I see you

55.8K 1.5K 29
                                    

"AWAS!!!!" teriak Dixie langsung menarik sebuah kereta bayi yang meluncur bebas menuju tengah jalan raya yang ramai. Sedetik saja Dixie terlambat menariknya pasti bayi itu sudah terlempar karena ditabrak oleh sebuah bis yang melaju di jalan raya itu.

Teriakan Dixie menyadarkan seorang wanita yang sedang berdiri di pinggir jalan tidak jauh dari Dixie. Wanita itu lalu dengan panik menghampiri Dixie dan meraih kereta bayinya.

"Syukurlah kau baik-baik saja, maafkan mommy nak." Ucap wanita itu sambil menangis membelai wajah bayi dalam kereta itu.

Wanita itu mengangkat bayinya dan menggendongnya lalu menghadap ke Dixie.
"Maaf saya jadi merepotkan anda. Saya tidak tahu apa jadinya jika anda tidak menolong anak saya ini. Maafkan saya tuan." Ucap wanita itu lalu panik melihat sekitar dan pergi dengan tergesa-gesa.

Dixie sempat melihat wajah wanita itu yang penuh luka lebam di sekitar mata dan pipi rahangnya dan lengannya. Wanita itu tampak ketakutan saat melihat sekitar dan pergi dengan terburu-buru seolah menghindar dari sesuatu atau seseorang.

Dixie segera mengejar langkah wanita itu.
"Maaf nyonya, apa anda sedang dikejar oleh orang jahat? Kenapa anda sangat ketakutan? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Dixie saat langkahnya sudah sejajar dengan wanita itu.

Wanita itu berhenti melangkah dan menatap Dixie sejenak.
"apakah anda bisa mengantarkan kami?" Tanya wanita itu

"Bisa, mari ikut saya, mobil saya ada disana." Jawab Dixie sambil menunjuk ke arah mobilnya terparkir tidak jauh dari mereka berdiri.

Dixie membukakan pintu tengah mobilnya dibagian penumpang dan meminta wanita itu bersama bayinya untuk masuk terlebih dahulu, Dixie lalu melipat dan memasukkan kereta bayi nya ke dalam bagasi belakang mobilnya, dengan dibantu sopir pribadinya.

Dixie masuk ke kursi penumpang di depan samping sopir, lalu menoleh ke belakang untuk menanyakan tujuan wanita itu.
"Nyonya, kemana saya harus mengantarkan anda?" Tanya Dixie.

"Maaf, bisa anda tolong antarkan kami ke hotel four seasons ?" Jawab wanita itu.

"Baiklah." Ucap Dixie lalu meminta sopir pribadinya untuk segera menuju ke hotel itu.

"Ken, kita ke four seasons hotel." Perintah Dixie pada sopir pribadinya dan dijawab dengan anggukan kepala sopirnya lalu mobil mereka pun mulai berjalan.

Dixie kembali menoleh ke belakang.
" Nyonya, maaf. Melihat kondisi anda seperti ini, bukankah sebaiknya kita ke dokter dulu untuk mengobati luka anda?" Tanya Dixie.

"Jangan! Kita langsung ke hotel saja. Saya baik-baik saja. Saya tidak ingin suami saya berpikiran negatif jika tahu saya ke dokter diantar oleh pria asing." Sahut wanita itu ketakutan.

"Baiklah, sebaiknya anda segera memanggil dokter pribadi anda untuk datang ke hotel dan memeriksa anda." Ucap Dixie memberikan saran.

Wanita itu hanya diam sambil menatap bayi dalam gendongannya, sambil menangis. Dixie merasa iba terhadap wanita itu. Dixie sangat penasaran apakah suaminya yang telah melakukan itu padanya? Atau orang lain? Mengapa dia ke hotel bukan ke rumah? Apakah dia bukan warga New York?. Banyak sekali pertanyaan yang muncul di pikiran Dixie.

"Kita sudah sampai Tuan." Ucap Ken menyadarkan lamunan Dixie yang sedari tadi menoleh ke belakang.

"Oh..baiklah, mari nyonya kita sudah sampai." Ucap Dixie sambil hendak turun akan mengantar wanita itu ke lobby.

"Jangan turun! Biar saya sendiri saja. Saya tidak mau suami saya melihat anda mengantar saya ke hotel. Maaf sudah merepotkan." Ucap wanita itu sambil langsung keluar turun dari mobil Dixie dan langsung mengambil kereta bayinya dari bagasi dan segera menutup kembali bagasi, lalu melangkah ke dalam lobby hotel dengan menyeret kereta bayinya dengan satu tangannya, dan tangan yang lainnya menggendong bayinya.

My Love Invalid (Pindah ke dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang