekolah?" Kata Abi

"Lebih baik jemput ke Kelasnya lah, biar lebih afdol. Ya ga, Ray?" Nyosor Naya

"Oh, ok. Gue jemput ke kelas lo ya. See you, jangan lupa buburnya makan" kata Abi sambil senyum

"Thanks, Bi.." jawab Raya sambil balas senyum Abi

"Nayaaaaaaa, rasa pengen gue jambak mulut lo." Kata Raya greget

"Hahaha, tapi lo seneng kan?"

"Bodoamat, njir"

"Udah ah, sini gue lanjut lagi kompres memar lo" kata Naya, Raya pun berbaring di ranjang

"Ya udah ya, Ray. Gue mau balik ke kelas dulu. Lo disini aja sampe jam istirahat ke dua, baru nanti lo ke kelas. Biar ga lama lama di kelas, takutnya lo pusing kan?" Kata Naya setelah membantu Raya mengompres memarnya

"Okay, thanks ya Nay.. hati hati lo" jawab Raya

"Santai, ok. Byee"

"Byee"

Jangan lupa vote dan comment ya. Sorry kalau banyak typo dan ceritanya ga jelas:v✌✌✌✌