Part 10

18 13 1
                                    

Besok adalah hari dimana sekolah Raya mengadakan acara camping di tepi danau Ranu Kumbolo. Setelah bermalam di tepi danau, besok paginya akan melakukan kegiatan hiking ke gunung Bromo. Jika sekolah Raya yang melaksanakan kegiatan tersebut, pastinya Abi, Naya dan Al juga mengikuti kegiatan tersebut. Siapa juga sih yang ga mau camping di tepi danau Ranu Kumbolo yang indah gitu? Terus di lanjut hiking ke gunung Bromo. Author juga pengen😂

"Bun? Bun? Sendal Kaka yang bentuk Micky mouse kemana ya? Ko ga ada ya? Kaka mau pake buat besok" teriak Raya dari pagar pembatas lantai dua dan lantai satu. Bunda Raya yang sedang duduk di sofa ruang tengah sambil membaca majalah fashion bisa mendengar

"Apaan si kamu ka? Kalau mau nanya samperin dong orangnya, jangan teriak teriak gitu ah. Ga sopan" kata Bunda Raya. Raya pun memutar kedua bola matanya malas dan berjalan menuruni tangga menuju Bunda dan langsung duduk di samping Bundanya

"Aku kesel bun, dari tadi belom beres beres juga buat besok" kata Raya lirih dan langsung memeluk Bundanya dari samping. Riffa yang menyadarinya, langsung menaruh majalah fahsion nya di atas nakas samping sofa

"Makanya, kalau kamu ngelakuin hal apapun harus baca bissmilah dulu. Biar semuanya lancar" jawab Riffa sambil mengusap ngusap kepala Raya

"Ravan dimana bun? Aku mau minta anter dia ke supermarket deket rumah. Aku mau beli snack sama minuman buat besok" jelas Raya

"Di kamarnya kali, coba kamu ke sana" titah Riffa yang membuat Raya langsung bangkit dan berjalan menuju kamar Ravan yang di lantai dua. Raya kembali menajak anak tangga di rumahnya

✨✨✨

Di kamar, Ravan tengah asyik memainkan MacBook berwarna hitam miliknya. Entah mengapa, Ravan sangat menyukai warna hitam dan abu abu. Kamarnya pun bernuansa hitam dan abu abu, berbeda dengan kamar Raya yang bernuansa merah dan gold.

Brakk...

Ravan kaget dengan suara pintu yang di buka paksa oleh Raya kakanya. Ravan langsung menutup MacBook miliknya dan berjalan menuju arah pintu. Disana terlihat jelas sosok Raya yang berdiam diri di ambang pintu kamar Ravan

"Paan si lo ka? Kalau pintu kamar gue rusak gimana? Lo mau gan-" belum Ravan melanjutkan ucapannya, Raya langsung menyeruduk Ravan dan langsung duduk menindihi Ravan Dan mencekik Ravan

"Ade durhaka lo! Gue benci sama lo! Gue kesel sama lo! Iiiihhh Ravan gue benci sama lo!" Kata Raya yang entah kesurupan setan apa

"Ap- an si- l- o" jawab Ravan terbata bata karena kekurangan oksigen. Ravan tak tinggal diam, Ravan langsung membalik tubuh Raya dan menindihi tubuh Raya dan membekap mulut Raya

"Kaka durhaka lo! Kalau gue mati gimana! Goblok emang" kata Ravan kesal, Raya langsung mendorong Ravan hingga tersungkur dan menatap Ravan dengan tajam

"Anter gue ke supermarket sekarang! Kalau ngga, gue bakal nyopotin satu ban motor lo! Ga ada alesan buat nolak! Gue tunggu lo di bawah!" Ancam Raya langsung berjalan ke arah pintu

"KAKA GA GAU DIRI LO! KAKA GA WARAS! KAKA YANG GILA LO! LO KAKA YANG GILA DAN GA WARAS! GUE BENCI LO!" Teriak Ravan yang langsung di tatap tajam oleh Raya dengan mata elangnya

"Apa lo?" Sinis Ravan tak kalah tajam. Raya yang mendengar itu hanya mengacungkan jari tengahnya sambil berjalan meninggalkan kamar Ravan.

✨✨✨

Raya telah siap hanya dengan menggunakan celana pendek sepaha berwarna hitam, tanktop putih dilapisi cardigan hitam dan sendal jepit putih yang di depannya berhias pita cukup besar. Ravan berjalan ke arah Raya dengan wajah datar

"Ayo cepetan, keburu malem nih!" Sinis Raya ke Ravan. Ravan langsung menaiki motor sport hitamnya di ikuti dengan Raya

"Buruan jalan, lama banget" kata Raya lagi

"Sabar! Gue bukan pembantu lo!" Kesal Ravan

"Paan si lo? Ko bentak gue?! Ade durhaka lo!" Jawab Raya. Ravan tidak mengubris Raya, dia langsung menjalankan motornya

✨✨✨

Raya dan Ravan sudah sampai di supermarket yang tak jauh dari rumahnya. Ravan hanya mengikuti Raya dari belakang dengan muka datar sambil mendorong troli belanjaan yang telah di sediakan

"Lo mau belanjaan apaan? Dari tadi bulak balik ga jelas. Ini troli masih kosong juga, gimana sih" kesal Ravan

"Ko lo yang ribet sih? Kan gue yang belanja. Terserah gue dong, lo tinggal ikutin gue aja ribet amat" jawab Raya. Ravan hanya memutar bola matanya malas

15 menit kemudian...

"Ka, plis deh. Apaan si lo? Kita udah 15 menit disini. Tapi lo belom juga ambil satu snack atau minuman" Ravan mulai kesal dan jenuh

"Ravan, Ade gue yang paling ganteng. Plis deh, lo ikutin gue aja jang-" omongan Raya terputus oleh Ravan yang langsung nyerocos ngomong

"Lo tuh kelamaan, tinggal masukin snack sama minumannya doang apa susahnya? Kaya gini nih, gampang kan ga susah? Beres kan? Lagian lo mau nungguin apaan lagi? Mau nungguin makanan yang ada di pikiran lo dulu?" Cerocos Ravan sambil memasukan makanan dan minuman ke dalam troli. Raya yang melihatnya melongo

"Lo apaan si Rav? Ini kebanyakan Tau ga sih" panik Raya

"Halah, udah lah emang temen lo ga bakal lo bagi bagi apa?" Jawab Ravan

"Apaan si lo, ko malah jadi songong gini sama gue?" Kata Raya

"Siapa yang songong sih?" Bingung Ravan sedikit kesal

"Lo lah! Dari tadi ngeselin banget tau ga?! Kalau lo ga iklas nganterin gue, ya udah ga usah. Gue ga maksa juga!" Kata Raya seolah tak mempunyai dosa

"What the-" ucapan Ravan terpotong dengan Raya

"Udah ah gue mau balik, udah ga mood buat belanja gue. Lo bayar tuh semuanya! Gue lupa bawa duit, nanti di rumah gue ganti. Udah cepetan! Gue tunggu di luar" kata Raya dengan enaknya, Ravan yang kesal dengan tingkah kakanya saat itu juga ingin sekali mengacak acak barang seisi toko. Tapi dia masi waras ga mungkin dia melakukan hal itu, bisa bisa dia malah dikirim ke Ustad sama Ayahnya untuk di ruqyah.

"Sabar Van, sabar. Kaka Gila lo emang lagi ga waras. Sabar, sabar. Liat aja lo Ray, di rumah gue apain lo" kata Ravan dalam hati sambil berjalan menuju kasir

✨✨✨

Raya menunggu Ravan di luar supermarket. Ia menyenderkan bokongnya pada motor Ravan, Dan sibuk memainkan iPhone merah miliknya. Tak lama, Ravan keluar dari supermarket dengan membawa 2 kantung besar

"Minggir lo" ketus Ravan

"Ck. Ribet tau ga" sinis Raya lalu berjalan menjauhi Ravan dan menunggu Ravan tak jauh dari tempat sebelumnya. Ravan datang dan menyuruh Raya yang memegang kantung belanjaannya. Karena, jika Ravan yang membawa kantung belanjaannya akan ribet. Mau di taro dimana coba? Motor sport gitu ga ada buat ngaitin kantungnya. Kalau bisa juga kantung belanjaan yang kecil

"Bawa nih! Gue ribet" kata Ravan sambil menyodorkan kantung belanjaan

"......." Diam Raya tak menjawab, hanya langsung mengambil kantung belanjaan dengan kasar dan menaiki motor Ravan. Ravan menjalankan motornya sampai rumah. Sampai rumah, Raya langsung membawa belanjaannya (sebenernya si menurut author bukan belanjaan Raya, tapi belanjaan Ravan. Kan Ravan yang bayar:v) ke kamarnya melewatkan Ayah dan Bundanya. Raffa dan Riffa yang mengetahui hal itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya, mereka sudah tau bahwa anak sulungnya memang suka tidak jelas seperti itu.






Haaaiiiiiiii, yey! PANGERAN DARI TOILET publish part 10. Alhamdulillah, author bisa ngetik part ini sampe 1146words lebih.
JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMMENT YAAAAA 😘😘😘😘❣❣❣❣
Sumpah ya, sorry banget buat yang udah baca. Minggu² ini Wattpad guenya error, ga tau kenapa. Jadi yang part 9-10 ga jelas udah di publish atau belum. Maaf banget banget banget ya. Buat kalian, jangan bosen ya buat baca cerita ini. Gue butuh kaliaaann❤😂

Pangeran dari ToiletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang