JET BLACK #6

103 2 0
                                    

“apa yang kau lakukan disini?” ucapku dengan suara yang sedikit hati-hati, dengan maksud agar aku berhati-hati jika ia hendak melakukan sesuatu yang buruk kepadaku lagi.

“ini tempat umun, jadi aku bebas melakukan apapun. Dari mana kau?”

“ak-ku? ya tentu aku sehabis pulang dari tempat bekerja ku.” ku menjawab dengan ketus.

            “ohh yaaa, ku dengar kau sekarang bekerja di bieber town planning’s sebagai sekretaris pribadi justin?”

            “ yaa, kenapa memang? Apa masalahmu?” aku membalikkan pertanyaan ku kepadanya dengan mengidimintasi.

            “emm tak ada masalah denganku. Apa kau ingin pulang bersamaku? Aku akan mengantarkanmu sampai apartement mu.” Tawarnya, membuatku termangu diam, apa? Dia mau mengantarkan aku pulang? Aku tidak menyangka jika dia akan menawarkan aku pulang ke apartementku. Apa dia tidak punya malu? Setelah melakukan kesalahan besar kepadaku. Yang hampir memperkosa ku didalam apartement miliknya. Ohh, gila.

            “tidak” baru kali ini aku menjawab dengan berani.

            “ohh ya? Apa kau tidak takut dengan pria-pria nakal diluar sana? Menatapmu dengan nafsu meluap-luap, yang tertarik akan bokongmu itu, bagaimana?” ucapannya membuat aku menahan nafasku, karna membayangkan apa yang dikatakan oleh logan. Apa itu akan terjadi padaku? Ohh tidak mungkin!

            “tapi bagaimana jika pria itu adalah yang menawariku pulang bersama?”

            “ohh tentu saja tidak ms.clowe” ia terkekeh pelan “aku tidak akan seperti itu,”

            “apa aku akan mempercayaimu begitu saja? Setelah tiga bulan yang lalu, kau melakukan diriku seperti jalang-jalang diluar sana?” tanyaku skartistik sambil kedua tanganku memegang kedua pinggangku.

            “kau salah paham,” jawabnya dengan santai “ayo cepat masuk kedalam mobilku. Apa kau tidak lihat disana,” sambil jari telunjuknya menunjuk kedepan dari dalam mobilnya.

aku langsung menoleh kearah yang ditunjuk oleh logan. Aku meneguk ludah sambil melotot, aku melihat dua orang laki-laki bertubuh besar dengan jalan sempoyongan seperti orang yang mengkonsumsi winks secara berlebihan, sedang berjalan menuju kearahnya. Dengan cepat aku berlari memutar mobil logan kearah depan, lalu membuka pintu mobil logan bagian samping supir. Kemudian aku masuk kedalamnya, dan menutupnya kembali. Logan melirik ku beberapa detik, karena aku merasakannya. kemudian ia menyunggingkan senyumnya kesamping.

Dua orang bertubuh besar sudah berada di samping kaca mobil logan, logan langsung melirik keluar dimana dua preman itu berdiri.

            “apa dia wanitamu?” tanya salah satu preman itu sambil membungkukan tubuhnya untuk bisa melihat keberadaan logan dan aku yang berada didalam mobil.

            “bukan,,” logan sedikit menoleh kearah ku lalu tersenyum lagi. Logan melihat wajahku kembali yang dipenuhi oleh ketakutan. “dia bukan wanitaku.” Lanjutnya.

            “apa kami boleh meminjamnya?” satu preman itu menyahut dengan santainya.

            “meminjam untuk apa?” logan mengernyitkan dahinya, pura-pura tidak mengerti

            “untuk bersenang-senang, hanya sebentar.”

            “mmbb,, tentu saja boleh.” Ucap logan dengan santainya. Aku melebarkan kedua matanya kearah logan, logan hanya tertawa renyah. “aku tidak pernah keberatan jikaaku meminjamkan wanita ini untukmu, jika kau berani dengan ini.” Logan langsung mengeluarkan benda dari saku celananya, dan langsung menempelkan benda itu ke pelipis ke salah satu preman itu. “apa kau berani dengan ini, jika kau ingin meminjam wanita disampingku, itu tidak membuat ku kebertan. Tapi aku tidak segan-segan menekan pelatuk ini dipelipismu ini sebelum kau meminjamnya.” Preman itu langsung diam tak berkutik, mungkin preman itu menahan nafasnya beberapa detik. “apa kau berani, huh?” tanya logan. Preman itu langsung meneguk ludahnya dalam.

JET BLACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang