Chapter 7

14.4K 722 28
                                    

"Beruntung benturan keras di kepalanya tidak menyebabkan ia gegar otak." lega dr.Jose
"Jika saat Athena bangun menunjukan tanda-tanda seperti mual dan ingin muntah, sensitif terhadap cahaya, lalu tingkahnya seperti orang yang lingung, segera hubungi aku oke?" sambung dr.Jose

Luca mengangguk tanpa menoleh, matanya masih fokus pada objek di depannya yang sedang terbaring lemah.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi. Jaga ia baik-baik Luca." menepuk bahu Luca dan melangkahkan kaki keluar ruangan.

Di ruangan itu menyisakan Athena yang kembali terbaring lemah di ranjangnya, dengan Luca yang setia menatap dan menggengam lengan Athena, mengusap punggung tangannya lembut.

"Apakah terluka adalah salah satu hobimu?" mengusap memandang lembut wajah teduh Athena.

"Cepatlah bangun." ucapnya mengecup lama dahi yang dililit perban itu.

Lalu melangkagkan kaki keluar kamar, dengan membawa berbagai macam emosi yang menumpuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu melangkagkan kaki keluar kamar, dengan membawa berbagai macam emosi yang menumpuk.

---

Di sebuah ruang bawah tanah yang hanya di lingkupi cahaya lampu remang, terlihat 8 orang penting di La Cosa Nostra sedang berkumpul, yaitu Luca sebagai pemimpin mereka, di sampingnya ada Dennis sebagai Destra Mano dari Luca, lalu ada Enrico mata-mata terbaik La Cosa Nostra, Zello si pembuat strategi, Mateo sang ahli dalam mencari informasi, Gasparo si petarung terbaik, Luigi sang Sniper, dan terakhir adalah Marco si bocah Hacker.

Berbicara tentang Hacker, kalian pasti membayangkan si hacker Marco dengan wajah berjerawat dan kacamatanya yang tebal kan? Kalian salah besar, ia malah terlihat bak seorang model, badannya tinggi besar nan tegap dengan wajah tampannya yang usil, ia merupakan anggota termuda di kelompok, usianya baru menginjak 21 tahun.

Mereka berdelapan duduk mengelilingi meja bundar di depannya. Asap rokok mengepul dari masing-masing mulut mereka. Tidak ada botol minuman disana, tentu saja mereka tidak boleh mabuk untuk keadaan genting seperti ini.

"Apakah kau melihat siapa pria itu Luca?" tanya Zello menghisap rokoknya.

"Tidak, saat aku sampai disana hanya ada Athena dengan keadaan yang mengkhawatirkan." jawab Luca mencengkram erat pinggiran meja bundar itu, ia kembali emosi saat mengingat kembali kejadian di pelelangan tadi.

"Apa tidak ada orang yang kau curigai saat di pelelangan?" Enrico bertanya.

Luca menggeleng sebagai jawabannya.

"Bagaimana pun juga ini bukanlah masalah sepele, mengingat dia berani menyentuh kekasihmu dalam radius yang dekat denganmu." sela Mateo

"Ya, apalagi mengingat bagaimana sepak terjangmu di dunia Mafia, orang itu bisa di katakan tidak takut mati, berani menyerang wanitamu, padahal jelas sekali peraturan dalam dunia mafia, bahwa sesama mafia tidak boleh melirik apalagi mecelakakan istri satu sama lain, kalau tidak ingin terjadinya perang. Ya walaupun wanita itu belum jadi istrimu." di lanjutkan Gasparo

The Capo of LucaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang