"I dont care about your ABS. But i care about your words."
✨Helena Kylie✨
------
HARI demi hari berjalan dengan cepat, dan tiba saatnya Emily harus menghadiri pesta anniversary untuk menggantikan kehadiran sepupunya-Maria.
"Em, ini yang namanya Helena," ucap Jesse yang baru saja masuk ke dalam kamar Emily.
Emily menoleh ke belakang dan mendapati seorang wanita cantik nan anggun tengah mengandeng tangan Mikael sekarang.
"Hallo. Emily, 'kan?" sapa Helena ramah.
Emily tersenyum kaku sembari mengangguk, "Iya, mohon bantuannya ya, Helena."
"Eh buset, kaku amat lo berdua," celetuk Mikael. "Santai aja kali, Em. Helena baik kok, ya 'kan, yang?"
"Iya." Helena mengangguk. "Gue bakal ubah lo 180 derajat malam ini. Dan buat lo, Jesse ...." Helena menunjuk ke arah Jesse. "Karena lo selalu remehin tentang cinta gue dan Mikael, maka malem ini gue bakal nunjukin, gimana arti cinta yang sesungguhnya."
Perkataan Helena yang terdengar rumit membuat Jesse mengernyit. Lelaki blasteran itu memang sering mengejek hubungan Helena dan Mikael yang menurutnya kekanakan.
"Ngomong apa, sayang? Gue gak ngerti." Mikael menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Elah, lemot banget sih, bae." Helena memutar bola matanya. "Maksud gue, gue mau ubah Emily sampe bener-bener berbeda. Dan gue pastiin, Jesse bakal jatuh cinta dengan Emily malem ini," ucap Helena yakin.
Emily hampir saja tersedak oleh air liurnya sendiri berkat ucapan Helena. Gadis berbola mata hijau itu berusaha mengipasi dirinya dengan mengibas-ngibaskan tangannya udara, karena entah kenapa tiba-tiba suhu udara terasa panas.
"Ya, ya, ya. Terserah." Jesse mendengus. "Gue malah seneng kalo Emily tampil cantik malem ini."
"That's good." Helena tersenyum miring. "Gue harap lo hati-hati, Jess. Karena gue yakin, kalo Emily bisa buat hati lo yang membeku itu lumer."
Helena memulai pekerjaannya setelah mengusir Mikael dan Jesse keluar dari kamar Emily. Gadis itu membuka peralatan make-upnya yang tampak lengkap sembari tersenyum.
"Kita belum kenalan scara langsung." Helena tersenyum. "Nama gue, Helena Kylie, pacar Mikael."
"Gue tahu," ucap Emily sembari terkekeh. "Gue Emily Heather."
"Ya, gue tahu lo dari Mikael, soalnya Mikael cerita kalo lo adalah satu-satunya cewek yang deket dengan Jesse di sekolah."
"Gue?" Emily menunjuk dirinya sendiri. "Masa? Perasaan gue gak deket-deket banget."
"Iya!" ucap Helena sembari mengangguk. "Dan gue harap, dia bisa jatuh cinta sama lo suatu hari nanti, supaya dia enggak remehin cinta mulu, kesel gue."
"Ehm." Emily berdehem pelan sembari menatap Helena. "Keknya lo salah paham deh, Hel."
"Salah paham soal?" tanya Helena balik.
"Gue sama Jesse memang lumayan deket karena kami sebangku. Tapi ... gue sama sekali gak ada niatan untuk buat dia jatuh cinta sama gue." Emily menggeleng. "Gue sama sekali gak mikir ke sana."
"Tapi, kenapa?" balas Helena binggung. "Gue rasa, Jesse gak jelek kok. Dia cukup ganteng, tapi tetep aja masih ganteng Mikael."
Helena terbahak karena ucapannya sendiri sebelum gadis itu memoleskan bedak ke wajah Emily scara merata. "Yah, mungkin lo punya alasan yang gak bisa lo ceritain ke gue," sambung Helena pelan. "Tapi, gue masih mau ngubah lo malem ini, Em. Gue suka fitur wajah lo, cantik ... tapis sayang tertutup."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Boy [COMPLETED]
Teen Fiction[Follow dulu untuk kenyamanan bersama🙏] Kehilangan seseorang yang pernah ada sebagai bagian dari hidupnya merupakan pukulan terbesar bagi Emily. Sejak kematian adiknya--Elizabeth, Emily bukan lagi Emily yang sama seperti dulu. Keadaan sudah berubah...